3 1995
443 226
669 83
- 4
1996 480
285 765
124 -
5 1997
429 323
752 168
- 6
1998 424
298 722
170 3
7 199900
582 307
889 192
2 Sumber: Informasi Kegiatan Pelayanan RSUP H. Adam Malik Tahun 1993-2000.
4.2 Dalam Bidang Pendidikan
Selain pelayanan kesehatan, RSUP H. Adam Malik juga bertujuan sebagai pusat pelatihan dan pendidikan. Rumah Sakit Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
penting, yaitu merupakan pusat rujukan regional dan nasional, baik medik maupun kesehatan.
28
Di lain pihak, Rumah Sakit Pendidikan juga merupakan tempat dihasilkannya Sumber daya manusia di bidang kesehatan, merupakan sarana pendidikan
untuk melaksanakan upaya menumbuhkan dan membina sikap, keterampilan, profesional kedokteran khususnya, serta tempat penelitian dan penapisan ilmu dan teknologi
kedokteran juga kesehatan. Peraturan Menkes No.159MenkesPerII1988 tentang Rumah Sakit memberi batasan dan penjelasan tentang rumah sakit pendidikan sebagai
berikut
29
1. Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit umum yang digunakan untuk tempat pendidikan tenaga medik tingkat S1, S2, dan S3.
:
28
Tjandra Yoga Aditama, Op.cit, hal 234.
29
Soedarmono Soejitno, dkk. Reformasi Perumahsakitan Indonesia, Jakarta: Grasindo, 2002, hal 177.
Universitas Sumatera Utara
2. Rumah Sakit Pendidikan harus ditetapkan bersama oleh Menkes, Mendikbud, dan Mentri dari instansi yang memiliki dan menyelenggarakan rumah sakit teresebut.
3. Rumah Sakit Pendidikan milik pemerintah daerah ditetapkan bersama oleh Menkes, Mendikbud, dan Mendagri.
4. Rumah Sakit Swasta yang digunakan untuk pendidikan tenaga medik harus terlebih dahulu mendapat izin dari Menkes.
5. Rumah Sakit kelas A dan BII dapat berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan. Rumah sakit pendidikan diharapkan dapat memenuhi beberapa kriteria, antara lain
secara resmi terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan. Rumah sakit juga dituntut memiliki manajemen yang memungkinkan untuk pelaksanaan tugas pelayanan,
pendidikan, dan penelitian di bidang kesehatan. Rumah sakit harus mampu menetapakan metodologi dan teknologi maju dalam pelayanan medis, serta menciptakan iklim yang
kondusif untuk terselenggaranya pendidikan. Selain itu, diharapkan juga agar rumah sakit pendidikan memiliki peralatan dan staf profesional, mampu mendayagunakan ilmu
pengetahuan kedokteran, menerapkan nilai moral dan etika serta merupakan lahan penelitian dan pengembangan serta penapisan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketua AIPKI Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indoinesia 2002 menyampaikan kriteria Rumah Sakit Pendidikan yang seyogyanya memenuhi persyaratan
antara lain
30
4. Rasio staf dan pasien cukup. :
1. Rumah Sakit yang memungkingkan tujuan pendidikan dokter tercapai. 2. Tersedianya berbagai bentuk pengalaman belajar yang diperlukan.
3. Iklim dan lingkungan yang kondusif untuk komunikasi efektif dan belajar.
30
Tjandra Yoga Aditama, Op.cit, hal. 235.
Universitas Sumatera Utara
5. Staf rumah sakit mempunyai sikap positif terhadap semua profesi kesehatan dan pendidikan, dan bersedia berperan dalam mengelola pengalaman belajar yang diperlukan
peserta didik. 6. Rumah sakit bersedia dan dapat menerima pengembangan baru dan maju.
7. Dimungkinkannya pelaksanaan penelitian medik baru dan maju. 8. Staf profesional di rumah sakit dapat berperan sebagai fasilisator dalam proses belajar
mengajar dan dapat menjadi model peran. 9. Rumah sakit harus mempunyai perpustakaan profesional sesuai dengan tingkat
perkembangan rumah sakit. Pada mula didirikan, rumah sakit ini memang digunakan sebagai rumah sakit
pendidikan, terbukti dari Keputusan Menkes RI Nomor: 502MENKESSKIX1991. Sesuai dengan tingkatan kelasnya, RSUP Medan dapat dimanfaatkan untuk pendidikan
klinik calon dokter dan pendidikan keahlian calon dokter, spesialis yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pada tanggal 15 Juni 1991,
terdapat kerja sama antara Rumah Sakit Umum Pusat Kelas A Medan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang tertuang dalam Piagam Kerja Sama,
terdapat pada Nomor: 490RSUP-ASKBVI1991 dan Nomor: 49PT05.H4FKH.1991. Rumah Sakit Umum Pusat Kelas A Medan selain berfungsi melaksanakan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara berfungsi melakasanakan program pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu kesehatan. Sehingga kedua belah pihak menyadari sepenuhnya pelu diadakan kerja sama, semua potensi yang ada
berdaya guna dan berhasil guna serta saling menguntungkan dengan semangat gotong
Universitas Sumatera Utara
royong yang nantinya dalam kerja sama tersebut akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian.
