Uji Kemuluran dan Uji Tarik Uji Kelenturan Analisis Termal Dengan Menggunakan Metoda DTA

- Dituangkan campuran dalam gelas arlogi yang dilapisi aluminium foil. - Dimasukkan dan dikeringkan dalam lemari asam.

3.3.3. Proses Pembuatan film tipis

- Diambil bahan komposit hasil pencampuran CaCO 3 - Diletakkan dalam lempeng aluminium yang berukuran 15 x 15 cm yang telah dilapisi oleh aluminium foil. hasil pengendapan dan matrik polimer polistirena y6ang telah dikeringkan di lemari asam. - Diletakkan lempengan aluminium diantara pemanas mesin pencetak pada suhu 95 o - Dilanjutkan pemanasan selama 5 menit pada suhu 95 C selama 5 menit tanpa tekanan. o - Diambil lempengan yang telah jadi dan didinginkan dengan air. C dengan memeberikan tekanan sebesar 100 kilo Newton KN. - Diulangi perlakuan yang sama untuk semua perbandingan pencampuran, dan setiap perbandingan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.

3.3.4. Penyediaan Spesimen dan karakterisasi hasil pencampuran

3.3.4.1. Uji Kemuluran dan Uji Tarik

- Film hasil pencampuran pada prosedur pembuatan film tipis dipilih dengan ketebalan 0,2 mm - Film tipis dengan ketebalan 0,2 mm dipotong sesuai dengan bentuk spesimen uji berdasarkan ASTM D-638-72 tipe IV Gambar 3.1. spesimen uji kemuluran berdasarkan ASTM D-638-72-tipe IV - Film tipis yang telah dipotong membentuk spesimen ASTM D-638-72 tipe IV dijepit kedua ujungnya menggunakan alat tokyo testing machine MFG Universitas Sumatera Utara - Dicatat hasil perubahan panjang dengan beban tetap 100Kg f

3.3.4.2. Uji Kelenturan

dan kecepatan beban 20mmmenit. - Film hasil pencampuran pada prosedur pembuatan film tipis dipilih dengan ketebalan 0,2 mm - Film tipis dengan ketebalan 0,2 mm dipotong sesuai bentuk spesimen uji berdasarkan ASTM D-638-72 tipe IV Gambar 3.2. Spesimen uji lentur berdasarkan ASTM D-638-72-tipe IV - Film yang telah dipotong membentuk spesimen uji berdasarkan ASTM D- 638-72 tipe IV ditempatkan pada suatu pemegang dengan salah satu ujung spesimen vertikal dengan alat uji kelenturan tokyo testing machine MFG - Dicatat perubahan tegangan maksimum dan besarnya kelenturan spesimen uji pada beban tetap 100 kg f 3.3.5.Analisis Hasil Pencampuran 3.3.5.1. Analisa Mikroskopik Elektron dengan kecepatan beban 20mmmenit. - Ruang mikroskop pada bagian dalam alat shimadzu ASM-SX dibuat menjadi kedap udara. - Sumber listrik 30 Kv dibuka secara perlahan hingga mencapai tegangan 20 Kv - Film hasil pencampuran melintang di letakkan diatas gelas preparat dan dimasukkan dalam ruang mikroskop yang telah kedap udara dari luar. Universitas Sumatera Utara - Tampilan gambar permukaan sampel dapat dilihat pada layar tabung sinar katoda. - Tampilan gambar dapat difoto pada layar photograph dengan perbesaran 700 X dari gambar preparat asli.

3.3.5.2. Analisis Termal Dengan Menggunakan Metoda DTA

- Bahan pembanding serbuk alumina ditimbang sebanyak 30 mg dengan menggunakan mangkok platina sebagai tempat sampel. - Bahan yang akan diuji sampel ditimbang sebanayak 30 mg dengan menggunakan mangkok platina sebagai tempat sampel. - Bahan pembanding dan sampel ditempatkan dalam gagang sampel bahan pembanding ditempatkan pada sebelah kiri dan sampel ditempat sebelah kanan. - Detektor di set pada DTG - Thermokople di set pada PR - Program Mode di set pada UP dengan kecepatan pemanasan diset pada 10 o - Temperatur di set pada suhu kamar 25-26 C. o - Limit temperatur di set pada 1000 C. o - Saklar amplifier DTA di set swictch ON dan Range ± 100μV. C. - Selektor di set pada TG. - Kurva DTA Vs Temperatur yang terbentuk di amati.

3.4. Analisa Data