Klasifikasi Industri Teori Pertumbuhan Industri

barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Dalam hal ini termasuk kegiatan jasa industri dan pekerja perakitan assembling. Dalam istilah ekonomi, industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri merupakan himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, contoh industri kertas berarti himpunan perusahaan-perusahaan penghasil kertas. Kedua industri adalah sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi Dumairy, 1996. Dalam pengertian kedua, kata industri sering disebut sektor industri pengolahanmanufaktur yaitu salah satu faktor produksi atau lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan industri.

2.5.2. Klasifikasi Industri

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara, penggolongan industri dibagi atas empat golongan dengan didasarkan pada banyaknya jumlah tenaga kerja tanpa melihat alat yang digunakan dalam proses peroduksinya. Keempat golongan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Industri Rumah Tangga, jumlah tenaga kerja 1-4 orang 2. Industri Kecil, jumlah tenaga kerja 5-19 orang 3. Industri Sedang, jumlah tenaga kerja 20-99 orang 4. Industri Besar, jumlah tenaga kerja 100 orang. Untuk keperluan perencanaan negara, anggaran negara dan analisis pembangunan, pemerintah membagi sektor industri menjadi tiga subsektor, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Subsektor industri pengolahan nonmigas; 2. Subsektor pengilangan minyak bumi; 3. Subsektor pengolahan gas alam cair. Berdasarkan kode ISIC International Standard of Industrial Classification atau KLUI Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia dua digit, industri dapat digolongkan sebagai berikut : Tabel 2.1 Jenis Industri Berdasarkan KLUI Kode ISIC Jenis Industri 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Industri makanan, minuman, dan tembakau Industri tekstil, pakaian jadi, dan kulit Industri kayu dan barang-barang dari kayu termasuk alat-alat rumah tangga dari kayu Industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan dan penerbitan Industri kimia dan barang-barang dari kimia, minyak bumi, batu bara, karet dan barang-barang dari plastik Industri barang-barang galian bukan logam, kecuali minyak bumi dan batu bara Industri logam dasar Industri barang-barang dari logam, mesin dan perlengkapannya Industri pengolahan lainnya. Sumber: Dumairy, 1996

2.5.3. Teori Pertumbuhan Industri

Untuk menjamin pertumbuhan ekonomi, seluruh negara di seluruh dunia melaksanakan industrialisasi. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri telah Universitas Sumatera Utara dipercaya di seluruh dunia sebagai satu-satunya sektor yang membawa suatu perekonomian menuju kemakmuran. Sektor industri dijadikan leading sector sebab sektor ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan sektor pertanian. Kelebihan sektor industri antara lain: produknya mempunyai dasar tukar term of trade yang tinggi, nilai tambah besar, bagi pengusaha mempunyai keuntungan besar dan proses produksinya lebih bisa dikendalikan manusia. Dalam implementasinya ada 4 teori yang dilaksanakan oleh beberapa negara yang melandasi industrialisasinya Dumairy, 1996. Teori-teori tersebut adalah: 1. Keunggulan komparatif comparative advantage, jenis industri yang dikembangkan oleh negara yang menganut teori ini adalah industri yang merupakan keunggulan komparatif negara itu. 2. Keterkaitan industri industrial linkage, jenis industri yang dikembangkan oleh negara yang menganut teori ini adalah yang mempunyai keterkaitan yang luas dengan sektor lain. 3. Penciptaan kesempatan kerja employment creation, jenis industri yang dikembangkan oleh negara yang menganut teori ini adalah industri yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. 4. Loncatan teknologi technology jump, jenis industri yang dikembangkan oleh negara yang menganut teori ini adalah industri yang mempunyai teknologi tinggi sehingga akan terjadi alih teknologi bagi sektor lain.

2.5.4. Peranan Sektor Industri Terhadap Pembangunan Daerah

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran Di Sumatera Utara

12 117 80

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan Antar Propinsi di Indonesia

6 44 3

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011- ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011-2015.

0 4 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011- ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011-2015.

0 3 16

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PULAU SUMATERA TAHUN 2011-2015.

0 3 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan Di Provinsi Jawa Timur (Tahun 2011-2015).

0 2 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan Di Provinsi Jawa Timur (Tahun 2011-2015).

0 3 17

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 1990-2010.

0 1 15

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 1990-2010.

0 0 13

TAP.COM - ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... 1604 6090 1 PB

0 11 20