Yang dimaksud dengan pendidikan adalah semua program pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang menggunakan Rumah Sakit Umum Pusat
Kelas A Medan sebagai fasilitas Pendidikan. Dan pengertian penelitian adalah semua program penelitian kesehatan yang diselenggarakan di lingkungan Rumah Sakit Umum
Pusat Kelas A Medan dan telah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direktur. Tenaga pendidik adalah merupakan dosen dari Fakultas dan tenaga dari rumah
sakit yang ditugaskan untuk mendidik sedangkan tenaga medik adalah tenaga dokter umum, spesialis ataupun subspesialis yang bertugas di rumah sakit. Program Studi yang
diajarkan adalah program pendidikan dokter spesialissubspesialis bidang tertentu yang telah ditetapkan oleh fakultasuniversitas dan yang menjadi peserta program studi adalah
dokter spesialissubspesialis dalam pendidikan fakultas yang ditugaskan di rumah sakit. Yang menjadi mahasiswa adalah calon dokter umum dalam pendidikan di Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang ditugaskan di rumah sakit. Maksud dan tujuan dari piagam kerja sama ini adalah dengan dihayati azas gotong
royong serta menempatkan kepentingan nasional sebagai Prioritas utama, pihak rumah sakit dan pihak fakultas bertekad bekerja sama yang saling menguntungkan dengan
tujuan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, penyelenggaraan pendidikan dokter umum, dokter spesialis dan subspesialis serta penelitian dalam
lingkungan rumah sakit. Tugas dan kewajiban dari kedua belah pihak dalam bidang pendidikan adalah:
Tugas utama rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada
Universitas Sumatera Utara
masyarakat sedangkan tugasnya yang lain adalah melaksanakan pendidikan dan penelitian. Sedangakn tugas utama fakultas adalah menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat. Fakultas berkewajiban membantu menyediakan tenaga medik yang diperlukan
agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Pelayanan kesehatan ini dimanfaatkan pula untuk pendidikan dan penelitian. Fakultas dan rumah
sakit secara bersama–sama berkewajiban menyelanggarakan upaya pengembangan dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk
pengembangan tenaga medik. Tabel 9: Jumlah Mahasiswa, siswa yang melakukan pendidikan di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 1999-2000.
No Peserta
1993 1994 1995 1996 1997 1998 199900
1 Program Dokter
Spesialais 1092 1356 1316 1710 1719
1726 2023
2 Kepaniteraan Klinik
Senior 1109 1926 1888 1884 1620
1422 1752
3 PAM Keperawatan
281 2500 2508 -
6271 5512 4749
4 A. Gizi
46 39
68 -
1131 99
137 5
A. Fisioterapi 31
24 12
- 39
20 19
6 A.Refraksi Optisi
26 30
35 -
31 21
15 7
A.Penata Rontgen 76
106 -
- -
55 78
8 A.Analisis Kesehatan
8 39
51 -
- -
24 9
A. Teknik Elektro Medik 27
- -
- 81
48 -
Universitas Sumatera Utara
10 A.Sanitasi Kesehatan
Lingkungan -
5 -
- -
- -
11 SekolahPerawat
Kesehatan 1212 3172 2083 -
7609 588
83
12 SMEA
- 22
- -
28 56
90
Total 3908 9219 7961 3594 18.529 9547 8970
Sumber: Informasi Kegiatan Pelayanan RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 1993- 2000.
Selain rumah sakit pendidikan, RSUP H. Adam Malik juga digunakan sebagai tempat penelitian. Adapun beberapa penelitian yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik
tahun 19941995 adalah: 1. Instalasi Obstetri Ginekologi. Dengan judu l penelitian:
- Perbandingan pemakaian anesthesi intravena pada tindakan dan diazepam ketamin pada tindakan dilatase dan kuratase;
- Gambaran kadar HCG serum pada kasus abortus imminens; - Gambaran test pendarahan pada kehamilan.
2. Instalasi Psikiatri. Dengan judu l penelitian: - Depresi pada post stroke.
3. Instalasi Telingan Hidung Tenggorokan. Dengan judul penelitian: - Hubungan Polip dengan sinus maxillaris;
- Noisy induced hearing pros; - Otitis media supuratif kronik pros;
- Beberapa aspek inverted papilloma;
Universitas Sumatera Utara
4. Instalasi Radiologi. Dengan judu l penelitian: - Diamter ductus choledochus hubungan dengan usia, berat badan, tinggi dan
kelamin menurut USG; - Kekhasan ductes shelodoctus pada beberapa suku bangsa Indonesia;
- Diameter venaporta hubungan dengan usia dan jenis kelamin menurut USG; 5. Instalasi Bedah. Dengan judul penelitian:
- Penata Laksana penanganan keloid pengamatan kebocoran buli-buli; - Ketetapan pemeriksaan klinik dan Histologi Biopsi Aspirasi dengan histopatologi
penderita struma di RSUP H. Adam Malik; - Pola kuman pada kandungan kemih pada penderita hypertropi prostat dan batu
buli-buli; 6. Instalasi Neurologi. Dengan judu l:
- Epilepsi; - Stroke.
Semua penelitian di atas mempunyai tujuan dalam bidang pendidikan dan kesehatan, yaitu peningkatan kesehatan guna untuk melayani masyarakat. Kebanyakan
penelitian dilakukan di luar rumah sakit pendidikan, yaitu di perguruan tinggi, industri farmasi, industri peralatan atau di lembaga-lembaga penelitian khusus. Sedangkan
penelitian yang dilakukan di rumah sakit pendidikan pada dasarnya adalah penelitian klinis clinical research yang dilakukan terhadap pasien, sebagai tahap akhir dari
penelitian medis medical research.
31
31
Soeramono Seoejitno, dkk, Op.cit, hal. 183.
Universitas Sumatera Utara
Kekhususan penelitian yang dilakukan di RS pendidikan adalah tersedianya akses kepada pasien sebagai objek dari penelitian medis. Hal ini menyebabkan RS pendidikan
lebih sering menjadi lahan penelitian oleh berbagai pihak, anatar lain: 1. Para pengajar untuk promosi stasus akademi mereka;
2. Peserta didik untuk tugas akhir mereka; 3. Sponsor dari industri farmasi dan industri peralatan yang menguji alat mereka.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan