Kewarganegaraan Indonesia KEWARGANEGARAAN DAN KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN

BAB IV KEWARGANEGARAAN DAN KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN

BERDASARKAN UU NO 12 TAHUN 2006

A. Kewarganegaraan Indonesia

Secara umum dalam undang –undang dinyatakan bahwa yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang- orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-undang sebagai warga negara pasal 2. Yang dimaksud dengan “orang-orang bangsa Indonesia asli” adalah orang Indonesia yang menjadi Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendaknya sendiri. Rumusan tentang bangsa Indonesia asli sebagaimana di atas merupakan pengertian yuridis. Dengan demikian istilah bangsa Indonesia asli bukan diartikan dalam pengertian sosiologis antroplogis. Sedangkan warganegara Indonesia yang merupakan orang-orang bangsa lain adalah mereka yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan berdasar perundang- undangan yang berlaku. 1 Kewarganegaraan Secara Langsung Otomatis Kewarganegaraan secara langsung otomatis adalah kewarganegaraan yang diperoleh seseorang tanpa melakukan satupun perbuatan hukum stelsel UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pasif .adapun Tentang siapa warga negara Indonesia, dinyatakan bahwa yang menjadi warga negara Indonesia adalah sebagai berikut 58 a. setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan danatau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang-undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia; : b. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia; dari ketentuan pasal ini diketahui bahwa undang undang ini menganut azas ius sanguinis c. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing; dari ketentuan ini dapat menimbulkan dwi kewarganegaraan apabila negara dari ibunya menganut prinsip anak yang dilahirkan dari seorang ibu warga negaranya adalah juga warga negaranya akan tetapi ketika anak tersebut berusia 18 tahun atau menikah ia harus memilih salah satu kewarganegaraannya d. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia; ketentuan ini sama dengan ketentuan huruf c dan untuk menyelesaikannya sama dengan huruf c 58 Pasal 4 UU no.12 tahun 2006 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA e. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut; undang undang ini menyatakan bahwa jangan sampai seseorang tidak memiliki kewarganegaraan f. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 tiga ratus hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia 59 ketentuan ini mempunyai dampak positif bagi pengakuan dan penghormatan negara terhadap HAM warga negara dalam rangka batas pemilihan kewarganegaraaannya ; g. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia; ketentuan ini merupakan hak pemilihan bagi anak yang lahir dari ibu warga negara atau warga negara ayahnya, bisa anak tersebut memperhatikan pemeliharaan, atau kalau mendapat hak bagi ibunya untuk dapat menyampaikan atau member tahukan siapa ayah dari anak tersebut. 59 Ditentukannya tenggang waktu 300 hari dengan pertimbangan bahwa tenggang waktu tersebut merupakan tenggang waku yang dianggap benar benar cukup untuk meyakini bahawa anak tersebut benar benar anak dari ayah yang meninggal dunia, Penjelasan pasal 4 UU No.12 tahun 2006 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA h. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 delapan belas tahun atau belum kawin 60 i. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya; ; ketentuan ini memperjelas bahwa UU No.12 tahun 2006 menganut azas ius soli asas kelahiran yaittu orang yang lahir di Indonesia adalah warga negara indonesia j. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui; ketentuan ini juga menganut azas ius soli k. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya; ketentuan ini menganut azas ius soli yang pada prinsipnya melindungi oranganak yang lahir di Indonesia jangan sampai tidak memiliki kewarganegaraan 60 Pengakuan terhadap anak dalam ketentuan tersebut dibuktikan dengan ketetapan pengadilan, penjelasan pasal 4 UU No.12 Tahun 2006 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA l. anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan; m. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah dan ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. Ketentuan ini memberikan perlindungan hak sekaligus hak azasi manusia kepada anak yang dikawatirkan tidak mempunyai kewarganegaraan Dalam ketentuan pasal 5 seseorang dapat memiliki Dwi kewarganegaraan akibat ketentuan dari pasal 4 tersebut akan tetapi dalam ketentuan pasal 6 ketika anak tersebut berusia 18 tahun atau sudah menikah dia harus memilih salah satu kewarganegaraannyamelalui prosedur yang ditetapkan. 2 Kewarganegaraan Melalui Pewarganegaraan Menurut undang-undang yang dimaksud pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia melaui permohonan pasal 1. Dengan demikian pewarganegaraan naturalisasi merupakan salah satu cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Tentang cara memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, menurut Undang-Undang No.12 tahun 2006 , dapat dilakukan: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1 Melalui permohonan : yaitu tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia atau disebut pewarganegaraan atau naturalisasi biasa pasal 8 dan 9. Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. telah berusia 18 delapan belas tahun atau sudah kawin b. pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 lima tahun berturut-turut atau paling singkat 10 sepuluh tahun tidak berturut-turut; c. sehat jasmani dan rohani; d. dapat berbahasa Indonesia serta menghakui dasar negara Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; e. tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 satu tahun atau lebih; f. jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi kewarganegaraan ganda; g. mempunyai pekerjaan danatau berpenghasilan tetap; h. membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara; UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 Melalui pernyataan : Yaitu warga negara asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesiadapat memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia dengan menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan Pejabat berwenang pasal 19. Pernyataan sebagaimana dimaksud dilakukan apabila yang bersangkutan sudah bertempat tinggal tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 lima tahun berturut-turut atau paling singkat 10 sepuluh tahun tidak berturut-turut, kecuali dengan perolehan kewarganegaraan tersebut mengakibatkan berkewarganegaraan ganda. Ketika seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia menikah dengan seorang warga negara asing dan ketika suaminya telah menetap selama 5 tahun berturut turut atau 10 tahun tidak berturut turut maka ia sudah dapat melakukan pernyataan untuk menjadi warga negara Indonesia dengan syarat dia harus melepaskan kewarganegaraan asalnya. Adapun prosedur yang harus di penuhi oleh seorang yang mempunyai istrisuami warga negara Indonesia pada dasarnya adalah sama yaitu; Orang asing yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 UU No.12 tahun 2006 dapat mengajukan permohonan pewarganegaraan kepada Presiden melalui Menteri. Menteri yang dimaksud adalah menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang kewarganegaraan Republik Indonesia yaitu Menteri Hukum dan HAM. Hal ini diatur didalam PP No.2 Tahun 2007 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Adapun prosedur permohonan dan pernyataan menjadi warga negara indonesia sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan pasal 2 sampai 12 PP No.2 Tahun 20007 dimaksud, diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai cukup dan sekurang-kurangnya memuat: a. nama lengkap, b. tempat dan tanggal lahir; c. jenis kelamin; d. status perkawinan; e. alamat tempat tinggal; f. pekerjaaan; dan g. kewarganegaraan asal 61 Permohonan sebagaimana dimaksud harus dilampiri dengan: a. Fotocopy kutipan akte kelahiran atau surat yang membuktikan kelahiran pemohon yang disahkan olehpejabat b. Fotocopy akte perkawinanbuku nikah, kutipan akte perceraiansurat talakperceraian, atau kutipan akte kematian istrisuami pemohon bagi yang belum berusia 18 delapan belas tahun yang disahkan oleh pejabat; . c. Surat keterangan keimigrasian yang dikeluarkan oleh kantorimigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon yang meyatakan bahwa pemohon telah bertempat tinggal di Wilayah Negara Republik Indonesia 61 Dalam hal prosedur permohonan menjadi warga negara Indonesia kembali maka digantikan dengan alasan kehilangan kewarganegaraan indonesia UNIVERSITAS SUMATERA UTARA paling singkat 5 lima tahun berturut-turut atau paling singkat 10 sepuluh Tahun tidak berturut-turut; d. Fotocopy kartu izin tinggal tetap yang disahkan oleh pejabat; e. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari rumah sakit; f. Surat pernyataan pemohon dapat berbahasa Indonesia; g. Surat pernyataan pemohon mengakui Dasar Negara Pancasila dan UUD Tahun 1945; h. Surat keterangan catatan kepolisian yang wilayah kerjanya meliputi tempat tempat tinggal pemohon; i. Surat keterangan dari perwakilan Negara pemohon bahwa dengan memperolh kewarganegaraan R.I. tidak menjadi kewarganegaraan ganda ; j. Surat keterangan dari camat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalpemohon bahwa pemohon memliki pekerjaan danberpengasilan tetap; k. Bukti pembayaran uang Pewarganegaraan dan biaya pemohonan ke Kas Negara; dan l. Pasfoto pemohon terbaru berwarna ukuran 4 X 6 sentimeter sebanyak 6 enam lembar Permohonan sebagaimana dimaksud beserta lampirannya disampaikan kepada pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon. Pejabat yang dimaksud adalah orang yang menduduki jabatan tertentu yang ditunjuk oleh Menteri untuk menangani masalah Kewarganegaraan Republik Indonesia. Selanjutnya pejabat tersebut melakukan pemeriksaan kelengkapan administrative permohonan beserta lampirannya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam hal persyaratan administratif permohonan sebagaimana dimaksud diterima secara lengkap, pejabat melakukan pemeriksaan substantive permohonan dalam waktu paling lama 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud, tidak memenuhi persyaratan substantif, pejabat mengembalikannya kepada pemohon dalam waktu paling lama 7tujuh hari terhitung sejak tanggal pemeriksaan substantif selesai dilakukan. Dalam hal permohonan telah dinyatakan memenuhi persyaratan substantive, pejabat meneruskan permohonan kepada Menteri dalam waktu paling lama 7 tujuh hari terhitung sejak tanggal pemeriksaan substantif selesai dilakukan. Setelah surat permohonan sampai ketingkat menteri maka dengan pertimbangan hitungkepada Presiden dalam waktu paling lama 45 hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima dari pejabat. Dalam hal diperlukan, menteri dapat meminta pertimbangan dari instansi terkait. Instansi terjkait sebagaimana dimaksud memberikan pertimbangan secara tertulis kepada Menteri dalam waktu paling lama 14 hari terhitung sejak tanggal permintaan pertimbangan diterima. Apabila pertimbangan tidak diberikan kepada menteri dalam waktu sebagaimana dimaksud instansi terkair dianggap tidak berkeberatan. I. Pada tingkat akhir yaitu Presiden, Presiden dapat mengabulkan atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud dalam waktu paling lambat 45 hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima dari menteri. Dalam hal pernohonan sebagaimana dimaksud dikabulkan, maka Presiden menetapkan Keputusan Presiden dan memberitahukan secara tertulis kepada pemohon UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan tembusan kepada Pejabat dalam waktu paling lambat 14 hari terhitung sejak tanggal Keputusan Presiden ditetapkan. Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 , petikannya disampaikan kepada Pejabat untuk diteruskan kepada pemohon dan salinannya disampaikan kepada Menteri, Pejabat dan perewakilan negara asal pemohon. II. Pejabat memanggil pemohon secara tertulis untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia dalam waktu paling lambat 3 tiga bulan terhitung sejak tanggal pemberitahuan petikan Keputusan Presiden dikirim kepada pemohon. Dalam hal pemohon memenuhi panggilan dalam waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud, pemohon mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia di hadapan dan disaksikan oleh 2dua orang saksi. Dalam hal pemohon tidak memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud dengan alasan yang sah, pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dapat dilakukan di hadapan Pejabat dalam batas waktu sebagaimana dimaksud. Pelaksanaan pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dalam 4 empat rangkap, yaitu: a. rangkap pertama untuk pemohon b. rangkap kedua disampaikan kepada Menteri Hukum dan HAM c. rangkap ketiga disampaikan kepada Menteri Sekretaris Negara d. rangkap keempat disimpan oleh pejabat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud disampaikan kepada pemohon dalam waktu paling lambat 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia. Dalam hal pemohon tidak hadir tanpa alasan yang sah setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud, maka Keputusan Presiden batal demi hukum. Pejabat melaporkan Keputusan Presiden yang batal demi hukum ini kepada Menteri dengan melampirkan petikan Keputusan Presiden yang bersangkutan. Apabila pemohon dalam waktu 3tiga bulan tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia sebagai akibat kelalaian Pejabat, prmohon dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia dihadapan Pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri. Menteri dalam waktu paling lambat 14empat belas hari terhitung sejak tanggal menerima laporan kelalaian Pejabat menunjuk pejabat lain untuk mengambil sumpah atau pernyataan janji setia pemohon. Pejabat lain dalam waktu 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal penunjukkannua memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib mengembalikan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada kantor imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon dalam waktu paling lambat 14empat belas hari terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam hal anak-anak yang belum berusia 18 delapan belas tahun atau belum kawin ikut memperoleh status kewarganegaraan pemohon, dokumen atau surat-surat keimigrasian atas nama anak-anak pemohon wajib dikembalikan kepada kantor imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon. Dalam hal permohonan ditolak, Presiden memberitahukan kepada Menteri. Penolakan sebagaimana dimaksud disertai dengan alasan dan diberitahukan secara tertulis oleh Menteri kepada pemohon dengan tembusan kepada Pejabat dalam waktu paling lambat 3 tiga bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima oleh Menteri. Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia dalam Berita Negara Republik Indonesia. Pengumuman dilakukan setelah berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia oleh Menteri. 3 Melalui pemberian kewarganegaraan : yaitu Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, kecuali dengan pemberian kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda pasal 20. Dalam penjelasan dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan “orang asing yang telah berjasa kepada Republik Indonesia” adalah orang asing yang karena prestasinya yang luar biasa di bidang kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan teknologi , kebudayaan , lingkungan hidup, serta keolahragaan telah memberikan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kemajuan dan keharuman nama bangsa Indonesia. Yang dimaksud dengan “orang asing yang diberi kewarganegaraan karena alasan kepentingan negara” adalah orang asing yang telah dinilai oleh negara telah dan dapat memberikan sumbangan yang luar biasa untuk kepentingan memantapkan kedaulatan negara dan untuk meningkatkan kemajuan , khususnya di bidang perekonomian Indonesia. Adapun prosedur pemberian kewarganegaraan istimewa adalah: 1. Usul pemberian Kewarganegaraan republik Indonesia kepada orang asing baik karena berjasa atau kepentingan negara diajukan kepada Menteri Hukum dan HAM oleh pimpinan lembaga negara, lembaga pemerintah atau lembaga kemasyarakatan terkait. Usul pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia tersebut diajukan kepada Menteri oleh pmpinan lembaga negara atau lembaga pemerintah terkait dengan tembusan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing yang diusulkan. 