menjadi enam kecamatan.
9
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karang Sari, Rambung Merah,
dan Marihat Baris. Dua kecamatan tambahan tersebut adalah Kecamatan Siantar
Martoba dengan pusat pemerintahannya berada di Kelurahan Martoba, sedangkan satu kecamatan lagi yaitu Kecamatan Siantar Marihat dangan pusat pemerintahannya
berkedudukan di kelurahan Marihat. Secara administratif, batas-batas Kota Madya Pematang Siantar adalah sebagai
berikut :
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Marihat Baris, Silampuyang, dan
Desa Bah Sampuran. 3.
Sebelah Utara berbatasan dengan Bah Kapul dan Desa Sinaksak. 4.
Sebelah Barat berbatasan dengan Talun Kondot, Nagori Simpang Pane, dan Siborna.
2.2 Sejarah Berdirinya PDAM Tirtauli
PDAM Tirtauli merupakan salah satu perusahaan penyedia air minum yang sangat penting bagi masyarakat kota Pematang Siantar. Perusahaan ini mulai dirintis pada tahun
1916 dan dikelola oleh perkebunan Siantar Estate, tepatnya di lokasi Lapangan Simarito yang terletak di Jalan Merdeka kota Pematang Siantar. Awalnya, air minum dibangun
untuk memenuhi kebutuhan air pada Perkebunan Siantar Estate tersebut dengan cara membangun bak pengumpul pada umbul mata air Simarito dengan kapasitas atau
debet air sebanyak 15 literdetik. Selanjutnya pada tahun 1920 Pemerintah Belanda mengambil alih sumber air Simarito dari perkebunan Siantar Estate dan kemudian diberi
9
Ibid. hal 11
Universitas Sumatera Utara
nama Gemente Water Leiding Bedrijf Perusahaan Air Kota dengan perjanjian tetap memberikan air pada perkebunan tersebut.
Mengingat perkembangan daerah dan penduduk kota yang semakin meningkat, untuk memenuhi kebutuhan air, maka pada tahun 1940 dibangun sumur bor yang terletak
di jalan sabang merauke dengan kapasitasdebet air 4,1 literdetik. Tiga belas tahun berikutnya pada tahun 1953 dibangun lagi Bron Capetering pada Umbul Naga Huta I
yang berkapasitas 5,8 literdetik. Dan pada tahun 1954 ditempat yang sama dibangun tambahan Bron Capetering, untuk mengumpul sarana yang terbuang. Bron Capetering
Naga Huta I yang kemudian dibangun umbul Naga Huta II dengan kapasitasdebet air 27,4 literdetik. Lima tahun berikutnya tahun 1959 membangun Bron Capetering pada
umbul Pancur lima dengan kapasitasdebet air 13,6 literdetik, untuk memenuhi perkembangan daerah dan tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan air. Setelah 12
tahun berikutnya tahun 1971 dibangun lagi Umbul Naga Huta III yang berlokasi + 500 meter dari Umbul Naga Huta I dan II. Umbul Naga Huta II ini dapat memproduksi air
dengan kapasitas 35 literdetik, dan pada tahun 1974 ditambah lagi pembangunan Umbul Naga Huta IV dengan kapasitas 14,4 literdetik. Pada tahun 1976 dibangun 3 tiga
sumber air di Umbul Mual Goit yang masing-masing dibangun berdekatan dalam satu lokasi di Mual Goit dengan kapasitas 226,6 literdetik. Status pengolahan air minum
sampai waktu itu dilaksanakan oleh Dinas Air Minum Pemerintah Daerah Kotamadya Dati II Pematang Siantar dan pada tahun 1978 dirubah statusya menjadi Perusahaan
Daerah yang diberi nama Perusahaan Daerah Air Minum Tirtauli PDAM Tirtauli Kotamadya Pematang Siantar.
10
10
Pemerintah Kota Pematang Siantar, Perusahan Daerah Air Minum PDAM Tirtauli Kodya Dati II Pematang Siantar, Pematang Siantar, 1996, hal.7.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Peralihan Fungsi dan Tugas Pengelolaan Air Minum Daerah dari Dinas Air Minum Menjadi Perusahaan Daerah Air Minum
Kota madya Pematang Siantar merupakan kota pemerintahan daerah tingkat II yang dipilih pada masa pemerintahan Belanda untuk menangani penyedian air baik secara
teknis maupun administratif. Selain Pematang Siantar, ada pula beberapa daerah lain yang juga dipilih untuk menangani air bersih yang diantaranya adalah Medan, Tebing
Tinggi, Tanjung balai, Tanjung Pura. Semua ini telah mendapatkan kedaulatan diserahkan kepemilikannya kepada pemerintah daerah setempat.
