Pengujian Sifat Kekuatan Mekanis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari data hasil penelitian diperoleh data nilai uji kekuatan tarik, kemuluran serta elastisitas bahan yang paling maksimum pada penggunaan CaCO 3 hasil pengendapan sebesar 20 dengan nilai kekuatan tarik sebesar 0.0236Kgfmm, Kemuluran 336 serta elastisitas bahan 1.0345 Mpa. Dari perhitungan F hitung dari nilai uji kekuatan tarik, kemuluran serta elastisitas bahan diperoleh nilai F hitung 129.514 untuk nilai kekuatan tarik, 2313.435 untuk nilai kemuluran bahan serta 7476.2990 untuk elastisitas bahan dan ketiga nilai F hitung diatas bertaraf nyata 5 dengan nilai F tabel 3.11 data terlampir.

4.2. Pembahasan

Dari data perhitungan diperoleh nilai F hitung jauh lebih besar dari pada nilai F tabel , hal ini memberikan kesimpulan bahwa hipotesa H o ditolak dan hipotesa alternatif H i diterima yang menunjukkan bahwa ada pengaruh penambahan CaCO 3 hasil pengendapan terhadap perubahan sifat mekanis bahan.

4.2.1. Pengujian Sifat Kekuatan Mekanis

Komposit polistirena yang dibentuk adalah merupakan suatu komposit yang terbuat dari gabungan matrik polimer polistirena dan bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan dengan menggunakan pelarut toluene, penggunaan pelarut toluene dalam pembentukan komposit polistirena memberikan kemudahan-kemudahan tertentu, tentunya dalam proses distribusi bahan pengisi dengan matrik polimer yang digunakan. Universitas Sumatera Utara Digunakannya pelarut toluene akan melarutkan matrik polimer polistirena sehingga dapat membantu memperluas permukaan bidang matrik polimer polistirena , bila matrik polimer dicampurkan dengan sejumlah pelarut toluena maka pelarut toluena akan terdistribusi diantara rantai panjang karbon pembentuk polistirena sehingga menyebabkan polimer mengembung atau mengembang dan penambahan pelarut toluene secara berlebih pada matrik polimer polistirena akan menyebabkan matrik polimer larut membentuk larutan kental yang mempunyai viskosotas yang tinggi dan mempunyai luas permukaan bidang yang lebih besar dibandingkan dengan polistirena yang tidak dilarutkan dalam pelarut, dan semakin luas permukaan bidang dari polistirena maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya interaksi antara matrik polimer polistirena dengan bahan pengisi CaCO 3 hasil pengandapan. Bahan pengisi digunakan sebagai suatu bahan tambahan untuk mengubah kekuatan atau kekerasan dari pada bahan yang akan dibentuk sehingga adanya bahan pengisi akan memberikan ketahanan atau daya tahan terhadap perlakuan- perlakuan tertentu tergantung pada jenis bahan pengisi yang digunakan, sementara adanya matrik polimer melindungi bahan pengisi dari efek luar atau lingkungan luar secara langsung sehingga tidak mengurangi fungsi dari bahan pengsisi yang digunakan. Bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bahan pengisi yang mempunyai kemurnian mencapai 98, mempunyai tingkat atau derajat keputihan yang tinggi dan lolos dalam ayakan 320 mesh dan dalam literatur disebutkan partikel dari pada CaCO3 hasil pengendapan dapat lolos ayakan mencapai 2000 mesh Rismana,E,.2003 sehingga dapat dikatakan mempunyai ukuran partikel yang kecil atau mempunyai luas permukaan bidang yang besar. Luasnya permukaan bidang dari pada masing-masing komponen baik matrik polimer polistirena yang telah dilarutkan dalam pelarut toluene dan bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan memberikan keuntungan dan kemudahan selama proses distribusi bahan pengisi CaCO 3 yang diguanakan kedalam matrik polimer polistirena untuk membentuk interaksi. Universitas Sumatera Utara Interaksi yang terbentuk nantinya antara bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan dan matrik polimer polistirena akan memberikan pengaruh terhadap sifat kekuatan mekanis bahan yang akan diuji yang meliputi sifat elastisitas bahan, kemuluran dan kekuatan tarik, hal ini dikarenakan distribusi bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan kedalam matrik polimer polistirena akan membuat interaksi antara matrik polimer polistirena dan bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan semakin baik dan akhirnya semakin besar interaksi yang terjadi maka bahan baru komposit yang terbentuk nantinya akan mempunyai sifat yang berbeda dari bahan-bahan psecara visual bahan penyusun masih dapat dilihat. Interaksi yang terbentuk antara bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan dengan matrik polimer dengan variasi kombinasi tertentu akan membuat bahan komposit yang terbentuk dapat dirubah-rubah sifat kekuatan mekanis sehingga bahan komposit polimer ini merupakan termoplastik yang bersifat tailorability atau suatu bahan polimer yang dapat direkayasa kekuatan atau di buat tertentu