Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Daerah Perkembangan Pendidikan

diikuti dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan peningkatan PDRB erat kaitannya dengan ketimpangan distribusi pendapatan antara daerah. Opportunity cost dalam menghadapi pertumbuhan adalah besarnya ketimpangan distribusi pendapatan.

4.2.2. Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Daerah

Perkembangan Pengeluaran Pemerintah tiap kota di Sumatera Utara dari tahun 2003 – 2007 cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Besar kecilnya Pengeluaran Pemerintah dari suatu daerahwilayah sangat tergantung atau sangat dipengaruhi pada besar kecilnya penerimaan. Dalam suatu perekonomian, semakin besar penerimaan maka pengeluaran semakin besar pula. Pada umumnya, pengeluaran pemerintah tidak akan mengalami penurunan atau selalu mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya pembangunan sarana dan prasarana yang baru serta untuk perawatan asset-asset yang telah ada. Perkembangan Pengeluaran Pemeriantah tiap kota penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Tiap Kota di Sumatera Utara Tahun 2003 – 2007 Jutaan Rupiah Kota Tahun Sibolga T. Balai P. Siantar T. Tinggi Medan Binjai 2003 123400 136600 179300 161700 125300 185300 2004 121500 139800 202500 139100 1004800 189300 2005 156500 176600 219300 160500 1135900 196900 2006 174400 204400 288400 197500 1322400 274600 2007 294500 310700 395000 292600 1751800 358600 Sumber : BPS Sumatera Utara, Sumatera Utara Dalam Angka Berbagai edisi Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa setiap tahun pengeluaran pemerintah tiap kota menunjukkan peningkatan. Hal ini sesuai dengan teori Keuangan Negara, dan kota Medan merupakan wilayahdaerah dimana jumlah pengeluaran pemerintahannya adalah yang paling besar dan kota Sibolga merupakan daerah dengan jumlah pengeluaran pemerintah yang paling kecil dibandingkan dengan kota-kota lainnya.

4.2.3. Perkembangan Pendidikan

Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi banyak negara dari masa ke masa. Salah satu upaya untuk memutus lingkaran kemiskinan adalah melalui pendidikan, baik pendidikan yang ditempuh melalui jalur formal, informal, maupun nonformal. Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak, khususnya pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada tahun 1984 pemerintah telah mengupayakan wajib belajar sekolah dasar, yang kemudian Universitas Sumatera Utara dilanjutkan dengan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun pada 1994 Wajar Dikdas. Wajar Dikdas adalah kewajiban bagi setiap warga negara yang berumur tujuh tahun atau lebih untuk mengikuti pendidikan dasar atau pendidikan yang setara pendidikan sembilan tahun, terdiri atas program pendidikan enam tahun di Sekolah Dasar SD dan program pendidikan tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP sampai tamat. Pendidikan merupakan komponen penting terhadap pembangunan terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dimana pendidikan dapat meningkatkan produktivitas. Selain itu kemampuan untuk menyerap teknologi memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam penelitian ini, perkembangan pendidikan dilihat dengan menggunakan data jumlah siswa tamat SMASederajat. Semakin banyak penduduk yang berpendidikan SMASederajat diharapkan akan memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Jumlah siswa tamat SMASederajat cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2003 – 2007 di tiap kota. Jumlah siswa yang paling besar jumlahnya berada di kota Medan dan jumlah siswa yang paling kecil adalah Tanjung Balai. Hal ini bisa saja disebabkan karena jumlah penduduk yang paling banyak dari tiap kota di Sumatera Utara adalah Medan dan juga Medan adalah pusat pemerintahan dan pusat perekonomian. Adapun perkembangan jumlah siswa tamat SMASederajat tiap kota di Sumatera Utara dari tahun 2003 – 2007 dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Perkembangan Jumlah Siswa Tamat SMASederajat Tiap Kota di Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tahun 2003 – 2007 Ribu Jiwa Kota Tahun Sibolga T. Balai P. Siantar T. Tinggi Medan Binjai 2003 6370 4888 35340 14507 183720 17174 2004 6293 4899 32463 14459 110592 19203 2005 6475 4995 29838 10156 125366 18263 2006 9167 6812 41340 21391 107666 25307 2007 6583 5634 28731 13749 122535 9390 Sumber : BPS Sumatera Utara, Sumatera Utara Dalam Angka Berbagai edisi

4.2.3. Perkembangan Industri

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran Di Sumatera Utara

12 117 80

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan Antar Propinsi di Indonesia

6 44 3

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011- ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011-2015.

0 4 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011- ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011-2015.

0 3 16

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011-2015.

0 3 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan Di Provinsi Jawa Timur (Tahun 2011-2015).

0 2 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan Di Provinsi Jawa Timur (Tahun 2011-2015).

0 3 17

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 1990-2010.

0 1 15

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 1990-2010.

0 0 13

TAP.COM - ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... 1604 6090 1 PB

0 11 20