kasus yang tidak teridentifikasi umur korban sehingga gambaran karakteristik responden berdasarkan umur tidak dapat dilakukan. Data lengkap bila ditinjau dari
jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Distribusi jenis kelamin responden berdasarakan karakteristik Jenis Kelamin
f
Laki-laki 46
79,3 Perempuan
12 20,7
Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar terdapat pada kelompok laki-laki yaitu sebesar 46 79,3 kasus dan terendah pada kelompok
perempuan yaitu sebesar 12 20,7 kasus.
5.3. Hasil Analisa Data
Data lengkap distribusi frekuensi berdasarkan tahun kejadian pada kasus tenggelam dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2. Distribusi berdasarkan tahun kejadian Tahun kasus
f
2007 12
20,7 2008
24 41,4
2009 22
37,9
Dari tabel di atas terlihat bahwa kasus tenggelam yang terjadi paling banyak adalah pada tahun 2008 yaitu sebanyak 24 41,4 kasus dan yang terjadi
paling sedikit adalah pada tahun 2007 yaitu sebanyak 12 20,7 kasus. Data lengkap distribusi frekuensi tanda intravital berupa cadaveric
spasme, perdarahan pada liang telinga, bercak paltouf, diatome, tanda asfiksia, dan mushroom-like mass pada kasus tenggelam dapat dilihat pada tabel 5.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi frekuensi cadaveric spasme, perdarahan pada liang telinga, bercak paltouf, diatome, tanda asfiksia, mushroom-like mass
Tanda Intravital F
Cadaveric spasme 23
39,7 Perdarahan pada liang
telinga 10
17,2
Bercak paltouf 7
12,1 Diatome
1 1,7
Tanda asfiksia 47
81,0 Mushroom-like mass
10 17,2
Dari tabel diatas terlihat bahwa tanda intravital berupa cadaveric spasme sebanyak 23 39,7 kasus, perdarahan pada liang telinga sebanyak 10 17,2
kasus, bercak paltouf sebanyak 7 12,1 kasus, diatome sebanyak 1 1,7 kasus, tanda asfiksia sebanyak 47 81 kasus, dan mushroom-like mass sebanyak
10 17,2 kasus. Data lengkap distribusi frekuensi tanda intravital berupa benda air pada
saluran pernapasan dan pencernaan dapat dilihat pada tabel 5.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Distribusi frekuensi benda air pada saluran pernapasan dan pencernaan pada kasus tenggelam
Benda air pada saluran pernapasan dan pencernaan
f
Pernapasan 1
1,7 Pencernaan
6 10,3
Kedua-duanya 21
36,2 Tidak ditemuka n
1 1,7
Tidak dilakukan pemeriksaan 29
50
Dari data diatas terlihat benda air yang dijumpai hanya di saluran pernapasan sebanyak 1 1,7 kasus, hanya di jumpai di saluran pernapasan
sebanyak 6 10,3 kasus, dijumpai pada keduanya sebanyak 21 36,2 kasus, tidak ditemukan sebanyak 1 1,7 kasus dan tidak dilakukan pemeriksaan tanda
ini sebanyak 29 50 kasus. Data lengkap distribusi frekuensi kasus tenggelam yang sudah mengalami
pembusukan dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5. Distribusi frekuensi pembusukan pada kasus tenggelam Pembusukan
f
Sudah terjadi 35
60,3 Belum terjadi
23 39,7
Dari data diatas terlihat bahwa pembusukan terjadi pada 35 60,3 kasus sementara 23 39,7 kasus lainnya belum terjadi pembusukan.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pembahasan