Metode Pengembangan Sistem Perancangan aplikasi sistem penetuan pemintaan siswa berdasarkan minat dan kemampuan akademik siswa berbasis web (studi kasus: SMA Negeri 1 Tangerang)

7. Fungsi Agregate SUM melakukan penjumlahan yang bertipe numerik AVG untuk mendapatkan nilai rata-rata MAX untuk mendapatkan niali terbesar maksismum MIN untuk mendapatkan nilai terkecil minimum COUNT untuk mengetahui jumlah baris dari suatu tabel Sidik, 2003:57

2.15. Metode Pengembangan Sistem

Sistem Development Life Cycle SDLC adalah suatu urutan atau tahapan dari aktifitas yang berhungan erat, yang dikerjakan oleh orang- orang yang terlibat dalam sistem informasi bersama-sama dengan pemakai akhir end user dengan tujuan membangun sistem informasi yang berbasiskan komputer McLeod, 1995:18. Ada berbagai model yang digunakan dalam membuat perangkat lunak sebuah sistem, salah satunya adalah sekuensial liniear waterfall. Waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun perangkat lunak. Waterfall disebut juga siklus klasik 1970-an dan sekarang ini lebih dikenal dengan sekuensial linier. Metode pengembangan Waterfall terdiri dari aktivitas-aktivitas sebagai berikut: 1. Rekayasa sistem, yaitu pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem, tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis, misalnya jadwal proyek feasibility study, dan cakupan scope sistem yang akan dibangun. 2. Analisa, yaitu memahami sistem yang sedang berjalan, mengidentifikasi masalah yang ada serta mencari solusinya. 3. Desain, yaitu membuat desain data, desain arsitektur, dan desain procedural yang diperlukan untuk pengembangan sistem penunjang keputusan yang diusulkan. 4. Kode, tahap ini sering disebut juga sebagai tahap implementasi perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh mesin komputer. 5. Tes, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem penunjang keputusan peminatan SMA yang telah dibuat. Metode pengembangan sistem model Sekuensial Linier ini terlihat seperti pada gambar 2.3. Gambar 2.3 System Development Life Cycle Sekuensial Linier Pressman, 2002 :37 Adapun berbagai kelebihan yang dimiliki oleh model waterfall. Berikut adalah kelebihan dari pemodelan waterfall : 1. Pengerjaan dari setiap proses lebih disiplin, karena dilakukan berdasarkan tahap-tahapan yang telah ditentukan. 2. Pengaplikasian menggunakan model ini mudah. 3. Ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal proyek, maka software engineering dapat berjalan dengan baik dan tanpa ada masalah. Selain memiliki kelebihan, model waterfall juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah : 1. Jika terjadi suatu masalah, maka proses akan berhenti dikarenakan tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. 2. Client kesulitan untuk menyatakan semua keinginannya secara eksplisit diawal tahap pengembangan. 3. Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya.

2.16. Elemen Model Analisis