Membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa

Mereka yang tinggal di daerah endemis malaria, sebaiknya memasang kawat kasa di jendela dan ventilasi rumah serta menggunakan kelambu saat tidur. Masyarakat juga dapat memakai minyak anti nyamuk mosquito repellent saat tidur di malam hari untuk mencegah gigitan nyamuk malaria Prabowo, 2008 . Upaya penggunaan kelambu juga merupakan salah satu cara untuk menghindari gigitan nyamuk. Kelambu merupakan alat yang telah digunakan sejak dahulu Yatim, 2007.

2. Membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa adalah sebagai berikut: a Penyemprotan rumah Penyemprotan rumah-rumah di daerah endemis malaria dengan insektisida sebaiknya dilaksanakan dua kali dalam setahun dengan interval waktu enam bulan. b Larvaciding Larvaciding merupakan kegiatan penyemprotan rawa-rawa yang potensial sebagai tempat perindukan nyamuk malaria. c Biological control Biological control adalah kegiatan penebaran ikan kepala timah Panchax- panchax dan ikan guppywater cetul Lebistus reticulatus pada genangan- genangan air yang mengalir dan persawahan. Ikan-ikan tersebut berfungsi sebagai pemangsa jentik-jentik nyamuk malaria. Universitas Sumatera Utara 3. Mengurangi tempat perindukan nyamuk malaria Tempat perindukan nyamuk malaria bermacam-macam, tergantung spesies nyamuknya. Ada nyamuk malaria yang hidup di kawasan pantai, rawa-rawa, empang, sawah, tambak ikan, atau hidup di air pegunungan. Masyarakat di daerah endemis malaria, yaitu daerah yang seringkali terjangkit penyakit malaria juga sangat perlu menjaga kebersihan lingkungan. Tambak ikan yang kurang terpelihara harus dibersihkan, parit-parit di sepanjang pantai bekas galian yang terisi air payau harus ditutup, persawahan dengan saluran irigasi, airnya harus dipastikan mengalir dengan lancar, bekas roda yang tergenang air atau bekas jejak kaki hewan pada tanah berlumpur yang berair harus segera ditutup untuk mengurangi tempat perkembangbiakan larva nyamuk malaria. Universitas Sumatera Utara 2.3. Kerangka Konsep Penelitian Variabel bebas Variabel terikat Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Definisi Konsep: 1. Faktor pemudah perilaku adalah faktor-faktor yang dapat mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku pada masyarakat, meliputi: pendidikan, penghasilan, pengetahuan, sikap dan kepercayaan. 2. Faktor pendukung perilaku adalah fasilitas, sarana dan prasarana yang mendukung atau memfasilitasi terjadinya perilaku masyarakat, meliputi ketersediaan dan jarak sarana kesehatan. Faktor Pemudah: 1. Pendidikan 2. Penghasilan 3. Pengetahuan 4. Sikap 5. Kepercayaan Faktor Pendukung: 1. Ketersediaan sarana kesehatan 2. Jarak sarana kesehatan Faktor Pendorong: Keterpaparan informasi tentang pencegahan malaria dari petugas kesehatan Tindakan Kepala Keluarga dalam Pencegahan Penyakit Malaria Universitas Sumatera Utara 3. Faktor pendorong perilaku adalah faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku pada masyarakat, meliputi: keterpaparan informasi tentang pencegahan penyakit malaria dari petugas kesehatan. 4. Tindakan masyarakat dalam pencegahan malaria yaitu tindakan nyata yang dilakukan responden dalam pencegahan penyakit malaria.

2.4. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik dengan Tindakan Ibu dalam Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012

8 60 100

Pengaruh Karakteristik Masyarakat Petani Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Alue Drien Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005

1 35 79

Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pencegahan Penyakit Malaria Di Desa Tolang Jae Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan

2 87 83

Pengaruh Karakteristik Dan Persepsi Kepala Keluarga Tentang Program Pemberantasan Filariasis Terhadap Tindakan Pencegahan Filariasis Di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak Tahun 2010

0 30 91

Studi Keanekaragaman Plankton Di Perairan Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

2 37 85

Pengaruh Karakteristik Kepala Keluarga Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Filariasis Di Desa Kemingking Dalam Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2007

1 32 76

Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 66 66

Penelitian Tentang Kebiasaan Mengunyah Sirih Dan Hubungannya Dengan Indeks Penyakit Periodontal Pada Wanita Di Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo

0 28 70

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN PENCEGAHAN MALARIA DI DESA BANGSRING KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

0 7 137

PERUBAHAN PROSES UPACARA ADAT PERKAWINAN ETNIS KARO DI DESA PERBULAN KECAMATAN LAU BALENG KABUPATEN KARO.

0 3 29