Tingkat Suku Bunga Menurut Keynes

Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007. USU Respository © 2009

3. Tingkat Suku Bunga Menurut Keynes

Keynes mengatakan bahwa tingkat suku bunga adalah balas jasa yang diterima seseorang karena orang tersebut tidak menimbun uang atau balas jasa yang diterima seseorang karena orang tersebut mengorbankan liquidity preference-nya. Makin besar liquidity preference seseorang makin besar keinginan seseorang tersebut untuk menahan uang tunai, maka makin besar tingkat suku bunga yang diterima orang tersebut bilamana dia meminjamkan uang tersebut kepada orang lain. Pendapat Keynes ini sangat berbeda dengan pendapat aliran klasik , dimana tingkat suku bunga menurut klasik adalah premi yang diterima karena menunda konsumsinya pada masa yang akan datang. Permintaan uang mempunyai hubungan yang negatif dengan tingkat suku bunga. Keynes mengatakan bahwa, masyarakat mempunyai pendapat tentang adanya tingkat suku bunga yang nominal natural rate. Bilamana tingkat suku bunga turun dari tingkat suku bunga nominal, dalam masyarakat akan ada suatu keyakinan akan naik suku bunga masa yang akan dataang. Bila masyarakat memegang obligasi surat berharga pada saat suku bunga naik harga obligasi mengalami penurunan pemegang obligasi tersebut akan menderita kerugian capital lost. Guna menghindari kerugian ini tindakan yang dilakukan adalah menjual obligasi yang dengan sendirinya akan mendapatkan uang kas, dan uang kas ini yang dipegang saat suku bunga naik. Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007. USU Respository © 2009 Hubungan inilah yang disebut motif spekulasi permintaan uang kas, karena masyarakat akan melakukan spekulasi tentang obligasi di masa yang akan datang. Tanggapan Keynes yang kedua adalah berhubungan dengan ongkos harga memegang uang kas, karena makin tinggi tingkat suku bunga makin besar ongkos memegang uang kas sesuai dengan tingkat suku bunga yang diperoleh karena kekayaan dinyatakan dalam bentuk uang kas. Hal ini akan menyebabkan keinginan memegang uang kas akan semakin menurun. Bila tingkat suku bunga turun berarti ongkos memegang uang kas akan semakin rendah sehingga permintaan uang kas naik. Permintaan uang ini akan menentukan tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga keseimbangan pada i terjadi apabila jumlah kas yang ditawarkan sama dengan yang diminta. Bila terjadi peningkatan suku bunga diatas i masyarakat akan menginginkan uang kas sedikit dengan membeli obligasi tingkat suku bunga turun sampai kembali pada tingkat keseimbangan. I Jumlah uang Liquidity preference Tingkat suku bunga Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007. USU Respository © 2009 Gambar 2.2. Tingkat Suku Bunga Menurut Keynes Bilamana tingkat suku bunga yang terjadi berada di bawah keseimbangan i , masyarakat akan menginginkan uang kas lebih besar, ini perlu menjual obligasi yang dipegang. Tindakan untuk menjual obligasi inilah yang mendesak harganya turun dan tingkat suku bunga akan bergerak naik.  Pengaruh Kebijaksanaan Moneter Terhadap Tingkat Suku Bunga Penambahan jumlah uang beredar akan mempengaruhi tingkat suku bunga yang terjadi. Dimana penambahan jumlah uang beredar tersebut dilakukan melalui kebijaksanaan moneter. Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007. USU Respository © 2009 Dalam gambar di bawah ini terlihat bahwa pada saat jumlah uang beredar Md tingkat suku bunga yang terjadi i . Jika penambahan jumlah uang beredar menjadi Md 1 dalam masyarakat ada kelebihan uang yang beredar sebesar Md - Md 1 . Kelebihan uang yang beredar ini akan menyebabkan terjadinya penurunan tingkat suku bunga menjadi i 1 karena masyarakat membeli obligasi sehingga harga surat berharga bergerak naik tingkat suku bunga turun. Keingingan untuk membelanjakan kelebihan uang ini pada obligasi akan terhenti apabila keingingan memegang uang sama dengan jumlah uang. I I 1 I 2 Md 2 Md 1 Md Liquidity preference Tingkat suku bunga m m m Jumlah uang dan permintaan uang Sumber : Mulia Nasution, 1998:92 Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007. USU Respository © 2009 Gambar 2.3. Pengaruh Penambahan Uang Beredar Pada Tingkat Suku Bunga Sebaliknya bila jumlah uang beredar berkurang dari Md 1 menjadi Md maka masyarakat akan