1 Desk Monitoring
Hal ini terjadi karena kurangnya tindakan evaluasi atas rekening koran, kurang perhatian atas keterlambatan pembayaran kewajiban
nasabah, dan belum diterapkannya Managing Collectibility tentang “How
to Manage Your Account ” yang beruhubungan dengan tingkat kesehatan
pembiayaan. 2
On Side Monitoring Hal ini terjadi karena jarang berkunjung ke lokasi nasabah,
sehingga side streaming dan permasalahan nasabah tidak dapat terdeteksi sejak awal.
2. Faktor Eksternal nasabah
a. Kalah dalam persaingan usaha.
b. Usaha yang dijalankan relatif baru.
c. Gagal dalam collection.
d. Side streaming dalam penggunaan dana.
e. Meniggalnya key person.
f. Perselisihan sesama direksi.
g. Perceraian key person.
h. Anggota keluarga sakit
i. Karakter tidak bagus.
G. Penerapan Manajemen Resiko
Belakangan ini situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan yang pesat diikuti pula semakin kompleksnya risiko
yang dihadapi oleh industri perbankan. Hal ini menuntut setiap pelaku usaha dalam industri perbankan untuk menerapkan manajemen pengelolaan risiko agar
aktivitas usaha yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian yang dapat menganggu kelangsungan usaha Bank.
Bank Muamalat telah menerapkan prinsip manajemen risiko dengan melakukan fungsi identifikasi, pemgukuran, pemantauan dan pengendalian
terhadap beberapa hal berikut :
20
1. Risiko Pembiayaan
2. Risiko PasarNilai Tukar
3. Risiko Operasional
4. Risiko Likuiditas
5. Risiko Hukum
6. Risiko Reputasi
7. Risiko Strategik
8. Risiko Kepatuhan
Struktur Organisasi Risk Manajemen Division, dimulai dari Financing Risk Manajemen Unit ditingkat cabang area hingga kantor pusat. Fungsi
utamanya adalah menjalankan independent financing risk assesment yang merupakan penyaring awal terhadap setiap proposal pembiayaan nasabah yang
20
Manajemen Resiko PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, Jakarta, Muamalat Institute, 2009. h. 71-72.
diajukan oleh cabang sebelum diputuskan oleh Komite Pembiayaan sesuai dengan limit kewenangannya.
Dalam struktur organisasi Risk Manajemen Division terdapat Financing Risk Management Unit, Operational Risk Management Unit, Market Liquidity
Risk Management Unit, serta Information Technology IT Risk Management Unit. Operasional Risk Manajemen Unit bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
manajemen risiko untuk kelompok risiko operasional mencakupi risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan,
yang prosesnya dilakukan melalui unit terkait. Pengidentifikasian dan pengukuran risiko operasional dilakukan oleh Resident Auditor yang ada di cabang
berdasarkan temuan pemeriksaan yang dilaporkan dengan menggunakan media Lembar Kerja Pencatatan dan Pengukuran risiko operasional Penyimpangan dan
Transaksi Berisiko LKPPTB. Selain itu untuk pengendalian risiko operasional dijalankan oleh segenap Operation Manager dan Supervisi Operasi Kantor Pusat
Non Operation Non Operational KPNO unit dibawah General Administration Network Operation Division.
Market Liquidity Risk Management Unit menangani manajemen risiko yang berkaitan dengan risiko liquiditas dan risiko pasar khususnya risiko nilai
tikar. Dalam hal ini Market Liquidity Risk Management Unit memonitor aktivitas harian yang dilaksanakan Treasury Division. Kualitas pelaksanaan
manajemen risiko sangat ditentukan oleh pemahaman dan pengetahuan segenap karyawan terhadap risiko.