26
3.7.2Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Daun Bangun-BangunEEDBB 5
Sejumlah 1,25 g ekstrak etanol daun bangun-bangun dimasukkan ke dalam lumpang dan ditambahkan suspensi Na-CMC 0,5 bv sedikit demi sedikit
sambil digerus sampai homogen hingga 25 ml.
3.7.3Pembuatan Pereaksi TCA 20 bv Sebanyak 20 g TCA dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml.
3.7.4Pembuatan Larutan Asam Asetat Glasial 15 vv
Sebanyak 15 ml asam asetat glasial dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml.
3.7.5Pembuatan Pereaksi Griess
Pereaksi Griess terdiri dari pereaksi asam sulfanilat 1 dan pereaksi NED 0,1.
3.7.5.1 Pembuatan Pereaksi Asam Sulfanilat 1 bv
Sebanyak 1 g asam sulfanilat dilarutkan ke dalam 100 ml asam asetat glasial 15 vv.
3.7.5.2 Pembuatan Pereaksi NED 0,1 bv
Sebanyak 0,1 g NED dilarutkan ke dalam 100 ml asam asetat glasial 15vv.
3.8Penyiapan Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur Wistar dengan berat badan 200
– 250 g. Sebelum perlakuan, hewan percobaan
dikondisikan terlebih
dahulu selama
2 minggu
dengan kondisilingkungan, makanan, suhu dan minuman yang sama. Setelah 2 minggu,
dipilih tikus yang sehat ditandai dengan berat badan yang stabil atau meningkat.
Universitas Sumatera Utara
27
3.9Perlakuan Hewan Percobaan
Tikus jantan galur Wistar sebanyak 15 ekor dengan berat badan200-250 g ditimbang berat badannya, dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok,
sehingga setiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus dan diberi perlakuan sebagai berikut:
Kelompok I : Tikus diberikan makanan dan tidak diberikan perlakuan blanko
selama 7 hari berturut-turut. Kelompok II : Tikus diberikan makanan dan diberikan suspensi 0,5 CMC-Na
dosis 1 BB kontrol negatif secara oral selama 7 hari berturut- turut.
Kelompok III : Tikus diberikanmakanan dan diberikan suspensi EEDBB dosis 300 mgkg BB secara oral selama 7 hari berturut-turut.
Kelompok IV : Tikus diberikan makanan selama 7 hari berturut-turut. Pada hari kelima diinduksi larutan Doksorubisin HCl 2 mgml dosis10 mgkg
BB secara intraperitonial. Kelompok V : Tikus diberikanmakanan dan diberikan suspensi EEDBB dosis
300 mgkg BB secara oral selama 7 hari berturut-turut. Pada hari kelima, 1 jam setelah pemberian suspensi EEDBBsecara oral, tikus
diinduksilarutan Doksorubisin HCl 2 mgml dosis10 mgkg BB secara intraperitonial.
Semua hewan percobaan dikorbankan pada hari ketujuh dengan cara dislokasi leher, kemudian diambil cuplikan darah melalui jantung tikus cardiac puncture
Raheem, 2009.
Universitas Sumatera Utara
28
3.10 Penyiapan Plasma Darah Tikus