sifat kekuatan, kelenturan ataupun kekerasan bahan sesuai yang diinginkan pembuatnya. Semakin banyak jumlah bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan yang dicampurkan kedalam matrik polimer polistirena maka akan semain besar CaCO 3 hasil pengendapan terdistribusi dan berinteraksi dengan matrik polimer polistirena maka akan semakin besar nilai kekuatan mekanis bahan yang dihasilkan, hal ini dapat dilihat dari pada grafik hasil uji kekuatan mekanis bahan terhadap konsentrasi dari pada bahan pengisi CaCO 3 hasil pengandapan yang digunakan. Grafik Kekuatan tarik Kg f mm 2 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 10 20 30 40 50 Bahan Pengisi CaCO3 Ke ku at an T ar ik K gf m m Vs Bahan Pengisi CaCO 3 Hasil Pengendapan Grafik Kemuluran Vs Bahan Pengisi CaCO 3 Hasil Pengendapan Universitas Sumatera Utara 20000 40000 60000 80000 100000 120000 10 20 30 40 50 Ba ha n Pe ngisi Ca CO3 Ke m ul ur an Grafik Elastisitas E Vs Bahan Pengisi CaCO 3 Hasil Pengendapa 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 10 20 30 40 50 Ba ha n Pe ngisi Ca CO3 El as tis ita s K gf m m Dari ketiga Grafik Kekuatan mekanis kekuatan tarik, kemuluran dan elastisitas terhadap konsentrasi bahan pengisi CaCO 3 Hasil pengendapan yang terbentuk dapat dilhat bahwa nilai ketiga kekuatan mekanis akan semakin meningkat dengan bertambahnya konsentrasi penggunaan bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan, sehingga didapat konsentrasi penggunaan bahan pengisi sebesar 20 sebagai konsentrasi maksimum .Tabel 1, 3, 5 dan grafik kekuatan mekanis Vs konsentrasi bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan. Kenaikan nilai dari kekuatan mekanis yang disebabkan karena bertambahnya penggunaan bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan menunjukkan adanya interaksi yang terjadi antara bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan dengan matrik polimer polistirena hingga mencapai batas kenaikan kekuatan mekanis pada konsentrasi penggunaan bahan pengisi 20 yang berarti interaksi pada konsentrasi ini merupakan interaksi maksimum dimana interaksi antara bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan dan matrik polimer polistirena berada pada suatu keseimbangan interaksi yang seimbang atau interaksi yang terjadi antara kedua komponen sama besar. Universitas Sumatera Utara Apabila konsentrasi dari bahan pengisi CaCO3 hasil pengendapan ditingkatkan dalam penggunaannya melebihi 20 dalam matrik polimer polistirena maka akan didapat nilai kekuatan mekanis bahan yang mengalami penurunan Tabel 1, 3, dan 5 hal ini dapat dijelaskan karena penggunaan dari pada bahan pengisi CaCO 3 secara berlebihan akan membuat interaksi antara bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan dan matrik polimer polistirena menjadi tidak seimbang dimana bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan yang berlebih akan menyebabkan interaksi-interaksi antara sesama partikel bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan menjadi lebih besar maka akibatnya kekerasan dari pada bahan akan mengalami peningkatan yang disebabkan adanya bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan karena salah satu fungsi dari pada bahan pengsi adalah untuk meningkatkan kekerasa bahan dan efek dari pada kekerasan yang berlebih maka sifat mekanis bahan polimer yang terbentuk akan mengalami penurunan karena bahan yang bersifat lebih kaku. Pada penelitian ini juga dilakukan pengujian terhadap komposit polistirena dengan menggunakan bahan pengisi pembanding yaitu bahan pengisi CaCO 3 p.a komersil dengan karakterisasi bahan, kemurnian yang mencapai 99 derajat keputihan yang tinggi, ukuran partikel yang mencapai 14 μm dan lolos pengayakan 320 mesh serta mempunyai jenis kristal acak yang terdiri dari kristal bentuk jarum dan bentuk kotak tetapi memiliki harga yang jauh lebih mahal. Pada pengujian nilai kekuatan mekanis bahan dengan menggunakan bahan pengisi CaCO 3 p.a dengan konsentrasi 20 didapatkan nilai kekuatan mekanis bahan yang meliputi nilai elastisitas, kemuluran dfan kekuatan tarik yang sedikit lebih tinggi dari pada kekuatan mekanis komposit dengan menggunakan bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan, hal ini dapat dijelaskan karena bahan pengisi dari CaCO 3 p.a memiliki keunggulan dari segi tingkat kemurnian yang lebih baik, ukuran partikel yang lebih halus luas permukaan bidang yang lebih luas dan jenis kristal acak yang terdiri dari kristal jarum dan kotak, ukuran partikel yang halus kecil dan bentuk kristal sangat mempengaruhi distribusi bahan pengisi kedalam matrik polimer untuk membentuk interaksi yang maksimal antara kedua komponen yaitu matrik polimer dan bahan pengisi.

4.2.2. Analisa Termal Dengan Menggunakan Metode DTA