2. Usul sebagaimana dimaksud diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai cukup dilampiri dengan: a. Fotocopy akte kelahiran ; b. Daftar riwayat hidup; c. surat pernyataan kepada NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD RI Tahun 1945; d. Surat pernyataan bersedia menjadi warga Negara Indonesia dan melepaskan kewarganegaraan asalnya; e. Fotocopy paspor atau surat yang bersifat paspor yang masih berlaku; UNIVERSITAS SUMATERA UTARA f. Surat keterangan dari perwakilan Negara orang asing yang diusulkan bahwa yang bersangkutan akan kehilangan kewarganegaraan yang dimilikinya setelah memperoleh kewarganegaraan R.I. g. Surat rekomendasi yang berisi pertimbangan bahwa orang asing yang diusulkan layak diberikan kewarganegaraan karena jasanya atau alasan kepentingan Negara; dan h. Pasfoto berwarna ukuran 4 X 6 sentimeter sebanyak 6enam lembar 3. Setelah penyampaian usul disertai lampiran tersebut kepada Menteri maka Menteri memeriksa persyaratan substantive pengusulan tersebut. Selanjutnya berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud, Menteri meneruskan usul pemberian Kewarganegaraan RI disertai dengan pertimbangan kepada Presiden 4. Presiden Menyampaikan usul sebagaimana dimaksud kepada DPR RI untuk memperoleh pertimbangan. Pertimbangan DPR RI diberikan sesuai dengan Peraturan Tata Tertib DPR RI. Presiden setelah memperoleh pertimbangan DPR RI menetapkan Keputusan Presiden mengenai pemberian Kearganegaraan RI. 5. Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud, petikannya disampaikan kepada Menteri untuk diteruskan kepada Orang Asing yang bersangkutan melalui Pejabat dan salinannya disampaikan kepada: a. DPR RI b. lembaga pengusul c. Menteri UNIVERSITAS SUMATERA UTARA d. perwakilan negara orang asing yang bersangkutan; dan e. Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing yang bersangkutan Pejabat memanggil orang asing yang bersangkutan secara tertulis untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia dalam waktu paling lambat 3 Tiga bulan terhitung sejak tanggal pemberitahuan petikan Keputusan Presiden dikirim kepada orang asing yang bersangkutan. Dalam halo rang asing bersangkutan memenuhi panggilan dalam waktu yang ditentukan maka yang bersangkutan mengucapkan sumpah atau janji setia dihadapan Pejabat dan disaksikan oleh 2 dua orang saksi. Dalam halo orang asing yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan dengan alasan yang sah, pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dapat dilakukan di hadapan Pejabat dalam batas waktu sebagaimana dimaksud. Pelaksanaan pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dibuat dalam berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dalam 4 empat rangkap: a. rangkap pertama untuk Orang Asing yang bersangkutan b. rangkap kedua disampaikan kepada Menteri c. rangkap ketiga disampaikan kepada Menteri Sekretaris Negara d. rangkap keempat disimpan oleh pejabat Berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf a disampaikan kepada Orang Asing dalam waktu UNIVERSITAS SUMATERA UTARA paling lambat 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia. Dalam hal Orang Asing tidak hadir tanpa alasan yang sah setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan, maka Keputusan Presiden batal demi hukum. Pejabat melaporkan Keputusan Presiden yang batal demi hukum ini kepada Menteri dengan melampirkan petikan Keputusan Presiden yang bersangkutan. Apabila Orang Asing dalam waktu 3tiga bulan tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia sebagai akibat kelalaian Pejabat, pemohon dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia dihadapan Pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri. Menteri dalam waktu paling lambat 14empat belas hari terhitung sejak tanggal menerima laporan kelalaian Pejabat menunjuk pejabat lain untuk mengambil sumpah atau pernyataan janji setia Orang Asing yang bersangkutan. Pejabat lain dalam waktu 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal penunjukkan memanggil Orang Asing yang bersangkutan untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, Orang Asing yang bersangkutan wajib mengembalikan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada kantor imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing yang bersangkutan dalam waktu paling lambat 14empat belas hari terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam hal anak-anak Orang Asing yang bersangkutan yang belum berusia 18 delapan belas tahun atau belum kawin ikut memperoleh status kewarganegaraan Orang Asing yang bersangkutan, dokumen atau surat-surat keimigrasian atas nama anak-anak pemohon wajib dikembalikan kepada kantor imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing yang bersangkutan. Dalam hal usulan pemberian kewarganegaraan ditolak, Presiden memberitahukan kepada Menteri disertai alasannya. Penolakan sebagaimana dimaksud disertai dengan alasan dan diberitahukan secara tertulis oleh Menteri kepada pimpinan lembaga negara, lembga pemerintahan atau lembaga masyarakat terkait. Menteri mengumumkan nama Orang Asing yang telah diberi Kewarganegaraan Republik Indonesia dalam Berita Negara Republik Indonesia. Pengumuman dilakukan setelah berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia oleh Menteri. 1. Usul pemberian Kewarganegaraan republik Indonesia kepada orang asing baik karena berjasa atau kepentingan negara diajukan kepada Menteri Hukum dan HAM oleh pimpinan lembaga negara, lembaga pemerintah atau lembaga kemasyarakatan terkait. Usul pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia tersebut diajukan kepada Menteri oleh pmpinan lembaga negara atau lembaga pemerintah terkait dengan tembusan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing yang diusulkan. 