minyak goreng dalam negeri tahun 2005 mencapai 6 juta ton dimana 83,3 terdiri dari minyak goreng sawit.
Tabel 1.1 Konsumsi Minyak Goring Indonesia dalam 000 ton
Year Palm Cooking Oil
+- Shares
Coconut Cooking Oil
+- Shares
Total +-
1999 2.494,1
4,4 77,5
725,8 7,5
22,5 3.219,9
5,1 2000
2.806,1 12,5
78,5 769,5
6,0 21,5
3.575,6 11,0
2001 3.137,9
11,8 79,6
806,5 4,8
20,4 3.944,4
10,3 2002
3.508,1 11,8
80,6 846,9
5,0 19,4
4.355,0 10,4
2003 3.964,9
13,0 81,8
879,8 3,9
18,2 4.844,7
11,2 2004
4.527,7 14,2
82,9 933,4
6,1 17,1
5.461,1 12,7
2005 5.062,8
11,8 83,8
980,4 5,0
16,2 6.043,3
10,7
Average Growth 10,1
3,3 8,8
1.2 Perumusan Masalah
Dari data yang telah diperoleh bahwa tingginya permintaan atas konsumsi masyarakat Indonesia dan dunia atas kebutuhan terhadap minyak goring dan terhadap Crude Palm Oil
CPO. Maka diharapkan jumlah produksi dapat ditingkatkan dan juga mutu dari minyak kelapa sawit yang dihasilkan sehingga tidak kalah bersaing dengan produk minyak
produksi negara lain
1.3 Tujuan Rancangan
Sebagai ilmu Keteknikan, maka Teknologi Kimia Industri membidangi perancangan design konstruksi, operasi peralatan, serta proses pengolahan bahan mentah atau bahan
Universitas Sumatera Utara
baku menjadi produk yang berdaya guna untuk bahan baku baik bagi proses berikutnya maupun untuk kebutuhan masyarakat. Tujuan rancangan Unit Sterilisasi Buah Sawit
untuk Pabrik Kelapa Sawit adalah juga untuk mengaplikasikan Ilmu Teknologi Kimia Industri yang meliputi neraca massa, neraca energi, Operasi Teknik Kimia, Utilitas dan
bagian Ilmu Teknologi Kimia Industri lainnya yang penyajiannya disajikan pada Pra Rancangan Unit Sterilisasi Buah Sawit Untuk Pabrik Kelapa Sawit.
1.4 Manfaat Rancangan
Berdasarkan tujuan rancangan dapat diketahui mengenai Spesifikasi Unit Sterilisasi buah Sawit untuk Pabrik Kelapa Sawit cara kerja serta dan pengoperasian Unit Sterilizer
yang cocok sehingga mutu pada proses Sterilizer dapat dipertahankan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 STATION STERILIZER
Stasiun Strilizer adalah stasiun untuk merebus Tandan Buah Segar TBS yang akan diproses untuk mendapatkan minyak sawit. Peralatan yang utama pada stasiun ini
adalah Ketel rebusan TBS. Disamping itu juga peralatan Bantu, untuk membantu proses perebusan TBS dan peralatan kontrol untuk mengontrol jalannya proses agar selama
proses berlangsung dengan baik sempurna. Adapun peralatan Sterilizer di Pabrik Kelapa Sawit PKS dapat dituliskan data teknisnya
sebagai berikut : Bentukmodel
: Silinder memanjang horizontal Diameter Silinder bagian dalam
: 2.100 mm 210 cm Panjang Sterilizer
: 3.150 cm Kapasitas
: 25 ton 10 lori 2,5 ton TBS Tekanan kerja
: 2,5 sd 3 kgcm Temperatur uap
: 125
2
C – 135 Waktu perebusan
: 82 – 90 menit C
Peralatan Sterilizer ini dilengkapi dengan : 1. Panel Sterilizer
Untuk pengoperasian, pengontrolan dan pemograman Sterilizer. Pengoperasian dimaksudkan untuk menjalankanpengoperasian Sterilizer sesuai
dengan step-step yang ada selama proses berlangsung. Pengontrolan, untuk mengetahui unjuk kerja peralatan dapat bekerja sesuai
dengan system yang diprogram atau tidak dengan cara melihat indicator baik berupa lampu atau grafik.
Pemograman, untuk menentukan lamanya waktu yang digunakan proses untuk setiap stepnya. Pemograman ini didasarkan dengan mutu TBS yang akan direbus.
