sendiri 2 kepemilikan harta bersama dari perkawinan tersebut sebagaimana ayat1 di hitung pada saat berlangsungnya akad perkawinan yang kedua,
ketiga atau keempat. Ketentuan pembagian harta bersama dalam serial atau poligami
mengandung beberapa asas, yaitu pertama, dalam perkawinan serial atau poligami terbentuk beberapa paket harta bersama artinya beberapa jumlah
paket harta bersama dimaksud, tergantung pada beberapa banyak isteri yang dikawini oleh suami. Kedua, terwujudnya harta bersama terhitung mulai
tanggal perkawinan dilangsungkan. Maksudnya tiap paket harta bersama dihitung sejak pernikahan dilangsungkan dan berakhir dengan putusnya
perkawinan. Ketiga. Masing-masing harta bersama tersebut terpisah dan berdiri sendiri. Maksudnya, dalam perkawinan serial atau poligami tidak ada
penggabungan antara satu paket yang lainnya, sehingga harta bersama antara suami dengan isteri pertama, kedua dan seterusnya masing-masing terpisah
dan berdiri sendiri. Dalam hal pembagiannya masing-masing suami isteri berhak atas
seperdua bagian harta bersama, hanya dalam perkawinan serial atau poligami terlebih dahulu harus dipisahkan hartanya secara paket dan sejak kapan
lahirnya harta bersama perpaket tersebut sehingga dalam pembagiannya tidak ada saling tumpang tindih dan terjadi perbuatan harta bersama antara isteri
yang satu dengan isteri yang lainnya.
D. Pengetahuan Masyarakat Terhadap Harta Gono-Gini
1. Pegetahuan responden mengenai keberadaan harta gono-gini
Tabel 4.5 Keberadan harta gono-gini
No
Jawaban Frekuensi
Prosentase
1
Sangat tahu 2
2
2
Tahu 78
78
3
Kurang tahu
4
Tidak tahu 20
20 Jumlah
100 100
Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas terlihat jelas bahwa 2 responden menjawab sangat tahu tentang harta gono-gini artinya responden tidak hanya
sekedar tahu keberadaannya saja tetapi mempunyai pengetahuan lebih hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan yang lebih tinggi, 78 responden
menjawab tahu tentang keberadaan harta gono-gini, hal ini dikarenakan banyaknya informasi yang diperoleh responden dari berbagai media
khususnya televisi yang merupakan media yang lebih dekat dan mudah diperoleh responden seperti halnya dalam program acara tertentu misalnya
insert yang lebih sering mengekpos mengenai sengketa harta di kalangan para artis dan sebanyak 20 responden benar-benar belum mengetahui dan
memahaminya, adapun yang menyangkut responden yang belum tahu hal ini disebabkan karena masyarakat kurang aktif terhadap lingkungan sekitar dan
pemerintah belum mensosialisasikan secara merata undang-undang tersebut pada seluruh masyarakat. Banyaknya jumlah responden yang mengetahui
harta gono-gini merupakan gambaran serta bukti keberadaan harta tersebut. Dapat disimpulkan sebagian besar dari responden mengetahui keberadaaan
harta gono-gini.
2. Sumber informasi responden yang digunakan dalam memperoleh
pengetahuan tentang harta gono-gini
Adapun yang menjadi sumber informasi yang digunakan dalam memperoleh pengetahuan tentang harta gono-gini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.6 Media informasi harta gono-gini
No
Frekuensi Frekuensi
Prosentase
1
Bukumedia 52
52
2
Aparat pemerintah 19
19
3
Tidak tahu 26
26
4
Lainnya 3
3
5
Jumlah 100
100
Berdasarkan pada tabel 4.6 tabel di atas menunjukan sumber yang digunakan responden dalam memperoleh informasi mengenai harta bersama,
dimana sebanyak 52 responden mendapatkan informasi mengenai harta gono- gini melalui media seperti televisi, hal ini dikarenakan media lebih dekat dan
mudah dan hampir dimiliki oleh semua responden, 19 responden mengetahui dari aparatur pemerintah, hal ini diperoleh dari lingkungan kerja responden
yang bekerja di instansi pemerintah serta lingkunagn pekerjaan misalnya PNS dan lainnya dan 26 responden tidak mengerti, mengenai ketidaktahuan