Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas A.

21 BAB II KETENTUAN DAN SYARAT PEMBELIAN KEMBALI SAHAM

I. Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas A.

Ketentuan Untuk Membeli Kembali Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 memperbolehkan Perseroan membeli kembali sahamnya dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pembelian kembali saham tersebut tidak menyebabkan kekayaan bersih Perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan. 2. Jumlah nilai nominal seluruh saham yang dibeli kembali oleh Perseroan dan gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang dipegang oleh Perseroan sendiri danatau Perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh Perseroan, tidak melebihi 10 sepuluh persen dari jumlah modal yang ditempatkan dalam Perseroan, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang undangan di bidang pasar modal. 7 Dalam hal ini juga harus dijelaskan pembelian saham kembali oleh perusahaan tidak dapat mengakibatkan pengurangan modal terkecuali saham tersebut ditarik kembali oleh Perseroan. Dan yang dimaksud dengan kekayaan bersih Perseroan adalah seluruh harta kekayaan Perseroan dikurangi seluruh kewajiban Perseroan sesuai dengan laporan keuangan terbaru yang disahkan oleh RUPS dalam waktu 6 enam bulan terakhir 8 7 Pasal 37 Ayat 1 UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 8 Penjelasan Pasal 37 ayat 1 UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Universitas Sumatera Utara 22 Ketentuan Pasal 37 ini merupakan Perbaikan dari Pasal 30 ayat 1 Undang- Undang Nomor 1 tahun 1995, yang diantaranya menyebutkan dimiliki oleh anak perusaahan, suatu frase yang tidak terdapat lagi dalam pasal 37 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, disamping itu pasal ini memberikan pengecualian apabila diatur lain dalam Perundang-Undangan di bidang Pasar Modal. 9 3. Saham yang dibeli kembali Perseroan sebagaimana dimaksud pada hanya boleh dikuasai Perseroan paling lama 3 tiga tahun. Sebagai konsekuensi dari Ketentuan pasal 37 ayat 1 tersebut Undang- Undang Nomor 40 tahun 2007 juga memberikan ketentuan tentang kondisi yang dapat mengakibatkan suatu proses pembelian saham kembali buyback menjadi batal demi huku m. Ketentuan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pembelian yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut diatas ketentuan Pasal 37 ayat 1 batal oleh huku m. 2. Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian yang diderita pemegang saham yang beritikad baik, yang timbul akibat pembelian kembali yang batal karena hukum sebagaimana dimaksudkan pada ketentuan diatas. 10 Ketentuan jangka waktu 3 tiga tahun ini dimaksudkan agar Perseroan dapat menentukan apakah saham tersebut akan dijual atau ditarik kembali dengan cara pengurangan modal. 11 9 Prof.Dr H Man S. Sastra wijaya SH SU,Rai Mantili,SH, Perseroan Terbatas Menurut Tiga Undang-Undang halaman 91 10 Pasal 37 ayat 2,3,dan 4 UU No 40 Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara 23 B. Pembelian Kembali Buyback dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 mewajibkan proses pembelian kembali saham buyback harus terlebih dahulu disepakati dalam forum rapat umum pemegang saham dengan ketentuan. 1. Tidak ditentukan lain dalam Undang-Undang Pasar Modal 2. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk melaksanakan buyback sah jika sesuai dengan ketentuan panggilan rapat, kuorum dan persetujuan jumlah suara untuk perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan ketentuan Undang-Undang dan atau Angggaran Dasar 12 Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 memberikan ruang untuk tidak melakukan Rapat Umum Pemegang Saham ketika melaksanakan Pembelian kembali saham, Undang-Undang memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris perseroan terbatas untuk menyetujui proses pembelian kembali yang kewenangannya diberikan melalui proses Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dengan jangka waktu paling lama satu tahun dengan opsi untuk perpanjangan selama satu tahun berikutnya. Pengalihan wewenang untuk menyetujui proses pembelian kembali tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu oleh Rapat Umum Pemegang Saham. C. Rapat Umum Pemegang Saham Dapat Mengalihkan Kewenangannya Pada Dewan Komisaris 13 Dalam kondisi ini pelaksaan pembelian saham kembali meliputi penentuan tentang saat, cara pemeblian kembali saham, dan jumlah saham yang akan dibeli 11 Penjelasan pasal 37 ayat 4 UU No 40 Tahun 2007 12 Pasal 38 UU no 40 tahun 2007 13 Pasal 39 UU no 40 tahun 2007 Universitas Sumatera Utara 24 kembali, tetapi tidak termasuk didalamnya tetapi tidak termasuk hal-hal yang menjadi tugas Direksi dalam pembelian kembali saham, seperti melakukan pembayaran, menyimpan surat saham, dan mencatatkan dalam daftar pemegang saham. 14 3. Saham tidak berhak mendapat deviden. D. Ketentuan Terhadap Saham Yang Mengalami Proses Pembelian Kembali Terhadap saham-saham yang mengalami proses pembelian kembali akan diberlakukan ketentuan tertentu dimana ketetuan yang lazim bagi saham yang tidak dalam keadaan sedang dilakukan proses pembelian kembali tidak berlaku lagi bagi saham dalam kondisi buyback Ketentuan-ketentuan tersebut adalah: 1. Saham Tidak dapat mengeluarkan hak suara dalam forum RUPS 2. Tidak diperhitungkan dalam pengambilan kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan Undang Undang dan atau Anggaran Dasar. 15 Emiten atau Perusahaan Publik dapat membeli kembali sahamnya sesuai ketentuan Pasal 30, Pasal 31 dan Pasal 32 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 II. Menurut Peraturan Bapepam Nomor XI.B.2 Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik 14 Penjelasan Pasal 39 ayat 1 UU nomor 40 tahun 2007 15 Pasal 40 UU No 40 tahun 2007 Universitas Sumatera Utara 25 tentang Perseroan Terbatas tanpa melanggar ketentuan Pasal 91, Pasal 92, Pasal 95 dan Pasal 96 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, sepanjang memenuhi ketentuan peraturan ini. RUPS dilarang mendelegasikan kewenangan untuk membeli kembali saham kepada direksi atau komisaris dalam jangka waktu lebih dari 18 delapan belas bulan. Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengungkapkan rencana pembelian kembali saham kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya 28 dua puluh delapan hari sebelum RUPS. Rencana pembelian kembali saham wajib memuat informasi sebagai berikut: 1. Perkiraan jadwal dan biaya pembelian saham kembali saham tersebut. 2. Perkiraan penurunan pendapatan emiten atau perusahaan publik sebagai akibat pelaksanaan pembelian kembali saham dan dampak atas biaya pembiayaan Emiten atau Perusahaan Publik. 3. Proforma laba per saham emiten atau Perusahaan Publik setelah rencana pembelian kembali saham dan dampak atas biaya pembiayaan Emiten atau perusahaan publik. 4. Pembatasan harga saham untuk pembelian kembali saham. 5. Pembatasan jangka waktu untuk pembelian kembali saham. 6. Metoda yang akan digunakan untuk membeli kembali saham. 7. Pembahasan dan analisa manajemen mengenai pengaruh pembelian kembali terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan emiten atau perusahaan publik di masa mendatang. Universitas Sumatera Utara 26 8. Rencana emiten atau perusahaan publik terhadap saham yang dibeli kembali: apakah akan dijual kembali atau akan mengurangi modal Emiten atau Perusahaan Publik. Jika pembelian kembali saham dilakukan melalui Bursa Efek, maka wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Transaksi beli dilakukan melalui slah satu anggota bursa. 2. Transaksi beli tidak dapat dilakukan pada saat pembukaan atau penutupan perdagangan atau dalam waktu 30 tiga puluh menit sesudah pembukaan atau 30 tiga puluh menit sebelum penutupan. 3. Tawaran untuk memebli kembali saham harus kebih rendah atau sama dengan harga perdagangan sebelumnya. 4. Maksimum pembelian kembali saham harus lebih rendah atau sama dengan harga perdagangan sebelumnya. 5. Maksimum pembelian kembali saham pada setiap hari adalah 25 dua puluh lima perseratus dari volume perdagangan harian, dengan ketentuan apabila mengakibatkan pecahan satuan perdagangan,maka pemebelian tersebut dibulatkan menjadi 1satu satuan perdagangan. 6. Orang dalam emiten atau Perusahaan Publik dilarang melakukan tranksaksi atas Saham atau Perusahaan Publik tersebut pada hari yang sama dengan pembelian kembali saham yang dilakukan oleh perusahaan melalui bursa efek. III. Menurut Peraturan Bapepam Nomor XI.B.3 2008 Tentang Pembelian Kembali Saham Emiten Dalam Kondisi Perekonomian Yang Berpotensi Krisis Universitas Sumatera Utara 27 Buyback tidak dapat dilaksanakan begitu saja dalam kondisi normal sebab dalam kondisi normal tindakan buyback adalah sebuah bentuk pelanggaran dalam pasar modal, sebab sebuah perseroan publik tidak boleh menguasai sendiri saham yang telah dikeluarkannya ke dalam bursa, dalam hal ini emiten menguasai sendiri sahamnya tentunya bukanlah hal yang patut di pasar modal sebab dapat mengakibatkan perdagangan menjadi semu, dan emiten dapat mengatur sedemikian rupa harga sahamnya sehingga kondisi pasar menjadi tidak sempurna. Buyback adalah sebuah tindakan penyelamatan rescue sebagaimana ketentuan Undang-Undang PT memasukkan ketentuan mengenai buyback sebagai instrumen Pelindungan modal dan kekayaan Perseroan. Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis adalah kondisi pasar dimana indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan dalam jangka waktu paling kurang 20 dua puluh hari bursa akibat kondisi perekonomian yang tidak mendukung pergerakan harga pasar Efek yang wajar dan dapat bersifat sistemik. Emiten atau Perusahaan Publik dapat membeli kembali sahamnya tanpa melanggar ketentuan Pasal 91, Pasal 92, Pasal 95, dan Pasal 96 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, sepanjang memenuhi peraturan ini. Dalam hal terjadi Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis sebagaimana dimaksud dalam angka 1, maka Emiten atau Perusahaan Publik dapat melakukan pembelian kembali sahamnya tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Pembelian kembali saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam kondisi krisis paling banyak 20 dua puluh perseratus dari modal disetor. Pembelian kembali saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik hanya dapat Universitas Sumatera Utara 28 dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 tiga bulan sejak keterbukaan informasi. Besarnya volume pembelian kembali saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud Peraturan Bapepam LK XI.B.3 dalam satu hari Bursa tidak dibatasi. Emiten atau Perusahaan Publik yang melaksanakan pembelian kembali saham sebagaimana dimaksud Peraturan Bapepam LK XI.B.3 wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK dan Bursa Efek dimana sahamnya diperdagangkan paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan pembelian kembali saham, informasi sebagai berikut: 1. perkiraan jadwal dan biaya pembelian kembali saham tersebut 2. perkiraan menurunnya pendapatan Emiten atau Perusahan Publik sebagai akibat pelaksanan pembelian kembali saham dan dampak atas biaya pembiayaan emiten atau perusahaan public 3. pembahasan dan analisa manajemen mengenai pengaruh pembelian kemabali saham terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Emiten atau Perusahaan Publik di masa mendatang Jika pembelian kembali saham dilakukan melalui Bursa Efek, maka transaksi beli dilakukan melalui satu Anggota Bursa Efek. Orang Dalam Emiten atau Perusahaan Publik dilarang melakukan transaksi atas saham Emiten atau Perusahaan Publik tersebut pada masa pembelian kembali saham yang dilakukan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud 16 16 . Saham yang dibeli kembali oleh Emiten atau Perusahaan Publik dapat dijual kembali kepada direktur atau karyawan melalui Employee Stock Option Plan atau Employee Stock Purchase Plan yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan www.bapepam.go.id Kamus Pasar Modal Bapepam LK Universitas Sumatera Utara 29 memperhatikan Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Benturan Kepentingan adalah Benturan Kepentingan perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan. Saham yang dibeli kembali oleh Emiten atau Perusahaan Publik dapat dijual kembali di luar bursa pada nilai pasar wajar, tetapi tidak lebih rendah dari harga pembelian kembali saham tersebut. Saham yang dibeli kembali dapat dijual melalui Bursa Efek dengan ketentuan sebagai berikut: 1. transaksi jual harus melalui salah satu anggota bursa 2. transaksi jual hanya dapat dilaksanakan setelah 30 tiga puluh hari sejak pembelian kembali oleh Emiten atau Perusahaan Publik dilaksanakan seluruhnya 3. penjualan dilarang dilaksanakan pada saat pembukaan dan penutupan perdagangan atau dalam waktu 30 tiga puluh menit sesudah pembukaan atau tiga puluh menit sebelum penutupan 4. penawaran jual harus sama atau lebih tinggi dari harga perdagangan sebelumnya 5. maksimum penjualan kembali saham pada setiap hari adalah 25 dua puluh lima perseratus dari volume perdagangan harian emiten atau perusahaan publik tersebut, dengan ketentuan apabila mengakibatkan pecahan satuan perdagangan maka pecahan tersebut dibulatkan menjadi satu satuan perdangangan. 6. Orang dalam emiten atau Perusahaan publik melakukan tranksasi saham emiten atau perusahaan publik tersebut pada hari yang sama Universitas Sumatera Utara 30 dengan penjualan kembali saham yang dilakukan oleh emiten atau perusahan publik melalui bursa efek. Peraturan Bapepam LK XI.B.3 2008 tentang pembelian kembali saham oleh emiten dalam kondisi pasar yang berpotensi kritis. Pembelian kembali saham ini dapat dilaksanakan dengan ketentuan. 1. Jumlah saham yang dibeli kembali tidak boleh melebihi 10 sepuluh persertus dari jumlah modal yang ditempatkan dalam perseroan terbatas kecuali peraturan perundang-undnagan di bidang pasar modal menyebutkan lain 2. Pembelian kembali saham tersebut tidak mengakibatkan nilai kekayaan bersih perseroan menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah modal ditempatkan dan cadangan wajib yang disisihkan. Sebelum tindakan buyback dilaksanakan terlebih dahulu harus dilakukan Rapat Umum Pemegang saham RUPS untuk mematangkan langkah untuk melakukan tindakan buyback. Rapat Umum Pemegang Saham dapat mendelegasikan tugasnya untuk menyepakati tindakan buyback kepada Dewan Komisaris Perseroan. Buyback dilakukan dengan tranksaksi di bursa efek atau tidak melalui bursa. Transaksi buyback di bursa dilakukan tidak berbeda dengan tranksaksi efek biasa Jika dalam rangka memenuhi peraturan perundang-undangan, Emiten atau Perusahaan Publik menjual saham yang dibeli kembali pada harga yang lebih Universitas Sumatera Utara 31 rendah dari harga pembelian kembali, maka kerugian yang terjadi wajib diungkapkan secara jelas dalam laporan laba rugi Emiten atau Perusahaan Publik. Emiten atau Perusahaan Publik yang sahamnya dicatatkan pada Bursa Efek dilarang membeli kembali sahamnya jika akan mengakibatkan berkurangnya jumlah saham pada suatu tingkat tertentu yang mungkin mengurangi secara signifikan likuiditas saham pada pasar atau dipenuhinya persyaratan delisting saham tersebut dalam Bursa Efek. Kondisi sebagaimana dimaksud dalam angka 1 kondisi krisis ditetapkan oleh Bapepam dan LK. BAB III PEMBELIAN KEMBALI SAHAM DI PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal Universitas Sumatera Utara 32 Pasar modal dalam arti keseharian disebut juga sebagai bursa efek, Menurut Tjipto Darmadji dan Hendy M, Fakhruddin mengartikan istilah pasar modal sebagai : ” Pada dasarnya, pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagi instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka panjang”. 17 Pasar Modal adalah salah satu bahagian dari pasar keuangan, dimana pasar keuangan terbagi dua yaitu 1 pasar modal capital market diperuntukkan pembiayaan keuangan jangka panjang dan 2 pasar uang diperuntukkan pembiayaan jangka pendek. Gambar 1. Pembagian Pasar Keuangan Objek perdagangan dalam pasar modal berupa instrumen keuangan seperti : saham, obligasi, warrant, right, obligasi, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan derifatif seperti opsi Put atau Call. Pada pasar uang money market yang diperjual belikan antara lain Sertifikat Bank Indonesia SBI, Surat Berharga Pasar Uang SBPU, Commercial 17 Tjipto Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin,2001. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Penerbit Salemba Empat Jakarta: hal 18 Money Market Capital Market Financial Market Universitas Sumatera Utara 33 Paper, Promissory Notes, Call Money, Repurchase Agreement, Banker’s Acceptence, Treasury Bills dan lain-lain. Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, istilah pasar modal diartikan lebih spesifik yaitu ” kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, Perusahaan Publik, yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Demikian halnya pada pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa” sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan diantara mereka. Penggunaan istilah bursa efek untuk pasar modal lebih jelas dituangkan dalam Keppres No 53 tahun 1990 tentang pasar modal memberikan istilah instrumen pasar modal dengan istilah ”efek”. pengertian efek tersebut dituangkan dalam pasal 1 ayat 3 Keppres No 53 tahun 1990 tentang Pasar Modal yang artinya; ’Efek adalah setiap surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, obligasi, rights, sekuritas, kredit, tanda bukti hutang, warrants, opsi, atau setiap derivatif dari efek, atau setiap instrumen yang yang ditetapkan oleh Menteri sebagai efek”. Disamping pengertian dari istilah Pasar Modal tersebut, yang menggambarkan fungsi dan manfaat pasar modal, maka secara detil manfaat pasar modal adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 34 1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligusmemungkinkan alokasi sumber dana secara optimal. 2. Memberikan wahan investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi. 3. Menyediakan leading indikator bagi trend ekonomi negara 4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarrakat menengah. 5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesioanalisme, menciptakan iklim berusaha yang sehat. 6. Menciptakan lapangan kerjaprofesi yang menarik 7. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek 8. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan melaui keterbukaan, likuiditas dan diversifikasi investasi 9. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial. 10. Pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan manajemen profesional 11. Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten. Pengertian mendalam tentang bursa efek Menurut Tjipto Darmadji dan Hendy M, Fakhruddin adalah : Bursa Efek adalah lembagaperusahaan yang menyelenggarakan menyediakan fasilitas sistem pasar untuk mempertemukan penawaran jual dan Universitas Sumatera Utara 35 beli efek antar berbagai perusahaan perorangan yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan efek perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek. 18 18 Ibid. hal 17 Di negara Republik Indonesia dewasa ini berdiri dua Bursa Efek yaitu Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES. Namun sekarang ini telah berubah menjadi Bursa Efek Indonesia atau Indonesian Stock Exchange. yang dapat menjadi pemegang saham Bursa Efek adalah Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek. Untuk mengawasi mengelola dan melaksanakan perdagangan dalam Pasar Modal Bursa Efek dibentuk suatu badan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 503KMK011977 yang disebut dengan Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. Bapepam merupakan lembaga tertinggi atau otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal. Bapepam diharapkan mampu mewujudkan tujuan pencapaian kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, transparan, efisien serta penegakan peraturan law enforcement dan melindungi kepentingan investor di pasar modal. Bapepam secara struktural ada di bawah pengawasan dan pengendalian Menteri Keuangan. Saham stock sebagai objek dagangan di pasar modal merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas, bentuk dari saham adalah selembar kertas yang memuat keterangan bahwa pemegangpemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut. Universitas Sumatera Utara 36 Jenis-jenis saham ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi dalam: 19 19 Ibid. hal 6 1. Saham Biasa Common Stock yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian dividen,dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi. 2. Saham Prefen Preferd Stock yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan obligasi dan saham biasa, karena bisa mendatangkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor. Jenis saham menurut cara pengalihannya terbagi: 1. Saham Atas Unjuk bearer stocks artinya pada saham tersebut tidak tertulis pemiliknya agar mudah dipindahtangankan, secara hukum siapa yang memegang saham tersebut, maka otomatis dialah diakui sebagai pemiliknya. 2. Saham Atas Nama registered stocks, merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, untuk mengalihkannya harus dengan prosedur tertentu. Jenis saham menurut kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorikan: 1. Blue-chip stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. Universitas Sumatera Utara 37 2. Income stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. 3. Growht stocks, yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang memiliki reputasi sejenis. 4. Speculation stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang. 5. Counter Cyclical stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi makro maupun situasi bisnis secara umum Struktur organisasi pasar modal di Indonesia berada di bawah Kementerian Keuangan seperti bagan berikut: 20 20 Ibid, hal 13 Menteri Keuangan Bapepam Universitas Sumatera Utara 38 Gambar 2: Struktur Lembaga Pasar Modal di Indonesia

B. SISTEM JUAL BELI SAHAM DI PASAR MODAL