27
Gambar 2.2 Kesiapsiagaan dalam Model Siklus Pengelolaan Bencana sumber : ikatan geografi Indonesia
2.6.2 Web Geographic Information System
GIS merupakan sistem infomasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta geografis dan informasi data atribut yang
dirancang untuk mengolah, memanipulasi, menganalisa, memperagakan dan menampilkan data spatial untuk suatu perencanaan, pengolahan data dan
penelitian bidang terkait. Menurut McKenna 1998, GIS itu telah dikenal sebagai teknologi yang tepat untuk aplikasi sipil dan militer, termasuk di
dalamnya masalah emergency response. GIS adalah alat yang berkemampuan tinggi dalam mendukung disaster management untuk “collecting, storing,
analysis, modeling and displaying large amount of data”, kata Saydi, Zoej dan Mansourian 2004 : “Integration of the GIS and the Internet technology
can be used to significantly increase the usage and accessibility of the spatial
28 data, which is a key requirement before, during and after any disaster”
Raheja, Ojha dan Mallik, Cinque, Crowe dan Davies, Saydi, Zoej dan Mansourian, 2004.
Johnson 2000 mengungkapkan bahwa SIG dapat digunakan dalam emergency management untuk menunjukkan data yang spatial nature dalam
bentuk satu buah peta. Pada masa sebelum terjadinya disaster, SIG dapat
digunakan untuk pembuatan peta resiko dengan analisa senario Raheja,
Ojha, Mallik, 2000. Sedangkan pada masa setelah terjadinya disaster, GIS itu dapat : “Membuat ketersediaan informasi terkini yang berhubungan dengan
koordinat spasial orang-orang yang terkena dampak dan ketersediaan sumber pertolongan dan penyelamatan, daerah terluas dari bencana dan geoposisikan
lfelines supply air dn jaringan transportasi ” Menurut Levine dan Landis 1989, kemampuan GIS dapat digunakan
dalam disaster management sebagai fungsi dari data display, Land Information Storage and Retrieval, Zone and District Management, Site
Selection, Hazard Impact Assessment dan DevelopmentLand Suitability Modeling. Table dibawah menunjukkan penggunaan GIS di berbagai negara
Amerika Selatan untuk menangani bencana.
29
Tabel 1.1 : Kemampuan GIS dalam disaster management
Sumber : Levine dan Landis , 1989
FUNCTION POTENTIAL
APPLICATIONS EXAMPLES
Data display - Aid in the analysis of
spatial distribution of socio-economic
infrastructure and natural hazard
phenomena - What lifeline elements lie in
high-risk areas?
- Use of thematic maps to enhance reports andor
presentations - What population could be
affected?
- Link with other databases for more
specific information - Where are the closest
hospitals or relief centers in case of an event?
Land Information Storage and
Retrieval - Filing, maintaining, and
updating land-related data land ownership,
previous records of - Display all parcels that have
had flood problems in the past - Display all non-conforming
uses in this residential area
30 natural events,
permissible uses, etc.
Zone and District Management
- Maintain and update district maps, such as
zoning maps or floodplain maps
- List the names of all parcel owners of areas within 30 m of
a river or fault line
- Determine and enforce adequate land-use
regulation and building codes
- What parcels lie in high and extreme landslide hazard
areas?
Site Selection - Identification of
potential sites for particular uses
- Where are the hazard-free vacant parcels of at least x ha
lying at least y in from a major road, which have at least z
bed-hospitals within 10 km radius?
Hazard Impact Assessment
- Identification of geographically
- What units of this residential area will be affected by a 20-
31 determined hazard
impacts year flood?
Sedangkan web GIS merupakan suatu teknologi yang memungkinkan informasi spasial untuk diakses oleh pengguna melalui
Internet. Disamping itu, web GIS memungkinkan dalam pembuatan data, peng-editan data, analisis data, dan memberikan query informasi. Ada
beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk membangun sistem Web GIS, salah satunya adalah GeoServer yang berbasis Open Source. Konsep ini
mengacu pada standar Open Geospatial Consortium OGC termasuk Web Map Service WMS yang memungkinkan pembuatan peta dengan beberapa
lapisan.
32
Gambar 2.3 Sistem Federated web GIS Jack, 2008
Saat ini, GIS diimplementasikan dalam tiga pola yang umum yaitu: desktop, server, dan sistem federated Jack, 2008. Sistem federated merupakan
sistem penggabungan server-server dan layanan-layanan untuk kolaborasi antar organisasi-organisasi. Tiga pola utama ini memberi fondasi yang kuat
untuk sebuah pola baru web GIS. Web GIS melibatkan pengetahuan geografis termasuk data, model, workflows dan peta. Kemudian sumber daya tersebut
akan dibagikan ke pengguna.Web GIS memanfaatkan kekuatan dan jangkauan Web dan mengintegrasikan sumber daya GIS seperti otoritatif
analisis GIS database, model, dan spasial. Web GIS mempunyai
33 kemampuan visualisasi yang sangat bagus, pemetaan dan menyediakan
akses ke pengetahuan geografis secara sempurna untuk semua orang. Seiring waktu, web GIS akan menjadi bagian penting dari infrastruktur masyarakat.
Nasaruddin dan Khairul Munadi.2011
2.6.3 Orientasi Mitigasi Bencana dan Islam