Sesuai dengan program nasional di dalam pelayanan air bersih untuk daerah perkotaan dengan target 75 dari jumlah penduduk maka berdasarkan petunjuk Menteri
Dalam Negeri yang menyatakan perlu adanya kesamaan status pengelolaan air minum di daerah diseluruh Indonesia yang ditetapkan dengan keluarnya Intruksi Menteri Dalam
Negeri Nomor : 26 Tahun 1975 tentang penyesuaian mengalihkan bentuk Perusahaan Air Minum dari Dinas Daerah menjadi Perusahaan Daerah. Sehingga dengan adanya
instruksi tersebut, dikeluarkannya Peraturan Daerah Tingkat II Pematangsiantar No:9 Tahun 1976, lembaran Daerah Tingkat II Pematangsiantar No:18 Tahun 1976
seri:B.No:13. Sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kotamadya Pematang Siantar No. 97 10 BP WK kepada Daerah Tingkat II Pematangsiantar yang dulunya Dinas Air
Minum Kotamadya Pematang Siantar maka berubah nama bentuk status menjadi: Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtauli Kotamadya Daerah Tingkat II
Pematangsiantar. Dimana kebijakan ini berdasarkan dengan adanya Undang-Undang
Universitas Sumatera Utara
Republik Indonesia No.5 Tahun 962 tentang Perusahaan Daerah serta bentuk pengelolaannya telah diatur dalam undang-undang tersebut.
Pada tanggal 1 April 1978, merupakan tahun berdirinya PDAM Tirtauli sebagai Badan Usaha Milik Daerah yang ditetapkan oleh Sanggup Ketaren yang mana pada saat
itu beliau menjabat sebagai Walikotamadya Pematang Siantar. Perusahaan Daerah ini memiliki tujuan untuk turut serta melaksanakan Pembangunan Daerah khususnya
disamping Pembangunan Nasional pada umumnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang air minum. Dan
anggaran perusahaan daerah ini tidak lagi termasuk didalamnya dengan pengertiaan Perusahaan Daerah ini telah mempunyai anggaran tersendiri, sehingga setiap tahunnya
harus menyusun anggaran tersendiri. Ada beberapa langkah – langkah yang diambil oleh pimpinan daerah pada saat itu
untuk mendukung berdirinya Perusahaan Daerah ini, antara lain : 1.
Modal Perusahaan ini telah diserahkan berupa uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,- Dua Juta Rupiah disamping menyerahkan seluruh Inventaris baik bergerak
maupun tidak bergerak yang bernilai sebesar Rp. 240.000.000,- Dua Ratus Empat Puluh Juta Rupiah sesuai dengan keputusan DPRD Kotamadya Daerah
Tingkat II Pematang Siantar Tanggal 20 Maret 1978 No. 18 DPRD 1978. 2.
Untuk kelengkapan bagi personil telah diangkat : a.
Untuk Badan Pengawas dengan susunan keanggotaan sebagai berikut ; 1.
Ketua merangkap Anggota : 2.
Walikotamadya Kepala Daerah Tk II Pematang Siantar. 3.
Wakil Ketua merangkap anggota :
Universitas Sumatera Utara
4. Simpang Tarigan BA.
5. Anggota – anggota : S.Lumban Tobing
Ir.B.D. Sinulingga Dr. A. L. Munthe
b. Untuk Direksi Perusahaan telah diangkat : 1.
I. M. Sibarani. BA, sebagai Direktur 2.
Drs. B. Surbakti sebagai Wakil Direktur c. Bagi pegawai – pegawai karyawan Perusahaan Daerah diatur
sebagai berikut : 1.
Pegawai Negeri yang selama ini bekerja pada Dinas Air Minum untuk sementara diperbantukan pada Perusahaan Daerah Air Minum ini
dalam arti, status pegawai yang bersangkutan adalah tetap sebagai pegawai Pemerintah Daerah Tingkat II Pematang Siantar.
2. Pegawai – pegawai dengan status pekerja harian lepas yang selama ini
bekerja pada Dinas Air Minum sebahagian diberhentikan sebagai tenaga harian lepas Pemerintah Daerah Tingkat II Pematang Siantar
dan selanjutnya pegawai – pegawai tersebut ditampung oleh Perusahaan Daerah sesuai dengan kebutuhannya dan sebagian lagi
dipekerjakan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Pematang Siantar.
2.4 Status Hukum