BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Wilayah 3.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Samosir
Penerapan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang – Undang Nomor 33 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, telah mendorong munculnya aspirasi masyarakat di daerah untuk membentuk KabupatenKota baru yang
bersifat otonom. Sebab dengan status daerah otonom baru, mereka berharap akan memperoleh peluang untuk mengurus daerahnya sendiri dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Salah satu Kabupaten yang menjadi agenda pemekaran Kabupaten Toba
Samosir adalah membentuk Kabupaten Samosir, yang berada di tengah – tengah Propinsi Sumatera Utara. Untuk itu kajian peningkatan pemekaran Kabupaten
Samosir dengan melahirkan calon Kabupaten Toba Samosir dengan melahirkan calon Kabupaten Samosir perlu segera dilakukan mengingat sudah waktunya
pelaksanaan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999. Aspirasi masyarakat untuk memekarkan Kabupaten Toba Samosir menjadi
dua kabupaten, didasarkan pada desakan masyarakat wilayah Samosir dan DPRD Kabupaten Toba Samosir, maka kabupaten toba samosir diusulkan dan
direncanakan pemekarannya yaitu: 1.
Kabupaten Toba Samosir Induk terdiri dari 10 sepuluh kecamatan
Universitas Sumatera Utara
2. Kabupaten Samosir terdiri dari 9 sembilan kecamatan.
Sesuai dengan aspirasi dan argumentasi masyarakat yang disampaikan kepada DPRD Kabupaten Toba Samosir dan Pemkab Toba Samosir serta
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah ditindaklanjuti aspirasi masyarakat tersebut dengan:
1. Keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir Nomor 4 Tahun 2002
tentang Pembentukan Kabupaten Samosir tanggal 20 Juni 2002 2.
Surat Bupati Toba Samosir Nomor 1101Pem2002 tanggal 24 Juni 2002 yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara
3. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 1351187Pem2002 tanggal 3
Juli 2002 perihal laporan tentang aspirasi masyarakat Samosir untuk membentuk Kabupaten Samosir, yang ditujukan kepada
Gubernur Sumatera Utara 4.
Terakhir, dari setiap argumen dan usulan DPRD dan Bupati Toba Samosir, usulan ini diakomodir denngan keluarnya Undang –
Undang No 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai tanggal 18 Desember
2003 Terbentuknya Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal
untuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera. Tujuan pembentukannya adalah untuk menegakkan kedaulatan rakyat dalam
rangka perwujudan social, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan untuk merespon serta menstrukturisasi jajaran pemerintahan daerah dalam rangka
mempercepat proses pembangunan sehingga dalam waktu yang cukup singkat
Universitas Sumatera Utara
dapat sejajar dengan kabupaten lainnya sehingga secara langsung akan mengangkat harkat hidup masyarakat yang ada di kabupaten Samosir pada
khususnya, Provinsi Sumatera Utara pada umumnya.
3.1.2 Kondisi Geografis Wilayah
a. Batas Administrasi Daerah
Secara administrasi Kabupaten Samosir memiliki batas – batas, sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten
Simalungun 2.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kasbupaten Dairi dan Kabupaten
Pakpak Barat 4.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir
b. Luas Wilayah
Kabupaten Samosir mempunyai luas wilayah 2.069,05 Km²,yang terdiri dari luas daratan 1.444,25 Km² dan luas danau 624,80 Km² sesuai dengan UU
NO. 36 Tahun 2003 yang secara administrative terdiri dari 9 kecamatan, 111 desa dan 6 kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Luas Daratan menurut Kecamatan
No Kecamatan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
Luas Wilayah
Km² Luas
1 Sianjur Mula -
mula 11
- 140,24
9,71
2 Harian
11 -
560,45 38,81
3 Sitio - tio
6 -
50,76 3,51
4 Onan Runggu
12 -
60,89 4,22
5 Nainggolan
10 2
87,86 6,08
6 Palipi
13 -
129,55 8,97
7 Pangururan
25 3
121,43 8,41
8 Ronggur Ni
Huta 8
- 94,87
6,57
9 Simanindo
15 1
198,20 13,72
jumlah 111
6 1444,25
100,00
c. Topografi
Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian antara 904 – 2157 m di atas permukaan laut dengan topografi dan
kontur tanah yang beraneka ragam yaitu datar ± 10, landai ± 20, miring ± 55 dan terjal ± 15 wsruktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa
tektonik dan vulkanik.
Universitas Sumatera Utara
3.1.3 Kondisi Demografis a. Jumlah Penduduk
Tabel. 2 Jumlah Penduduk
No Kecamatan
Luas Wilayah
Km² Jumlah
Rumah Tangga
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
jiwaKm² 1
Sianjur Mula - mula
140,24 2.598
11.098 79,14
2 Harian
560,45 1.965
6.835 12,20
3 Sitio - tio
50,76 2.062
8.749 172,36
4 Onan Runggu
60,89 2.941
12.722 208,93
5 Nainggolan
87,86 3.366
13.302 151,40
6 Palipi
129,55 4.089
18.895 145,85
7 Ronggur Ni Huta
94,87 2.070
9.967 105,06
8 Pangururan
121,43 6.964
30.069 247,62
9 Simanindo
198,20 5.219
19.912 100,46
Tahun 2008 1.444,25
31.274 131.549
91,08 Tahun 2007
1.444,25 29.744
131.205 90,85
Tahun 2006 1.444,25
27.215 131.116
90,41
Universitas Sumatera Utara
3.2 Visi dan Misi Kabupaten Samosir 3.2.1 Visi