b. Masalah Kewarganegaraan
Dalam penentuan status kewarganegaan warganegaranya setiap negara mempunyai peraturan yang berbeda beda, sehingga perbedaan tersebut
menimbulkan masalah kewarganegaraan. Permasalahan kewarganegaraan yang timbul tersebut apabila adanya seorang menjadi memiliki dua kewarganegaraan
Bipatride dan tanpa kewarganegaraa Apatride
akibat penentuan kewarganegaraan yang ditentukan oleh peraturan yang berbeda di tiap negara.
1. Dwi kewarganegaraan Bipatride
Bipatride terjadi apabila seorang anak yang negara orang tuanya menganut azas ius sanguinis lahir di negara lain yang menganut azas ius soli, maka kedua
negara tersebut menganggap anak tersebut adalah warga negaranya. Sebagaimana contoh, Negara Republik Rakyat Tiongkok RRT sekarang China dahulu
menganggap semua orang cina dimanapun dia berada asalkan orang tuanya adalah orang cina juga maka dia merupakan warga negara RRT ius sanguinis.
Sedangkan Indonesia saat itu menentukan bahwa orang yang lahir didalam wilayah Indonesia adalah warga negara Indonesia ius soli.
23
2. Tanpa Kewarganegaraan apatride
23
Titik Triwulan Tutik, Op.Cit, hlm 308-309
Apatride terjadi apabila seorang anak yang negara orang tuanya menganut azas kelahiran ius soli lahir di negara yang menganut azas ius sanguinis. Sebagai
contoh dahulu orang cina yang pro koumintang, tidak diakui sebagai warga negara china, sedangkan Taiwan sebagai negara asalnya pada tahun 1958 belum ada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hubungan diplomatik dengan Indonesia pada saat itu. Maka dari itu mereka merupakan “defacto apatride”.
24
F. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif yaitu dengan menggambarkan keadaan atau fenomena
yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Penelitian deskriptif ini dimulai dengan pengumpulan data yg berhubungan dengan pembahasan di
atas, lalu menyusun , mengklasifikasikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang fenomena yang diteliti.
Metode pendekatan yang digunakan adalah teori yuridis empiris
25
yaitu suatu penelitian yang meneliti peraturan-peraturan hukum yang kemudian
dihubungkan dengan data dan perilaku yang hidup dan berkembang di tengah- tengah masyarakat.
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penelitian kepustakaan library research yaitu diklakukan dengan mengumpulkan bahan-
bahan kepustakaan, berupa buku-buku, majalah, makalah, dokumen-dokumen serta sumber-sumber teoritis lainnya sebagai dasar penyelesaian pokok masalah
dalam skripsi ini.
24
Ibid, hlm 309
25
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, PT Grafindo Perkasa, Jakarta 2003,hlm 36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA