learning menurut Trianto 2010: 67-87, yaitu
Student Teams Achievement Division STAD, Jigsaw, Group Investigation GI, Think
Pair Share TPS, Numbered Heads Together NHT, Teams Games Tournament
TGT. Berdasarkan
penjelasan diatas,
penulis menyimpulkan bahwa model cooperative learning adalah model
pembelajaran yang dipandang tepat untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, karena dalam model cooperative learning menuntut
keaktifan siswa untuk berkerjasama, dimana keberhasilan sangat dipengaruhi oleh ketertiban setiap anggota kelompok itu sendiri dan
tanggung jawab individu sangat berpengaruh. Sehingga kemudian, penelitian ini akan menggunakan model cooperative learning tipe
numbered heads together NHT.
2.1.4 Model cooperative learning tipe Numbered Heads Together NHT
2.1.4.1. Pengertian Model cooperative learning tipe NHT
Menurut Trianto 2010: 82-83, model cooperative learning tipe numbered heads together NHT adalah suatu
pendekatan yang dikembangkan oleh Kagen untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam
suatu pelajaran dan mengecek pemahaman siswa dari isi pelajaran tersebut. Pada model cooperative learning tipe NHT
ini menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota 3-5 orang siswa secara heterogen. Menurut Komalasari
2010: 62 mengatakan bahwa pada model pembelajaran ini
setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
Menurut Kisbiyanto,
dkk., 2010:
107, model
cooperative learning tipe NHT adalah suatu model dengan melibatkan para siswa dalam mereviu bahan yang terdapat
dalam suatu proses pembelajaran dengan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.
2.1.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning Tipe
Numbered Heads Together NHT
Menurut Trianto 2010: 82-83, keunggulan dalam model cooperative learning tipe NHT ini adalah :
1. Dalam proses pembelajaran masing-masing siswa
memahami materi yang dibahas. 2. Masing-masing siswa siap dalam mempresentasikan
hasil diskusinya. 3. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
4. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan model ini yaitu tidak semua anggota dalam satu kelompok dipanggil oleh guru dan memerlukan
waktu yang banyak untuk memahami materi karena ada diskusi kelompok dan diskusi kelas. Selain itu kelebihan
dari model Cooperative Learning tipe NHT diungkapkan juga oleh Huda 2011: 138, yaitu 1 memberikan
kesempatan pada siswa untuk saling sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, 2
meningkatkan semangat kerjasama, dan 3 dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.
Berdasarkan para pendapat para ahli diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa kelebihan tipe NHT ini
diantaranya yaitu dapat meningkatkan kinerja anggota kelompok, menimbulkan
rasa toleransi
antar anggota,
serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan kekurangannya yaitu adanya kemungkinan nomor yang sama akan dipanggil kembali
dan tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
2.1.4.3. Langkah-langkah Dalam Penerapan Model