Pestisida Nabati TINJAUAN PUSTAKA

Alfredo Barus : Uji Efektifitas Beberapa Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Penyakit Karat Daun Phakopsora pachyrhizi Pada Tanaman Kacang Kedelai Glycine max L. Merril, 2007. USU Repository © 2009 1. Penggunaan varietas yang tahan terhadap pentakit ini, yaitu varietas Willis, Merbabu, Raung, Dempo, Krakatau, Tampomas, dan Cikurai. 2. Perendaman benih dalam larutan fungisida Benlate T 20 3. Pengendalian secara kimia dengan pengunaan fungisida, misalnya Alto 100 SL. Fachruddin, 2000

3. Pestisida Nabati

Mimba Azadirachta indica A. Juss merupakan pohon dengan ketinggian 10- 15 m. Tanaman mimba mengandung Azadirachtin, Meliantriol, Salanin, Nimbin, dan lainnya. Azadirachtin sendiri mengandung sekitar 17 komponen sehingga sulit untuk menentukan jenis komponen yang paling berperan sebagai pestisida. Bahan aktif ini terdapat di semua bagian tanaman Novizan, 2002. Ekstrak mimba dikenal memiliki kempampuan menekan pertumbuhan jamur Martoredjo et al, 1997; Sumartini, 2001; Rahaju, 2001.Sebagai fungisida, mimba dapat dipakai untuk tindakan preventif pada tahap awal gejala penyakit jamur. Semprotan ekstrak mimba menyebabkan spora jamur gagal berkecambah. Mimba efektif untuk mengendalikan jamur penyebab penyakit busuk, embun tepung, karat daun, bercak daun, kudis atau cacar daun, dan layu Novizan, 2002. Daun sirih Piper betle dapat digunakan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan jamur Darsam et al, 1993; Sumartini, 2001; Rahaju, 2001. Tanaman yang berasal dari India dan Srilangka ini dikenal sejak 600 tahun sebelum masehi. bentuk daun bulat telur melebar, elips melonjong atau bulat telur melonjong dengan pangkal seperti jantung dan ujung meruncing pendek. Senyawa yang terkandung diantaranya yang terbesar adalah chavicol dan betlephenol. Alfredo Barus : Uji Efektifitas Beberapa Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Penyakit Karat Daun Phakopsora pachyrhizi Pada Tanaman Kacang Kedelai Glycine max L. Merril, 2007. USU Repository © 2009 Senyawa chavicol memiliki daya antiseptic yang kuat dan daya bunuh bakterinya bisa sampai lima kali lipat fenol biasa Suharso, 2003. Menurut Anggraeni dan Djatnika 1999, perlakuan tepung gambir 400 mgL air menurunkan intensitas serangan embun tepung Oidium sp dari 100 menjadi 73,24. Gambir mengandung asam tannin dan Cathechine sebagai unsur utama yang dapat digunakan sebagai anti septic terhadap jamur pathogen. Pengaruh tepung gambir belum dapat menunjukkan efektifitasnya dalam mengendalikan embun tepung pada bibit A. mangium. Hal ini mungkin karena dosis atau cara aplikasi fungisida nabati belum tepat. Alfredo Barus : Uji Efektifitas Beberapa Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Penyakit Karat Daun Phakopsora pachyrhizi Pada Tanaman Kacang Kedelai Glycine max L. Merril, 2007. USU Repository © 2009

III. BAHAN DAN METODA