38 Gambar 2: Struktur Lembaga Pasar Modal di Indonesia
B. SISTEM JUAL BELI SAHAM DI PASAR MODAL
Sistem penjualan saham pada pasar modal terbagi dalam dua jenis pasar yaitu pasar sekunder secondary market dan pasar perdana. kedua pasar ini
memilki karakteristik yang berbeda. Pasar sekunder merupakan pasar lanjutan dari pasar perdana, seluruh saham yang dijual pada pasar sekunder adalah saham dari
perusahaan yang telah dicatatkan di bursa.
Tabel Perbedaan Karakteristik Pasar Perdana dengan Pasar Sekunder
Lembaga Kliring Penjamin LKP
Lembaga Penyimpanan Penyelesaian LPP
Bursa Efek
Perusahaan Efek Lembaga Penunjang Lembaga Penunjang Lembaga Penunjang - Penjamin Emisi - Biro Adm Efek
- Biro Adm - Biro Adm
- Perantara Perdagangan
- Bank Kustodian - Akuntan
- Perusahaan Publik Efek
- Manajer Investasi - Wali Amanat - Konsultan
- Reksadana - Penasehat Investasi - Penilai
- Pemeringkat Efek - Notaris
Universitas Sumatera Utara
39 No Karakteristik
Pasar Perdana Pasar Sekunder
1 2
3 4
5 Harga saham
Komisi Fungsi
Pemesanan Waktu
Tetap Tidak kena komisi
Pembelian saham Agen penjual
Terbatas Berfluktuasi
Kena komisi Pembelianpenjualan saham
Pialang Broker Tidak terbatas
Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia
Sesuai rekapitulisasi diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara pasar perdana dan pasar sekunder terdiri 5 lima bagian utama. Pada pasar
perdana harga saham yang ditawarkan adalah tetap , sesuai dengan harga patokan walaupun pada kenyataannya, pihak penjual saham selalu memberikan insentif
terhadap penawaran perdana dari saham-saham perusahaan yang baru menjual sahamnya melalui pasar modal , sedangkan pada pasar sekunder harga sangat
tergantung dari keadaan pasar, sehingga harga dari saham-saham perusahaan yang baru menjual sahamnya melalui pasar modal, sedangkan pada pasar sekunder
harga sangat tergantung dari keadaan pasar, sehingga harga dari saham-saham perusahaan tidak dapat ditentukan secara pasti, harga tersebut akan berubah-ubah
sesuai dengan keadaan pasar dan besarnya penjual dan pembeli saham tersebut. Penjualan saham yang dilakukan pada pasar perdana tidak dikenakan
komisi oleh badan pengelola pasar modal namun setiap penjualan saham pada pasar sekunder akan dikenai komisi oleh pengelola, demikian halnya pemesanan
saham pada pasar perdana hanya dapat dilakukan melalui agen penjualan yang telah ditunjuk sebelumnya, hal ini menunjukkan jumlah saham yang dijualnya
Universitas Sumatera Utara
40 juga telah dibatasi, sedangkan pada pasar sekunder, pemesanan saham harus
dilakukan melalui pialang, penjualan saham pada pasar perdana sangat dibatasi waktunya, setelah waktu yang ditentukan dilampaui maka dengan sendirinya
penjualan saham tersebut harus melalui pasar sekunder. Komisi yang dikenakan Bapepam terhadap pembeli dan penjual saham
mengikuti formasi perhitungan berikut:
Formasi untuk pembelian saham:
Formasi untuk penjual saham :
Melaui formasi tersebut dapat dilihat bahwa baik pembeli maupun penjual dikenakan komisi kepada pialang broker yang melakukan pesanan, besarnya
komisi ditentukan oleh pengelola pasar modal. Pada Bursa Efek Jakarta besarnya komisi tersebut setinggi-tingginya
adalah 1 dari nilai transaksi, dalam hal ini besarnya komisi masih terbuka kemungkinan untuk dinegosiasikan antara pembelipenjual dengan pialang.