2. Usul sebagaimana dimaksud diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai cukup dilampiri dengan: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA a. Fotocopy akte kelahiran ; b. Daftar riwayat hidup; c. surat pernyataan kepada NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD RI Tahun 1945; d. Surat pernyataan bersedia menjadi warga Negara Indonesia dan melepaskan kewarganegaraan asalnya; e. Fotocopy paspor atau surat yang bersifat paspor yang masih berlaku; f. Surat keterangan dari perwakilan Negara orang asing yang diusulkan bahwa yang bersangkutan akan kehilangan kewarganegaraan yang dimilikinya setelah memperoleh kewarganegaraan R.I. g. Surat rekomendasi yang berisi pertimbangan bahwa orang asing yang diusulkan layak diberikan kewarganegaraan karena jasanya atau alasan kepentingan Negara; dan h. Pasfoto berwarna ukuran 4 X 6 sentimeter sebanyak 6enam lembar 3. Setelah penyampaian usul disertai lampiran tersebut kepada Menteri maka Menteri memeriksa persyaratan substantive pengusulan tersebut. Selanjutnya berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud, Menteri meneruskan usul pemberian Kewarganegaraan RI disertai dengan pertimbangan kepada Presiden 4. Presiden Menyampaikan usul sebagaimana dimaksud kepada DPR RI untuk memperoleh pertimbangan. Pertimbangan DPR RI diberikan sesuai dengan Peraturan Tata Tertib DPR RI. Presiden setelah memperoleh pertimbangan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DPR RI menetapkan Keputusan Presiden mengenai pemberian Kearganegaraan RI. 5. Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud, petikannya disampaikan kepada Menteri untuk diteruskan kepada Orang Asing yang bersangkutan melalui Pejabat dan salinannya disampaikan kepada: a. DPR RI b. lembaga pengusul c. Menteri d. perwakilan negara orang asing yang bersangkutan; dan e. Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing yang bersangkutan Pejabat memanggil orang asing yang bersangkutan secara tertulis untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia dalam waktu paling lambat 3 Tiga bulan terhitung sejak tanggal pemberitahuan petikan Keputusan Presiden dikirim kepada orang asing yang bersangkutan. Dalam hal orang asing bersangkutan memenuhi panggilan dalam waktu yang ditentukan maka yang bersangkutan mengucapkan sumpah atau janji setia dihadapan Pejabat dan disaksikan oleh 2 dua orang saksi. Dalam halo rang asing yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan dengan alasan yang sah, pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dapat dilakukan di hadapan Pejabat dalam batas waktu sebagaimana dimaksud. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pelaksanaan pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dibuat dalam berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dalam 4 empat rangkap: a. rangkap pertama untuk Orang Asing yang bersangkutan b. rangkap kedua disampaikan kepada Menteri c. rangkap ketiga disampaikan kepada Menteri Sekretaris Negara d. rangkap keempat disimpan oleh pejabat Berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf a disampaikan kepada Orang Asing dalam waktu paling lambat 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia. Dalam hal Orang Asing tidak hadir tanpa alasan yang sah setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan, maka Keputusan Presiden batal demi hukum. Pejabat melaporkan Keputusan Presiden yang batal demi hukum ini kepada Menteri dengan melampirkan petikan Keputusan Presiden yang bersangkutan. Apabila Orang Asing dalam waktu 3tiga bulan tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia sebagai akibat kelalaian Pejabat, pemohon dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia dihadapan Pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri. Menteri dalam waktu paling lambat 14empat belas hari terhitung sejak tanggal menerima laporan kelalaian Pejabat menunjuk pejabat lain untuk UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mengambil sumpah atau pernyataan janji setia Orang Asing yang bersangkutan. Pejabat lain dalam waktu 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal penunjukkan memanggil Orang Asing yang bersangkutan untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, Orang Asing yang bersangkutan wajib mengembalikan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada kantor imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing yang bersangkutan dalam waktu paling lambat 14empat belas hari terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia. Dalam hal anak-anak Orang Asing yang bersangkutan yang belum berusia 18 delapan belas tahun atau belum kawin ikut memperoleh status kewarganegaraan Orang Asing yang bersangkutan, dokumen atau surat-surat keimigrasian atas nama anak-anak pemohon wajib dikembalikan kepada kantor imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing yang bersangkutan. Dalam hal usulan pemberian kewarganegaraan ditolak, Presiden memberitahukan kepada Menteri disertai alasannya. Penolakan sebagaimana dimaksud disertai dengan alasan dan diberitahukan secara tertulis oleh Menteri kepada pimpinan lembaga negara, lembga pemerintahan atau lembaga masyarakat terkait. Menteri mengumumkan nama Orang Asing yang telah diberi Kewarganegaraan Republik Indonesia dalam Berita Negara Republik Indonesia. Pengumuman dilakukan setelah berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia oleh Menteri. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4 Melalui pernyataan untuk memilih kewarganegaraan : Ketentuan ini berlaku bagi anak yang memenuhi kriteria dibawah ini dan anak tersebut sudah berumur 18 tahun atau telah kawin. Yaitu sebagai berikut: a Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia. b Anak Warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia. Anak tersebut memiliki kewarganegaraan ganda. Namun setelah berumur 18 tahun atau telah kawin, ia harus menyatakan memilih kewarganegaraan. Apakah ia memilih berkewarganegaraan asing atau berkewarganegaran Indonesia.

B. Kehilangan Dan Perolehan Kembali Kewarganegraan Indonesia

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS STATUS KEWARGANEGARAAN TERHADAP ORANG YANG TIDAK MEMILIKI KEWARGANEGARAAN (STATELESS) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

0 3 8

ANALISIS YURIDIS STATUS KEWARGANEGARAAN TERHADAP WARGA NEGARA YANG TIDAK MEMILIKI KEWARGANEGARAAN (STATELESS) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

0 2 15

Undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia - [PERATURAN]

0 4 11

PPELAKSAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN UNTUK MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN YANG LAHIR SEBELUM DAN SESUDAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA.

0 2 11

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN UNTUK MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN YANG LAHIR SEBELUM DAN SESUDAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA.

0 14 29

PENUTUP PELAKSANAAN PENDAFTARAN UNTUK MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN YANG LAHIR SEBELUM DAN SESUDAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA.

0 2 5

STATUS KEWARGANEGARAAN ETNIS TIONGHOA SETELAH ADANYA UNDANG UNDANG NO.12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KECAMATAN MEDAN SELAYANG KOTA MEDAN.

0 4 23

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006

0 0 19

Kewarganegaraan Republik Indonesia Dan Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia Berdasarkan Undang-Undang No.12 Tahun 2006

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kewarganegaraan Republik Indonesia Dan Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia Berdasarkan Undang-Undang No.12 Tahun 2006

0 0 25