mengalami kekurangan uang kas yang dipegang. Untuk mengatasi kekurangan ini dilakukan dengan menjual obligasi. Akibat tindakan ini harga surat berharga akan terus naik sampai keinginan masyarakat sama dengan jumlah uang beredar. Penambahan uang dari Md 1 menjadi Md 2 masih dapat menurunkan tingkat suku bunga dari I 1 menjadi I 2 , bila masih ada penambahan uang beredar yang melebihi Md 2 tidak akan dapat lagi menurunkan tingkat suku bunga menjadi lebih rendah. I I 1 I 2 Liquidity Trap Tingkat suku bunga ms ms ms Jumlah uang dan permintaan uang Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007. USU Respository © 2009 Gambar 2.4. Liquidity Trap atau Keynes Trap Apabila masih ada penambahan uang di atas Md 2 tidak akan menurunkan suku bunga yang lebih rendah lagi, dengan kata lain permintaan uang yang terjadi elastis tak terhingga horizontal. Ini dapat terjadi karena pada tingkat suku bunga yang sangat rendah tersebut, hasil dari kekayaan obligasi juga akan rendah, sehingga memegang surat berharga sangat beresiko tinggi. Dengan kata lain, masyarakat pada saat obligasi tinggi tidak akan membelinya. Masyarakat mengharapkan harga surat berharga turun di masa yang akan datang, sehingga masyarakat lebih baik menyimpan uang tunai. Maka setiap penambahan jumlah uang beredar dalam masyarakat akan selalu disimpan, dan ini tidak akan digunakan untuk membeli obligasi sekarang. Inilah yang menyebabkan bila ada penambahan uang , tidak akan menurunkan suku bunga pada tingkat yang lebih rendah lagi. Mendatarnya suku bunga inilah yang disebut dengan liquidity trap Keynes Trap.  Tingkat Suku Bunga dalam Keadaan Full Employment Pada gambar di bawah, terlihat kurva IS memotong Y pada tingkat bunga i , dimana pada titik ini terjadi keseimbangan permintaan barang dan jasa Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007. USU Respository © 2009 dengan penawaran full employment. Suku bunga pada i inilah yang merupakan suku bunga keseimbangan, dimana suku bunga yang terjadi pada i ditentukan permintaan untuk investasi dan penawaran dana tabungan full employment. Bilamana LM juga memotong Y pada i , maka terjadi tingkat suku bunga pasar akan sama dengan tingkat suku bunga keseimbangan. Dengan demikian tercapailah keseimbangan umum pada pasar barang dan pasar uang. Karena pada titik E permintaan barang dan jasa sama dengan penawaran barang dan jasa full employment dan juga jumlah persediaan uang tunai yang tepat untuk volume transaksi yang diperlukan pada tingkat pendapatan nasional Y. I I 1 Tingkat suku bunga Y Y E 1 LM LM 1 E Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007. USU Respository © 2009 Gambar 2.5. Keseimbangan Tingkat Suku Bunga Pada Full Employment Misalkan pemerintah melalui bank sentral membeli kembali obligasi yang beredar di tangan masyarakat akan menyebabkan penambahan jumlah uang beredar. Penambahan uang beredar ini akan menggeser kurva LM menjadi LM 1 , maka suku bunga akan menurun pada tingkat i 1 . Pada keadaan ini penawaran dan permintaan barang dan jasa tidak berada pada keseimbangan, karena penurunan suku bunga ini akan menyebabkan bertambahnya investasi. Ini akan menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang dan jasa, karena permintaan lebig besar dari penawaran sebesar Y - Y 1 . Akibat naiknya harga-harga ini mengakibatkan turunnya nilai riil jumlah uang beredar. Uang yang dipegang masyarakat tidak cukup lagi untuk melakukan transaksi seperti pada tingkat harga sebelumnya. Keadaan ini akan mendorong masyarakat menjual obligasi guna menutupi kekurangan uang tunai untuk keperluan transaksi. Hal ini menyebabkan suku bunga naik, secara perlahan-lahan kelebihan permintaan pun akan hilang dengan naiknya suku bunga. Y 1 Y Sumber : Mulia Nasution, 1998:94 Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007. USU Respository © 2009 Selama kurva LM masih berada di bawah kurva LM kelebihan permintaan barang dan jasa akan tetap berlanjut, harga pun akan meningkat secara terus menerus. Dengan demikian, keseimbangan tidak akan pulih selama kenaikan harga tersebut belum memulihkan nilai riil jumlah uang beredar ke tingkat awal LM , dimana LM , tingkat suku bunga pasar akan sesama dengan tingkat suku bunga keseimbangan.

4. Teori Suku Bunga Moneter dan Suku Bunga Riil