Berdasarkan penelitian di lapangan secara umum feekomisi yang diterima oleh perusahaan pialang untuk kegiatan membeli dan menjual adalah berbeda,
kegiatan penjualan akan dikenakan fee sebesar 0,4 dan untuk transaksi pembelian dikenakan fee 0,3. Perlu diketahui bahwa untuk transaksi jual,
Nilai pembelian saham + komisi pialang + PPN 10
Nilai penjualan saham + komisi pialang +PPN 10 + pajak penghasilan 0,1
Universitas Sumatera Utara
41 pemilik saham selain membayar fee kepada pialang juga masih dikenakan biaya
0,1 dari total biaya penjualan saham untuk pajak penghasilan. Pembeli saham pemilik modal dengan menggunakan jasa perusahaan
pialang dapat memilki saham perusahaan tertentu yang diinginkannya. Dalam Bursa Efek Jakarta saham-saham yang diperdagangkan diukur dalam satuan lot, di
mana stiap lot sama dengan 500 lembar saham, kecuali untuk saham perbankan 1 lot sama dengan 5000 saham.
Jika 1 lot adalah 500 saham, maka untuk pembelian 100 lot saham Telkom melaui pialang Bursa Efek Jakarta, dengan haraga saham Telkom matched pada
posisi Rp. 3.000,- akan dibutuhkan dana sebesar.
Tabel 7. Perhitungan Nilai Uang Transaksi Beli
Keterangan Perhitungan
Nilai Uang Rupiah Transaksi Beli
Komisi Pialang 0,3 PPN 10 dari komisi
Total Pembelian Total biaya dibayarkan
10 x 500x Rp 3.000,- 0,3 x Rp. 15.000.000,-
10 x Rp. 45.000,- Rp. 15.000.000,-
Rp. 45.000,- Rp. 4.500,-
Rp. 49.500,- Rp. 15.049.500
Sumber: Data Primer Olahan 2009
Maka pembelian 10 lot saham PT. Telkom dengan harga saham Rp. 3.000,-saham adalah sebesar Rp. 15.049.500,-, maka dari keadaan ini pembeli
harus mengelurkan biaya tambahan sebesar Rp. 49.500,- untuk memilki saham
Universitas Sumatera Utara
42 dengan total harga Rp. 15.000.000,-, perlu diketahui pada keadaan ini pialang
akan memperoleh feekomisi untuk jasanya sebesar Rp. 45.000,- Jika ditinjau dana yang akan diterima penjual saham melalui Bursa Efek
Jakarta untuk 10 lot saham PT. Telkom yang dimilikinya dengan harga saham Rp.3000,-saham tidaklah mencapai harga satuan dikalikan jumlah sahamnya,
melainkan akan dikenakan beberapa komisi untuk pialang yang memberikan jasanya menjualkan sahamnya tersebut.
Besarnya dana yang akan diterima oleh penjual adalah seperti uraina berikut:
Tabel 8. Perhitungan Nilai Uang Transaksi Jual
Keterangan Perhitungan
Nilai Uang Rupiah Transaksi Jual
Komisi Pialang PPn 10 dari komisi
PPh atas Transaksi jual Total biaya Penjualan
Total biaya diterima 10x 500x Rp.3.000,-
0,4 x Rp.15.000.000 10 x Rp.60.000
0,1 x Rp.15.000.000,-
Rp.15.000.000 -Rp.81.000 Rp.15.000.000,-
Rp. 60.000 Rp. 6.000
Rp. 15.000,- Rp.81.000,-
Rp. 14.919.000.- Sumber: Data Primer Olahan 2009
Pada transaksi penjualan 10 lot saham PT. Telkom tersebut pemilik saham hanya menerima dana sebesar Rp. 14.919.000,- Karena telah dipotong dengan
biaya komisi dan pajak penjualan yaitu sebesar Rp.81.000,- Prosedur transaksi penjualan dan pembelian saham pada Bursa Efek
Jakarta diawali dengan order pesanan untuk saham tertentu dan harga tertentu,
Universitas Sumatera Utara
43 pesanan tersebut dapat dilakukan dengan tertulis maupun lewat telepon yang
disampaikan oleh perusahaan efek melalui salesdealer, pesanan tersebut juga disertai jumlah yang akan dibelidijual.
Selanjutnya pesanan tersebut akan diteliti oleh perusahaan efek terhadap apakah dana atau saham yang akan dibelidijual ada, batas limit waktu
perdagangan, kemudian disampaikan kepada pialang di lantai bursa floor trader untuk dilaksanakan.
