Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Ekonomi di Pasar Modal

65

D. Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Ekonomi di Pasar Modal

Perekonomian masyarakat pada dasarnya adalah dilakukan oleh pelaku ekonomi yang terdir dari badan usaha, dan perorangan sebagai usaha pribadi. Dalam melaksanakan kegiatannya baik yang memproduksi barang dan jasa ataupun perdagangan barang dan jasa baik skala lokal, nasional maupun internasional selalu mengacu pada orientasi hukum akibat adanya pergesekan diantara pelaku-pelaku ekonomi tersebut. Menurut Sri Rejeki Hartono bahwa : ”... Oleh Karena itu kegiatan ekonomi selalu mengacu pada dua konsep hukum secara simultan yaitu hukum publik dan hukum privathukum dagang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat dalam pengertian yang luas menjadi kajian hukum ekonomi. Pertama, kajiannya berkonsep makro, yaitu kajian hukum terhadap setiap hal yang ada kaitannya dengan pelaku ekonomi secara makro, dan campur tangan negara terhadap kegiatan tersebut sehingga tercapai suatu masyarakat ekonomi yang sehat dan wajar. Kedua, kajian yang mempunyai wawasan khusus terhadap hubungan-hubungan yang tercipta karena atau yang diakibatkan adanya kegiatan ekonomi oleh para pribadi. Jadi tekanannya pada hubungan hukum para pihak yang sifatnya nasional, kondisional dan situasional. 44 Kegiatan pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional dalam pasar modal dilindungi berdasarkan Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 yaitu dengan 44 Sri Rejeki Hartono,. Kapita Selecta Hukum Ekonomi, Penerbit Mandar Maju. Bandung 2000.71. Universitas Sumatera Utara 66 ditegaskannya adanya sanksi, baik berupa sanksi administratif, sanksi perdata maupun sanksi pidana. Dalam memberikan perlindungan hukum terhadap pelaku ekonomi di pasar modal Munir Fuadi mengemukakan beberapa sistem tanggung jawab. 1 tanggung jawab administratif; 2 tanggung jawab pidana; 3 tanggung jawab perdata konvensional; 4 tanggung jawab secara renteng. 45 Kurangnya perlindungan hukum terhadap pelaku ekonomi di pasar modal mengakibatkan terjadinya gejolak-gejolak di pasar modal yang akhirnya akan mengakibatkan harga saham turun drastis atau sebaliknya. Kecurangan-kecurangan informasi di pasar modal yang didasarkan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya selalu direkayasa dengan memutar balikkan informasi tentang saham yang diperjual belikan. Propektus dan penawaran- penawaran yang dilakukan pihak perusahaan secara juridis adalah janji yang harus dipenuhi. Oleh karena itu pelanggaran terhadap janji yang dituangkan dalam propektus secara hukum dapat dikategorikan sebagai tindakan wanprestasi yang dapat dimintakan pertanggung jawabannya secara perdata. Karena dalam menyajikan propektus perusahaan hendaknya harus selektif dan menggambarkan fakta nyata yang bisa dipertanggung jawabkan. 45 Munir Fuady, Doktrin-doktrin Modern dalam Coorporate Law, Eksistensinya dalam Hukum Indonesia. Penerbit PT Citra Aditya Bakti. Bandung 200. hal 44. Universitas Sumatera Utara 67 BAB IV PEMBELIAN KEMBALI BUY BACK SAHAM PT. TELKOM DI PASAR MODAL

A. Gambaran Umum PT. Telkom