Kebijakan Pada Rumah Susun Daya alam atau iklim

14 Tabel 2.3 Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk No. Unit Lingkungan Tipe RTH Luas MinUnit m 2 Luas MinKa pita m 2 Lokasi 1 250 jiwa Taman RT 250 1,0 Di tengah lingkungan RT 2 2500 jiwa Taman RW 1250 0,5 Di pusat kegiatan RW 3 30.000 jiwa Taman Kelurahan 9000 0,3 Dikelompokkan dengan sekolahpusat kelurahan 4 120.000 jiwa Taman kecamatan 24.000 0,2 Dikelompokkan dengan sekolahpusat kecamatan Pemakaman Disesuaikan 1,2 Tersebar 5 480.000 jiwa Taman Kota 144.000 0,3 Di pusat wilayahkota Hutan Kota Disesuaikan 4,0 Di dalamkawasan pinggiran Untuk fungsi tertentu Disesuaikan 12,5 Disesuaikan dengan kebutuhan Sumber: Direktorat Jendral Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, 2008

2.7 Kebijakan Pada Rumah Susun

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun, menetapkan bahwa persyaratan keandalan bangunan rumah susun meliputi: a. Persyaratan kenyamanan, meliputi kenyamanan ruang gerak dan hubungan antarruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta terhadap tingkat getaran dan tingkat kebisingan. b. Persyaratan keselamatan, merupakan kemampuan bangunan rumah susun untuk mendukung beban muatan serta untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir. c. Persyaratan kesehatan, meliputi sistem penghawaan, pencahayaan, sanitasi, dan penggunaan bahan bangunan. Universitas Sumatera Utara 15 d. Persyaratan kemudahan. Meliputi kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan rumah susun serta sarana dan prasarana dalam pemanfaatan bangunan rumah susun. Dalam UU Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun, menetapkan tentang prasarana, sarana, dan utilitas di lingkungan rumah susun sebagai berikut: a. Prasarana merupakan kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian rumah susun yang memnuhi standar tertentu untuk kebutuhan tempat tinggal yang layak, sehat, aman, dan nyaman meliputi drainase, jaringan jalan, sanitasi, air bersih, dan tempat sampah. b. Sarana merupakan fasilitas dalam lingkungan hunian rumah susun yang berfungsi sebagai pendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya meliputi sarana umum ruang terbuka hijau, tempat rekreasi, sarana olahraga, tempat pemakaman umum, sarana pemerintahan, dan lain-lain dan sarana ekonomi kesehatan, pendidikan, peribadatan, dan perniagaan. c. Utilitas Umum merupakan kelengkapan penunjang untuk pelayanan lingkungan hunian rumah susun yang mencakup jaringan listrik, jaringan gas, dan jaringan telepon.

2.8 Kenyamanan

2.8.1 Definisi Kenyamanan

Hakim 1993 menyatakan bahwa kenyamanan adalah segala sesuatu yang memperlihatkan dirinya sesuai dan harmonis dengan penggunaan suatu ruang, baik ruang itu sendiri maupun dengan berbagai bentuk, tekstur, warna, simbol maupun tanda, suara dan bunyi kesan, intensitas dan warna cahaya maupun bau, atau apapun juga. Dengan kata lain kenyamanan merupakan kepuasan manusia dalam melaksanakan suatu aktivitas di suatu ruang. Kenyamanan merupakan salah satu bentuk kepuasan manusia dalam menyikapi sesuatu. Apabila manusia merasa nyaman dalam suatu ruang baik itu ruang terbuka hijau, maka manusia akan senantiasa berada di ruang tersebut dalam kurun waktu yang lama dan terus-menerus. Dengan adanya manusia yang Universitas Sumatera Utara 16 berada pada suatu ruang dalam jumlah yang banyak, maka fungsi dari ruangan tersebut dapat tercipta salah satunya yaitu interaksi sosial.

2.8.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan

Menurut Hakim 1993, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan adalah: a. Sirkulasi Sirkulasi sangat berpengaruh terhadap pola pergerakan dari ruang yang satu ke ruang yang lain. Sirkulasi yang kurang baik berpengaruh terhadap kenyamanan manusia. Pembagian sirkulasi menurut fasilitasnya adalah sebagai berikut : - Sirkulasi Manusia, yaitu meliputi jalur pedestrian yang saling berhubungan dengan aktivitas di dalamnya. Hal ini perlu di perhatikan dalam perencanaan sirkulasi manusia adalah lebar jalan, fasilitas penyeberangan, penambahan nilai estetika, dan lain-lain. - Sirkulasi Kendaraan, meliputi jalur distribusi jalur cepat dan jalur akses jalur lambat. Hubungan kedua jalur ini yang harus diperhatikan adalah rambu lalu lintas dan ruang parkir yang disesuaikan dengan keadaan site.