Seluruh pesanan jual dan beli para pemodal dan pemilik saham dari berbagai perusahaan akan bertemu di lantai bursa, setelah terjadi pertemuan
match antar order, maka proses selanjutnya adalah proses transaksi. Proses jual beli dapat digambarkan sebagai berikut:
PROSES JUAL BELI SAHAM DI BEJ
PROSES PERDAGANGAN
Universitas Sumatera Utara
44
Proses Penyelesaian Transaksi
Sumber; Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2001 Gambar 3. Proses Jual-Beli Saham
Menurut Tjipto Darmadji
21
21
Tjipto darmadji Op Cit hal 81
pesanan pemodal calon pembeli pada pasar modal dapat dibedakan atas:
PIALANG BELI
NEGOSIASI HARGA
PIALANG JUAL
BURSA EFEK JAKARTA INVESTOR
JUAL INVESTOR
BELI
PIALANG JUAL
PIALANG BELI
DANA SERTIFIKAT
SAHAM
KPEI KSEI
PENYELESAIAN
INVESTOR BELI
PIALANG BELI
PIALANG JUAL
INVESTOR JUAL
EMITEN
Universitas Sumatera Utara
45 1.
Market Order yaitu pesanan jual atau beli pada harga terbaik 2.
Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan nasabah
3. All or None Fill or Kill, dalam hal ini transaksi baru dapat
dilaksanakan bila jumlah efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak transaksi tidak dilaksanakan.
4. Discretionary Order, yaitu order yang dilaksanakan berdasarkan
tingkat harga yang menurut pendapat perantara perdagangan efek adalah yang terbaik untuk nasabahnya.
5. Good through the week, yaitu order yang harus dilaksanakan
dalam jangka waktu yang ditentukan oleh nasabah. Sistem yang ditentukan pada perdagangan saham pada Bursa Efek
Jakarta yang sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia adalah sistem Limit order.
Transaksi penjual dan pembelian saham di Bursa Efek Jakarta akan memberikan konsekuensi pada pembeli dan penjual untuk menerima
menyerahkan efekdana melalui perusahaan efek yang masing-masing sesuai dengan order yang telah matched, pemilik saham dapat memintakan pada
perusaahaan efek untuk meregistrasikan sahamnya pada daftar pemegang saham dengan menyerahkan surat saham asli.
Proses jual beli secara detail
22
22
Tjipto darmadji Op Cit hal 83
dijelaskan sebagai berikut: 1. Pembayaran dari Nasabah atas pembelian saham dan penyerahannya:
Universitas Sumatera Utara
46 a. Nasabah dapat melakukan penyetoaran atau transfer ke rekening
perusahaan efek di Bank dan dalam keadaan Good fund di T+4. b. Account Control menerima Copy Pembayaran dari nasabah atau
menerima c. Pada T+4 perusahaan akan melakukan pembayaran atas transaksi
pembelian saham ke KPEI, Lembaga Kliring dan Penjamin. d. Atas instruksi dari KPEI, KSEI, Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian akan menyerahkan saham yang dibeli ke Perusahaan Efek.
e. Bag. Settlement akan meneriama saham dari KSEI T+5, setelah mendapat persetujuan dari Account Control kemudian menyerahkan
saham hasil pembelian kepada nasabah, diregistrar atau disimpan di Custody Perusahaan efek T+6.
2. Penyerahan saham dan pembayaran nasabah a. Bag. Settlement akan menerima saham dari custody atau dari nasabah
atas penjualan saham yang dilakukan oleh nasabah dan menyerahkan saham tersebut ke KSEI
b. KSEI akan memberikan instruksi pembayaran ke KPEI dan atas penyerahan
c. Setelah menerima pembayaran dari KPEI dan atas persetujuan dari KPEI dan atas persetujuan Bag Settlement. Bag. Account Control akan
melakukan pembayaran ke nasabah atau menyimpan dana hasil penjualan dalam hasil penjualan dalam rekening nasabah T+5.
Universitas Sumatera Utara
47 Jenis-jenis transaksi berdasarkan tempat dilaksanakannya transaksi
dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu: 1. Transaksi Bursa; ialah transaksi yang dilakukan anggota bursa efek
berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pengelola bursa efek, baik pengaturan jual-beli, pinjam meminjam efek, maupun hal-
hal yang berkaitan dengan soal harga saham, Transaksi bursa pada umumnya akan mengikat kedua belah pihak serta bertemu melalui
media komputer, serta transaksi tersebut hanya dapat dibatalkan jika disetujui oleh anggota bursa sebagai pembeli, anggota bursa sebagai
pembeli, anggota bursa sebagai penjual serta pengelola bursa efek tersebut.
2. Transaksi Di Luar Bursa yaitu seluruh transaksi yang dilakukan antara perusahaan efek dengan perusahaan efek atau perusahaan efek dengan
pihak lainnya yang tidak diatur dalam bursa efek, serta transaksi antar sesama perusahaan yang bukan perusahaan efek. Perusahaan Efek
yang melakukan transaksi di luar bursa efek wajib mencatat transaksi tersebut pada tanggal transaksi tersebut mulai mengikat, serta wajib
mengirim konfirmasi atas transaksi di luar bursa kepada perusahaan efek lain ata pihak lain yang menjadi pihak dalam transaksi tersebut.
3. Transaksi Nasabah Pemilik Rekening yaitu transaksi saham yang dilakukan perusahaan efek untuk kepentingan rekening nasabahnya
yang disesuaikan dengan kontrak antara nasabah dan perusahaan efek tersebut. Kontrak-kontrak tersebut meliputi kegiatan pesanan jual-beli,
Universitas Sumatera Utara
48 pasanan pinjam-meminjam, penerimaan hak-hak atas rekening atas
saham dan lain-lain. 4. Transaksi Nasabah Umum, yaitu seluruh transaksi pemesanan saham
dalam penawaran umum oleh pemodal yang tidak memiliki rekening efek. Transaksi nasabah umum wajib mengikuti prosedur sesuai
dengan prospektus, jika terjadi kelebihan pemesanan pembelian saham, maka perusahaan efek harus mendahulukan pesanan melalui
rekening efek. 5. Transaksi Nasabah Kelembagaan, yaitu kegitatan transaksi yang
dilakukan antara perusahaan efek dengan nasabah kelembagaan tertentu, berdasarkan perjanjian perusahaan efek dengan nasabah
kelembagaan seperti reksadana, perusahaan asuransi, bank atau lembaga keuangan lainnya.
Kepemilikan saham dari suatu perusahaan go public akan diikuti oleh konsekuensi hak dan kewajiban dari kepemilikan tersebut. Menurut
Setiawan
23
23
Setiawan. 1989. Aspek-aspek Hukum Pasar Modal. Penerbit Ghalia Jakarta, hal 2
fungsi kepeilikan saham antara lain: 1. Beleggings functie
a. seseorang pemegang saham berhak atas deviden b. berhak atas pembagian yang seimbang dari sisa harta perseroan
sesudah pembubaran.
2. Zeggenschaps functie
Universitas Sumatera Utara
49 a. hak untuk menentukan pengurus perusahaan dan memintakan
pertanggung jawaban dari mereka. b. hak untuk mengeluarkan suara
c. hak untuk mengetahui jalannya perusahaan d. hak untuk memeriksa pembukuan
e. hak-hak yang berhubungan dengan likuiditas perusahaan Sumantoro, berpendapat bahwa hak dan kewajiban pemegang ssham
masih sangat tergantung dari jenis saham yang dipegang masing-masing, hak-hak tersebut antara lain:
1. hak untuk menerima keuntungan 2. hak untuk menentukan pengurus perusahaan
3. hak meminta pertanggung jawaban dari pengurus perusahaan 4. hak untuk mengeluarkan suara
5. hak untuk mengetahui jalnnya perusahaan 6. hak untuk memeriksa pembukuan perusahaan
7. hak-hak yang berhubungan dengan likuidasi perusahaan Menurut PT. Bursa Efek Jakarta kepemilikan saham dari suatu perusahaan
memiliki keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi: 1. Keuntungan membeli saham
Keuntungan memiliki saham antara lain: a. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual-beli saham berupa
selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham. b. Dividen, bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
50 c. Saham perusahaan, seperti juga tanah atau aktiva berharga sejenis,
nilainya akan meningkat sejalan dengan waktu dan kinerja perusahaan;
d. Saham dapat juga dijaminkan ke bank untuk memperoleh kredit sebagai agunan tambahan dari agunan poko
2. Kerugian membeli saham Kerugian memebeli saham antara lain:
a. Capital loss yaitu, kerugian dari hasil jual-beli saham berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham.
b. Oppurtinity loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito dikurangi total hasil yang diperoleh dari total investasi
c. Kerugian karena perusahaan bangkrut
C. Lembaga Yang Terlibat Di Pasar Modal