Universitas Sumatera Utara
2. Peralatan Kontrol Peralatan ini dipasangkan untuk tujuan pengontrolan kerja system macam-macam
antara lain : Inlet Valve
Untuk pengontrolanpengaturan masuknya uap ruang Sterilizer. Exhaust Valve
Untuk pengaturan keluaran steam dari ruang Sterilizer Daerate Valve
Untuk pengaturan keluaran kondensat dan ruang Sterilizer Safety Device
Untuk mengontrol posisi pintu Sterilizer pada saat tertutup Manometer untuk mengontrol terhadap tekanan didalam ruang Sterilizer
Kontrol uap pada saat akan membuka pintu Sterilizer
3. Pintu Sterilizer, Packing dan Pengguna Pada Pintu Sterilizer dilengkapi dengan packing dan pengunci pada saat menutup
ruang Sterilizer. Pintu untuk jalan masuk dan keluarnya Lori yang berisi TBS kedalamkeluar
Sterilizer Packing untuk menutup celah-celah pada sambungan body Sterilizer dengan
pintunya pada saat tertutup agar rapat tidak terjadi kebocoran uap lewat pintu sambungan
Pengunci untuk mengunci pintu pada keadaan tertutup selama proses perebusan berlangsung
4. Linier Plate Plate Aus Plate aus ini dipasang pada sisi bawah dan dinding Sterilizer bagian dalam. Fungsinya
untuk melindungi sebagian shell dinding dan Sterlizer terhadap aktivitas zat asam tersebut menyebabkan dinding Sterilizer cepat korosi. Plate ini dapat dilakukan
penggantian apabila rusak, bocor habis. 5. Onfice Plate
Onfice plate plate onfice ini dipasang pada bahagian atas dari dinding Sterilizer. Bentuknya segi empat memanjang dengan lubang-lubang kecil berbentuk lingkaran
Universitas Sumatera Utara
pada sisi bawah onfice plate dan lubang berbentuk segi empat persegi panjang pada sisi kanan kiri dari onfice plate.
Fungsi onfice plate untuk mengatur penyebaran uap agar dapat merata kesuluruh permukaan dari TBS.
6. Roller Batang Silinder Pejal Roller ini dipasang bebas dibawah kaki Sterilizer dan diatas landasan pondasi.
Bentuk Roller adalah batang baja silinder pejal dan panjang. Fungsi dari Roller adalah untuk mengimbangi proses ekspansi pada stemiuser agar konstruksi Sterilizer
stabil dan proses ekspansi dapat berjalan sempurna. Proses ekspansi ini timbul karena pemanasan di dalam ruang Sterilizer. Bahan yang
kena panas akan mengalami muai panjang dan penyusutan pada saat kembali menuju keadaan dingin. Disamping itu karena ruang Sterilizer keadaannya tertutup rapat,
maka mungkin terjadi pula muai ruang, sehingga konstruksi Sterilizer akan terangkat mengembang karena hal tersebut maka Roll ini dipasang bebas diantara Sterilizer
dan landasan pondasi. 7. Pompa kompresor
Pompa kompresor ini digunakan untuk proses-proses Sterilizer dan mengendalikan proses kerja panel Sterilizer. Kompresor dijalankan secara otomatik dengan sebuah
relay yang dikontrol berdasarkan tekanan. Apabila tekanan udara didalam silinder kompresor kurang dari 6 kgcm
2
, maka relay ‘ON’, arus masuk dan motor beroperasi menggerakkan torak, sehingga tekanan naik dalam silinder tangki mencapai 8
kgcm
2
8. Saluran kontrol kebocoran , maka relay ‘OFF’ dan motor mati.
Saluran ini dimasukkan untuk mengetahui adanya kebocorankerusakan aus dan plate aus didalam ruang Sterilizer. Bocoran ini ditandai dengan adanya kondensate
keluar Sterilizer lewat saluran kontrol kebocoran. 9. Peredam Suara
Alat ini dignakan untuk mengurangi suara meredam pada saat pembuangan uap steam ke udara. Agar tidak terlalau berisikeras suaranya.
10. Blow Down Chamber
Universitas Sumatera Utara
Alat ini untuk memisahkan campuran uap dan air kondensate yang keluar dari Sterilizer. Uapnya dibuang keudara dan air kondensasinya dialirkan ke recovery tank.
2.2 FUNGSI STERILIZER