b. Daya alam atau iklim

Salah satu hal yang mempengaruhi kenyamanan secara thermal adalah radiasi matahari, angin, curah hujan - Sinar Matahari berpengaruh pada daerah tropika terutama pada siang hari maka perlu adanya peneduh. Dengan adanya peneduh, diharapkan sinar matahari langsung dapat berkurang. Terutama pada area olahraga terbuka seperti lapangan basket perlu disesuaikan letak orientasi lapangan terhadap matahari. Lihat pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara 17 Gambar 2.1 Ilustrasi Pengaruh Sinar Matahari Sumber: Hakim,1993 - Angin pada suatu daerah perlu diperhatikan agar tercipta ruang yang nyaman dan sejuk. Pada area terbuka perlu adanya penghalang angin pohon agar kecepatan angin dapat dikurangi sehingga suasana nyaman dapat tercipta. Gambar 2.2 Ilustrasi Pengaruh Angin Sumber: Hakim,1993 b. Kebisingan Pada daerah yang padat penduduk dan industri, maka kebisingan merupakan salah satu masalah yang mengganggu kenyamanan penduduk sekitar. Hal ini dapat dikurangi dengan menanam tanaman-tanaman tertentu sebagai elemen penyaring kebisingan. Lihat Gambar 2.3. Universitas Sumatera Utara 18 Gambar 2.3 Ilustrasi Pengaruh Kebisingan Sumber: Hakim,1993 c. Bau-bauan Pada daerah pembuangan sampah, maka bau yang tidak sedap dapat tercium oleh orang yang berada atau melalui daerah tersebut. Hal ini dapat dikurangi dengan ditanami pohon atau semak yang dapat mengurangi bau. Lihat Gambar 2.4 Gambar 2.4 Ilustrasi Pengaruh Bau-Bauan Sumber: Hakim,1993 d. Bentuk Faktor kenyamanan bentuk yang dimaksud yaitu dari segi perencanaan konstruksinya seperti bentuk bangku kursi, lampu taman, susunan bentuk tempat duduk. Perencanaan bentuk yang kurang baik juga berpengaruh terhadap kenyamanan penggunanya seperti posisi duduk yang tidak nyaman. Lihat Gambar 2.5. Universitas Sumatera Utara 19 Gambar 2.5 Ilustrasi Bentuk Tempat Duduk Sumber: Rutledge,1986 Pemilihan bentuk tempat duduk perlu diperhatikan untuk tercapai kenyamanan pengguna dalam berinteraksi sosial. Menurut Rutledge 1981, bentuk tempat duduk dibagi beberapa tipe sebagai berikut: - Circle lingkaran, cocok untuk individu privasi dan berpasangan, tetapi memiliki kekurangan apabila duduk lebih dari 2 dua orang. Lihat Gambar 2.6. Gambar 2.6 Bentuk Circle Sumber: Rutledge,1981 - Curve kurva, pada bentuk ini hanya satu sisi yang bisa dipergunakan. Sisi yang baik digunakan untuk duduk kelompok yaitu sisi cekung. Lihat Gambar 2.7. Universitas Sumatera Utara 20 Gambar 2.7 Bentuk Curve Sumber: Rutledge,1981 - Straight Slab Memanjang, bentuk ini baik digunakan untuk duduk sendiri maupun berpasangan, tetapi kurang baik jika duduk berkelompok. Lihat Gambar 2.8. Gambar 2.8 Bentuk Straight Slab Sumber: Rutledge,1981 - Single Pod Tunggal, bentuk ini baik untuk 2-4 orang secara individual. Tetapi sulit untuk interaksi berpasangan. Lihat Gambar 2.9. Gambar 2.9 Bentuk Single Pod Sumber: Rutledge,1981 Universitas Sumatera Utara 21 - Single Jogs siku tunggal, bentuk ini baik di gunakan untuk berpasangan, tetapi untuk berkelompok kurang baik karena jarak orang 1 dan 4 cukup jauh. Lihat Gambar 2.10. Gambar 2.10 Bentuk Single Jogs Sumber: Rutledge,1981 - Multi Jogs berliku-liku, bentuk ini merupakan bentuk yang paling baik diantara yang lain. karena bentuk ini dapat menampung pengguna individu, berpasangan, maupun berkelompok secara bersamaan. Lihat Gambar 2.11. Gambar 2.11 Bentuk Multi Jogs Sumber: Rutledge,1981 e. Keamanan Faktor keamanan merupakan salah satu masalah yang penting karena masalah ini dapat menghambat aktivitas yang akan dilakukan. Faktor keamanan yang dimaksud tidak sebatas kejahatan saja tetapi juga terhadap hal-hal lain Universitas Sumatera Utara 22 misalnya keamanan bermain anak-anak maupun terhadap pengguna ruang lainnya. Lihat Gambar 2.11. Gambar 2.12 Ilustrasi Keamanan Area Bermain Sumber: Rutledge,1986 f. Kebersihan Faktor kebersihan merupakan sesuatu yang dapat menambah nilai ketertarikan suatu tempat serta menambah nilai kenyamanan daerah tersebut, karena bebas dari sampah dan bau-bauan yang tidak menyenangkan. Untuk memenuhi hal tersebut perlu disediakan tempat pembuangan sampah di tempat- tempat tertentu.

h. Keindahan estetis