BAB III HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DALAM
KETATANEGARAAN INDONESIA
A. Hubungan Antara Warga Negara Indonesia Dengan Negara
Salah satu kepemilikan yang melekat dalam diri identitas seorang warga negara adalah hak dan kewajibannya secara resiplokalis. Artinya ia memiliki
hubungan timbal balik dengan komunitasnya negara yaitu kewajiban dengan hak diantara kedua belah pihak. Seorang warga negara memiliki kewajiban dan hak
terhadap komunitasnya negara, demikian pula sebaliknya komunitas memiliki negara memiliki kewajiban dan hak terhadap anggotanya warga negara.
45
Sesuai dengan tuntutan global tentang perlindungan hak azasi manusia HAM dan demokratisasi pemerintah Indonesia telah menegaskan komitmen
politik dan membuat instrument hukum untuk melindung hak azasi dan menghormati hak-hak warga negara. Komitmen politik dan jaminan hukum itu
dapat dinikmati dan ditagih penegakannya oleh setiap warga negara terhadap pemerintah, bahkan UU No.12 Tahun 2006 menentukan ancaman hukuman
pidana tertentu bagi pejabat pemerintah yang tidak mau secara sungguh-sungguh melaksanakan ketentuan-ketentuan di dalam UU tersebut. Namun harus diingat
pula bahwa setiap warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban konstitusional baik sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai manusia. Sebagai warga
45
Winarno,kewarganegaraan Indonesia dari sosiologis menuju yuridis, Bandung, Alfabeta,2009 hal 18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
negara merekan dituntut untuk memiliki rasa kebangsaan nasionalisme atau rasa cinta terhadap tanah air sehingga harus siap membela dan berkorban demi
kelangsungannya. Dengan demikian ada prestasi timbale balik antara perlindungan atas hak-hak yang diberikan oleh negara serta kesediaan untuk
berkorban bagi kelangsungan bangsa dan negara.
46
Sedangkan pada bagian pasal-pasal UUD 1945, perihal hubungan warga negara dengan negara terdapat dalam pasal 26 sampai 34 UUD 1945. Namun
pandangan atau aliran tentang negara Indonesia tersirat dari pasal 1 satu UUD Betuk dan sifat hubungan warga negara dengan negara Indonesia
selanjutnya termuat dalam UUD 1945 sebagai dasar hukum negara. UUD 1945 selain sebagai dasar hukum negara memuat pula nilai-nilai luhur bangsa, cita-cita
bernegara termasuk pula bagaimana pandangan negara terhadap warga negara. Hal itu dapat diketahui dari kandungan makna dalam bagian pembukaan UUD
1945. Rakyat Indonesia diyakini dan diakui sebagai pembentuk negara
Indonesia. Perjuangan rakyat Indonesia telah berhasil mengantarkan negara Indonesia untuk merdeka. Negara Indonesia yang merdeka , bersatu dan berdaulat
pada dasarnya untuk mencapai kehidupan rakyat Indonesia yang adil dan makmur Alinea II. Tujuan bernegara Indonesia juga diperuntukan bagi rakyat Indonesia
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa
AlineaIV.
46
Mahfud MD,Makalah sosialisasi UU No.12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1945. Isi pasal 1 UUD 1945 menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik, negara yang berkedaulatan rakyat demokrasi
dan negara hukum. Paham negara hukum yang demokratis sesungguhnya dapat menggambarkan pola hubungan warga negara dengan negara. Dalam negara
hukum yang demokratis, warga negara dipandang sebagai sumber kedaulatan, memiliki hubungan yang sederajat dengan negara dan semua warga negara
memiliki kedudukan hukum yang sama. Oleh karena itu negara hukum Indonesia yang demokratis hendaknya pola
hubungan negara dengan warga negara yang dibangun adalah hubungan hukum yang sederajat serta timbal balik. Adapun pasal 26 sampai 34 UUD 1945
menyatakan status warga negara, kedudukan hukum warga negara dalam negara, hak dan kewajiban warga negara serta hak dan kewajiban negara.
B. Hak Warga Negara Indonesia Dalam Ketatanegaraan Indonesia