11
sangat sederhana sehingga wilayah operasi pun menjadi terbatas, hanya di sekitar perairan pantai. Di samping itu, ketergantungan terhadap musim sangat tinggi, sehingga tidak setiap
saat nelayan bisa turun ke laut, terutama pada musim ombak yang bisa berlangsung sampai lebih dari satu bulan. Jadi dengan kesederhanaan alat yang digunakan pada musim tertentu
tidak ada tangkapan yang bisa diperoleh. Sumber selanjutnya yang penulis gunakan adalah laporan penelitian dari Agus
Suriadi dkk dalam judul “ Laporan Penelitian Hibah Bersaing: Model Pemberdayaan Sosial Ekonomi Komunitas Nelayan Miskin Berbasis Perempuan”. Di dalam laporan ini
dinyatakan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi nelayan, misalnya melalui kebijakan yang dikenal dengan modernisasi perikanan
atau revolusi biru blue revolution, belum mampu memberikan hasil yang memuaskan secara berkeadilan untuk semua lapisan, bahkan cenderung menimbulkan persoalan baru
pada komunitas nelayan. Analisis Profil Rumah Tangga Nelayan Di Sumatera Utara, Perwakilan BPS
Propinsi Sumatera Utara yang bekerjasama dengan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumut. Di dalam buku ini sangat jelas sekali dijabarkan jenis-jenis alat tangkap yang
digunakan nelayan di Sumatera Utara baik itu jenis pukat, jaring, pancing dan jenis rawai. Buku ini sangat membantu peneliti menjadi pegangan dalam melakukan wawancara
mengenai kajian alat tangkap.
1.5 Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian ilmiah memiliki metodologi, Demikian juga dengan penelitian sejarah. Dimana metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara
Universitas Sumatera Utara
12
kritis rekaman peninggalan masa lampau
13
1. Heuristik, yaitu tahap awal untuk mencari data-data melalui berbagai sumber dan relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam tahap heuristik ini peneliti mencari data-data
melalui dua cara, yaitu studi lapangan field research dan studi kepustakaan library research. Pada studi lapangan field research peneliti lebih menekankan pada metode
wawancara. Di saat melakukan wawancara di lapangan banyak pengalaman yang peneliti dapatkan salah satunya peneliti mengetahui bagaimana pengalaman para nelayan saat di laut
melalui cerita mereka yang begitu bersemangat menceritakannya. Dan saat peneliti ingin ikut terjun langsung ke laut untuk mengetahui bagaimana pengoperasian alat tangkap, tetapi hal
tersebut tidak bisa dilakukan karena terkendala dengan jam kerja nelayan yang tidak memungkinkan peneliti ikut. Untuk studi kepustakaan library research terdapat beberapa
sumber yang dijadikan informasi, antara lain sumber buku yang didapatkan di perpustakaan USU, perpustakaan daerah di Medan ataupun perpustakaan lainnya yang ada di kota Medan.
. Adapun metode sejarah terbagi dalam empat langkah antara lain heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.
2. Kritik Sumber, dimana setelah tahap heuristik maka sumber-sumber yang ada dilakukan kritik untuk mencari kebenaran dari sumber-sumber yang didapat. Dalam tahap ini sumber-
sumber yang telah terkumpul diproses melalui kritik internal, informasi yang didapat baik dari wawancara ataupun dari sumber-sumber tertulis dilihat kebenaran isinya. Kemudian
sumber primer dan sekunder tersebut masuk ke proses selanjutnya yaitu kritik eksternal. Dalam proses ini data diverifikasi secara fisik untuk mencari kebenaran dari sumber-sumber
tersebut. Hal ini dilaksanakan agar penulis dapat menghasilkan suatu tulisan yang benar-
13
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, diterjemahkan oleh Nugroho Notosusanto, Jakarta : UI Press, hlm. 32
Universitas Sumatera Utara
13
benar obyektif yang berasal dari data-data yang terjaga keasliannya dan keobyektifannya tanpa ada unsur kesubjektifitasan yang mempengaruhi hasil penulisan.
3. Interpretasi, pada tahap ini setelah data tersebut melewati kritik sumber maka penulis melakukan tahapan yang ketiga yaitu penafsiran atau penganalisisan terhadap hasil dari kritik
sumber. Di dalam proses interpretasi ini bertujuan untuk menghilangkan kesubjektifitasan sumber, walaupun kita ketahui kesubjektifitasan itu tidak mungkin bisa dihilangkan
seluruhnya. Interpretasi ini dapat dikatakan data sementara sebelum penulis membuatkan hasil keseluruhan dalam suatu penulisan.
4. Historiografi, yaitu tahap akhir dalam metode sejarah. Tahapan ini berisi tentang penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan. Penulisan hasil
penelitian sejarah ini hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian, sejak awal heuristik sampai dengan akhir yaitu penarikan kesimpulan sehingga
dapat dikatakan penulisan tersebut bersifat kronologis atau sistematis. Berdasarkan penulisan sejarah itu pula dapat dinilai apakah penelitiannya berlangsung sesuai dengan prosedur yang
digunakannya tepat atau tidak, apakah sumber dan data yang mendukung penarikan kesimpulannya memiliki validitas yang memadai atau tidak, jadi dengan penulisan sejarah ini
dapat ditentukan mutu penelitian dan penulisan sejarah itu sendiri
Universitas Sumatera Utara
14
BAB II GAMBARAN UMUM DUSUN BAGAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
KABUPATEN DELI SERDANG
2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam