Latar Belakang Peranan Penambahan CaCO3 Hasil Pengendapan CaCl2 dan Na2CO3 Terhadap Kekuatan Mekanis dan Ketahanan Termal Komposit Polistirena

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Material komposit merupakan suatu materi yang dibuat dari variasi penggunaan matrik polimer dengan suatu substrat yang dengan sengaja ditambahkan atau dicampurkan untuk mendapatkan suatu kombinasi materi yang karakteristik yang diinginkan dari komponen-komponen penyusunnya, atau secara umum komposit dapat didefinisikan sebagai suatu campuran makroskopis dari suatu matrik polimer dan seratnya substrat J. Hermawan 2007. Material-material komposit yang terbentuk nantinya akan mempunyai sifat- sifat yang berbeda dengan materi yang bukan komposit, ini dikarenakan hasil penggabungan antara matriks polimer dengan substratnya yang karakteristik akan menghasilkan kombinasi sifat-sifat yang diinginkan, hasil kombinasi yang karakteristik ini membuat komposit dapat diatur ataupun direkayasa kekuatannya tailorability mempunyai ketahanan lelah bahan fatigue resistance yang baik, tahan terhadap gangguan korosi, memiliki sifat kekuatan jenis rasio kekuatan terhadap berat jenis yang tinggi, serta menpunyai berat ataupun massa benda yang jauh lebih ringan Hakim,A.,2007. Dalam membentuk komposit yang diinginkan diperlukan adanya kombinasi matriks polimer dan pengunaan substrat yang sesuai, polistirena merupakan salah satu matrik polimer yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi polimer, bersifat termoplastik, bahannya bersifat transparan, sedikit mengalami penyusutan selama dalam proses penggunaan, tahan terhadap bahan yang bersifat asam dan basa, tahan terhadap sinar x dan merupakan suatu polimer yang kaku sehingga mudah dipatahkan Anonimos 1. Substrat digunakan sebagai bahan untuk merubah kekuatan fisik ataupun mekanik dari bahan yang dibentuk, ukuran dan bentuk partikel dari substrat akan memberikan dampak yang besar terhadap kekuatan bahan polimer kumar dan gupta 1998. Universitas Sumatera Utara CaCO 3 merupakan substrat anorganik yang sering digunakan aplikasi polimer antara lain sering digunakan dalam pembuatan plastik, industri pembuatan kertas, isolasi kabel, pipa fleksibel dan lainnya, selain itu CaCO 3 terdapat dalam jumlah yang besar dialam dan mudah untuk mengolahnya. CaCO 3 juga terdapat dalam berbagai jenis dimana jenisnya tergantung kepada bahan asal atau dasarnya, adapun jenis CaCO 3 antara lain adalah jenis K yang berasal dari batu kapur dengan kemurnian 96, jenis C berasal dari kalsit dengan kemurnian mencapai 98, dan jenis CC yang berasal dari hasil pengendapan dengan tingkat kemurnian 98 Rismana,E., 2003. Penggunaan CaCO 3 yang berjenis CC sebagai substrat merupakan hal yang menguntungkan, hal ini dikarenakan CaCO 3 yang didapat langsung berupa kristal putih yang mempunyai ukuran partikel yang dapat mencapai lebih kecil dari 2000 mesh, sehingga dengan demikian kemungkinan terjadinya penggumpalan pada proses percampuran menjadi berkurang Rismana,E,2003. Dilain sisi dari segi nilai ekonomis CaCO 3 hasil pengendapan yang digunakan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan Kristal CaCO 3 komersil, dengan nilai jual mencapai ± 170.0 dolar untuk setiap 25 g CaCO 3 komersil yang dibuat dipabrik-pabrik pada umumnya, sehingga CaCO 3 hasil pengendapan dapat digunakan sebagai suatu bahan alternatif untuk menggantikan bahan komersil aldrich katalog, 2007. Dengan adanya sifat-sifat diatas terutama sifat luas permukaan dari pada bahan pengisi CaCO 3 hasil pengendapan dan ditambah dengan penggunaan pelarut toluena sehingga dapat memperluas permukaan matrik polimer polistirena dan memperbesar bidang interaksi antara matrik polimer dan bahan pengisi, sehingga diharapkan terbentuknya suatu komposit yang kompatibel ataupun komposit yang mempunyai nilai derajat homogenitas yang tinggi, sehingga penggunaan bahan pengisi ataupun substrat CaCO 3 hasil pengendapan ini dapat memberikan pengaruh terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik bahan komposit yang dibentuk. Universitas Sumatera Utara

1.2. Permasalahan