Bagi Masyarakat Kotamadya Pematang Siantar

Tabel V Tingkat Pelayanan PDAM Tirtauli Terhadap Masyarakat Kotamadya Pematang Siantar No Tahun Jumlah Instalasi Pelanggan Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah Penduduk Yang Dilayani Pelayanan 1 1997 31.034 323.446 167.290 71,96 2 1998 32.589 236.871 174.585 73,70 3 1999 33.480 238.518 177.960 74,51 4 2000 34.974 240.831 185.190 76,89 5 2001 36.243 243.166 192.975 79,35 Sumber : Laporan Jumlah Laporan Jumlah Pelanggan PDAM Tirtauli di Kotamadya Pematang Siatar, Bagian Publik Relation

BAB IV KONTRIBUSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTAULI

BAGI MASYARAKAT DAN PEREKONOMIAN DAERAH KOTAMADYA PEMATANG SIANTAR

4.1 Bagi Masyarakat Kotamadya Pematang Siantar

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan itu harus seimbang atas kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah disamping juga harus dapat mewujudkan keselarasan dan keserasian serta keseimbangan antara keduanya merata diseluruh tanah air bagi segenap lapisan masyarakat dalam perbaikan tingkat kehidupan. Dalam hal ini perusahaan air minum harus terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat Pematang Siantar. Universitas Sumatera Utara Kebutuhan akan tersedianya air bersih merupakan hal yang sangat pokok yang harus dimiliki masyarakat baik yang tinggal di daerah pedesaan maupun yang tinggal didaerah perkotaan. Air merupakan kebutuhan sehari – hari, apabila manusia tidak mendapatkan air maka mausia tidak akan dapat melangsungkan hidupnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan akan air maka bukan hanya akan bermanfaat bagi kehidupan manusia, melainkan juga bermanfaat bagi keseimbangan ekosistem pada alam sehingga mau tidak mau manusia juga dituntut untuk tidak hanya meggunakannya tetapi juga memelihara kelestariaannya. Hubungan antar manusia dengan lingkungan hidupnya adalah bersifat ”simbiosis – mutualis”, yang artinya adanya hubungan yang bersifat saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lain. Terjadinya ketidak seimbangan ekosistem pada suatu lingkungan maka akan membawa dampak kepada kerusakan alam dan salah satu efek yang dikhawatirkan adalah tercemarnya sumber-sumber mata air, yang bila tidak cepat ditangani akan berakibat fatal bagi umat manusia sendiri. Dalam hidup bermasyarakat sering kita jumpai kebiasaan – kebiasaan manusia baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar menjurus kepengerusakan lingkungan hidup di sekitar tempat tinggalnya, misalnya dengan kebiasaan membuang sampah limbah – limbah rumah tangga dan juga limbah – limbah industri yang langsung dibuang dan dialiri kesungai yang mana kita ketahui sebagian masyarakat kita masih banyak yang memanfaatkan aliran air ini untuk kegiatan – kegiatan rumah tangga seperti mandi dan cuci. Adanya penebangan – penebangan hutan secara liar juga dapat merusak sumber air bersih bagi penduduk atau dapat menurunkan debit air yang tersedia. Universitas Sumatera Utara Bagi masyarakat yang tinggal didaerah pedalaman aliran – aliran sungai yang ada merupakan harta yang tidak ternilai harganya, dimana mereka menggunakan sungai sebagai tempat mandi dan sebagai keperluan air minum. PDAM Tirtauli Pematang Siantar memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat Kotamadya Pematang Siantar. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Pematang Siantar, PDAM Tirtauli memiliki pengaruh besar karena adanya ketergantungan masyarakat setempat akan pentingnya air bersih. Hal ini terlihat dari penjelasan pada bab sebelumnya dengan adanya peningkatan jumlah jenis – jenis rumah tangga yang menggunakan air bersih yang disediakan PDAM Tirtauli untuk kebutuhan rumah tangga seperti halnya mencuci, memasak, minum, serta mandi dan yang lainnya. Banyaknya masyarakat yang sadar akan pentingnya air bersih tidak terlepas dari upaya perusahaan tersebut untuk melakukan penyadaran terhadap masyarakat dengan cara melakukan penyuluhan ketiap – tiap kecamatan yang ada di Kotamadya Pematang Siantar tentang penggunaan air bersih tersebut, dan disertai juga sosialisasi dari tarif – tarif air yang sudah ditentukan. 28 Dari penyuluhan ini juga masyarakat memiliki kesadaran didalam penggunaan air bersih tidak hanya dijadikan sebagai konsumsi rumah tangga melainkan masyarakat menjadi kreatif didalam penggunaaan air. Masyarakat menjadikan sarana air bersih ini sebagai mata pecaharian yang tetap untuk kelangsungan hidup sekelompok orang ataupun kepetingan individu sebagai profesi, seperti halnya adanya usaha- usaha yang berbentuk kegiatan home industri. Ada beberapa home industri yang dilakukan masyarakat dengan meggunakan sarana air bersih ini, diantaranya mendirikan perusahaan air limun, pabrik es 28 Wawancara dengan, Ir Robert Sibarani pada tanggal 28 April 2010 dikantor PDAM Tirtauli Universitas Sumatera Utara dan kegiatan ini haruslah didukung oleh tersedianya air bersih untuk menunjang kegiatan berproduksi. Dalam bidang kesehatan secara sadar ataupun tidak sadar, kehadiran PDAM Tirtauli mengajak dan menanamkan kepada masyarakat untuk mengetahui betapa pentingnya hidup sehat itu, karena dari segi pelayanan kesehatan air bersih ini merupaka kebutuhan yang bersifat urgen dan juga merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi setiap kantor – kantor yang sedang tumbuh dan berkembang didaerah tersebut. Di dalam setiap perubahan tidak hanya membawa dampak positif saja melainkan diikuti oleh dampak negatip dari perusahaan tersebut. Dengan berdirinya PDAM Tirtauli ditengah – tengah masyarakat telah menunjukkan perannya sebagai peyedia sarana air bersih sehingga masyarakat telah menjadi ketergantungan akan air bersih ini. Ketika masyarakat sudah menjadi ketergantungan akan adanya sarana air bersih timbul sebuah masalah pada saat pelayanan PDAM Tirtauli tidak lagi mampu beroperasi selama 24 jam. Mengingat sejarah pembangunan sumber air yang terakhir dibangun oleh Perusahaan Daerah Air Mium PDAM Tirtauli pada Tahun 1990 di Umbul Haboaron dengan kapasitas 240 Liter detik, sampai dengan sekarang belum ada pembangunan sarana sumber air sehingga belum ada pertambahannya. Perkembangan cakupan pelayanan sampai tahun 2001 sebanyak 80 tetapi pemakai kubikasi M³ pelanggan tidak dapat memenuhi untuk perkembangan pelanggan sehingga berdampak pada pelayanan air bersih terganggu pada saat pemakaian jam – jam produktif. Indikasi ini juga disebabkan karena adanya tingkat kebocoran pada saluran pipa air yang digunakan, serta adanya pencuriaan – pecurian air disetiap instalasi air. Universitas Sumatera Utara

4.2 Bagi Perekonomian Daerah