Latar Belakang Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik (RSUP H. Adam Malik) Medan 1993-2000

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, paling tinggi derajat dari makluk ciptaan-Nya yang lain. Salah satu kesempurnaan manusia adalah manusia memiliki nilai kebudayaan. Contoh dari suatu nilai budaya terutama dalam masyarakat Indonesia adalah manusia itu suka bekerja sama dengan sesamanya berdasarkan rasa solidaritas yang besar. Dari bukti ini, terlihat bahwa manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain. 1 Pengertian rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional dan terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam hidup manusia. Tidak jarang didengar ada ungkapan yang mengatakan bahwa kesehatan sangat mahal harganya. Jika seseorang sakit, maka ia harus minum obat dan jika masih belum sembuh maka ia akan dibawa ke rumah sakit. Pastilah seseorang akan mengeluarkan biaya jika suda h di rawat di rumah sakit. Rumah sakit merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam hidup manusia. Dapat dibayangkan bagaimana jika tidak ada rumah sakit yang merawat orang sakit, pastilah semakin banyak orang yang meninggal. 2 1 Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia, 1974, hal. 21. 2 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996, hal. 82. Dari pengertian di atas maka kita dapat melihat bahwa begitu pentingnya rumah sakit, yang tentunya tidak terlepas dari beberapa Universitas Sumatera Utara faktor, yaitu adanya gedung, organisasi, dokter, perawat, penyakit yang diderita, dan pengobatan. Faktor-faktor di atas tidak dapat dipisahkan dan harus saling berhubungan satu dengan lainnya. Rumah sakit setidaknya mempunyai lima fungsi. Pertama, harus ada pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnosis. Berbagai jenis spesialisasi, baik bedah maupun non bedah, harus tersedia. Pelayanan rawat inap ini juga meliputi pelayanan keperawatan, gizi, farmasi, laboraturium, radiologi, dan berbagai pelayanan diagnosis lainnya. Kedua, rumah sakit harus memiliki pelayanan rawat jalan. Ketiga, rumah sakit juga mempunyai tugas untuk melakukan pendidikan dan latihan. Keempat, rumah sakit perlu melakukan pendidikan di bidang kedokteran dan kesehatan karena keberadaan pasien di rumah sakit merupakan modal dasar untuk penelitian. Kelima, rumah sakit juga mempunyai tanggung jawab untuk program pencegahan penyakit dan penyuluhan kesehatan bagi populasi di sekitarnya. 3 Sebuah Rumah Sakit harus mempunyai nama. Untuk memberi nama rumah sakit harus mengacu kepada Surat Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Medik No. Mengingat kota Medan yang semakin lama jumlah penduduknya semakin meningkat, maka membutuhkan pembangunan-pembangunan rumah sakit yang bertujuan pada peningkatan pelayanana di bidang kesehatan. Berdasarkan Surat Keputusan Menkes No.335MenkesSKVII1990 dibangunlah Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik yang merupakan rumah sakit kelas A, yang terletak di jalan Bunga Lao no. 17 Padang Bulan, Medan. Di samping itu juga merupakan Rumah Sakit Pusat Rujukan untuk wilayah Pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Aceh, Propinsi Sumatera Barat, dan Propinsi Riau. 3 Tjandra Yoga Aditama, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Jakarta: UI Press, 2002, hal. 16. Universitas Sumatera Utara 0308YanmedRSKSPASKIV92 yang menyatakan bahwa: 1. Nama rumah sakit tidak boleh memakai nama orang yang masih hidup; 2. Tidak boleh menyebutkan jenis badan hukum, misalnya rumah sakit milik PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero atau PTBA tidak boleh menggunakan nama Rumah Sakit PT Tambang Batubara Asam Persero tetapi boleh dinamai Rumah Sakit Bukit Asam 4 Nama Adam Malik, tokoh dari Pematang Siantar, memang sudah lama terpatri dalam ingatan masyarakat Sumatera Utara. Nama mantan Wakil Presiden Republik Indonesia RI kedua itu seolah tak bisa dipisahkan dari masyarakat Sumatera Utara bahkan Internasional. Beliau menjadi ikon kebanggaan masyarakat Sumatera Utara. Adam Malik menjadi putra Sumatera Utara terbaik yang mampu bersaing dengan putra dari daerah lain di tanah air. Nama beliau telah banyak diabadikan di berbagai tempat di Sumatera Utara. Di Medan, selain menjadi nama rumah sakit, Adam Malik juga diabadikan sebagai nama jalan. Ruas jalan Adam Malik terentang dari barat ke timur. Jalan ini termasuk jalan utama dan salah satu pusat bisnis di kota Medan. Selain di kota Medan, nama Adam Malik juga diabadikan sebagai nama jalan di kota Pematang Siantar, tempat kelahiran beliau. Walaupun bukan menjadi jalan utama, namun nama jalan Adam Malik termasuk kawasan padat penduduk. Adam Malik bukan seorang dokter, tetapi nama beliau digunakan sebagai nama rumah sakit milik pemerintah Propinsi Sumatera Utara Pempropsu. Ini dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada Adam Malik atas jasa-jasanya. Pemberian nama Rumah Sakit Adam Malik dapat disesuaikan dengan SK Direktur Jendral Pelayanan Medik yang mana Adam Malik meninggal pada tahun 1984. Atas dasar pemikiran tersebut di ataslah, penulis merasa tertarik untuk menelitinya dengan judul “Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik RSUP H. Adam Malik . 4 Darmanto Djojodibroto, Kiat Mengelola Rumah Sakit, Jakarta: Hipokrates, 1997, hal. 3. Universitas Sumatera Utara Medan 1993-2000”. Adapun periode 1993 sebagai awal dari penelitian yaitu awal mula beroperasinya rumah sakit secara resmi. Adapun tahun 2000 sebagai akhir dari penulisan karena penulis sudah dapat melihat perkembangan yang ada pada Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, antara lain dalam waktu yang tidak terlalu lama didirikan, rumah sakit tersebut telah mendapat peningkatan, seperti Fasilitas rumah sakit dan pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada masyarakat. Skop spasial dari penelitian ini adalah Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik.

1.2 Rumusan Masalah