Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007.
USU Respository © 2009 BDN
= Bank Dagang Negara BBD
= Bank Bumi Daya Bapindo
= Bank Pembangunan Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan yang sedang dilaksanakan Pemerintah Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil
dan makmur sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007.
USU Respository © 2009 Pembangunan yang pesat dari suatu bangsa merupakan pencerminan dari
negara tersebut. Keberhasilan pembangunan suatu negara tentunya tidak terlepas dari permasalahan penyediaan sumber dana pembangunan itu sendiri.
Besarnya dana pembangunan yang dibutuhkan sangat tergantung pada efisiensi penggunaan modal, kemampuan menggali dana baik dari domestik
maupun luar negeri. Dana pembangunan yang berasal dari luar negeri antara lain berupa pinjaman dan hibah negara-negara lain maupun lembaga
internasional. Sedangkan upaya pemenuhan dan pembiayaan pembangunan yang berasal dari dalam negeri, antara lain berupa devisa barang-barang
ekspor serta simpanan masyarakat. Deregulasi Perbankan 1 Juni 1983 dan deregulasi lanjutannya antara lain
Paket Oktober 1988 telah merubah struktur perbankan menjadi lebih mandiri dan profesional. Jumlah kantor bank dan produk-produk perbankan tumbuh
dengan pesat yang berdampak positif pada peningkatan jumlah penghimpunan dana masyarakat yang relatif besar.
Dengan berlakunya Paket Kebijaksanaan Deregulasi diatas maka diharapkan kamampuan bank-bank dalam memobilisir dana dari masyarakat
semakin besar. Dana yang berasal dari tabungan masyarakat tersebut dikerahkan untuk membiayai kegiatan pembangunan. Semakin besar tabungan
masyarakat yang dihimpun oleh perbankan , maka semakin besar pula dana
Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007.
USU Respository © 2009 dari dalam negeri untuk membiayai kegiatan pembangunan dan akhirnya dapat
mengurangi ketergantungan dana yang berasal dari luar negeri. Pada tahun 1997 perekonomian Indonesia menghadapi persoalan berat di
sektor keuangan, khususnya perbankan. Namun, persoalan ini tidak begitu mengganggu perkembangan kinerja lembaga-lembaga keuangan di Indonesia.
Kesimpulan itu dilihat berdasarkan perkembangan jumlah dana yang berhasil dikelola dikumpulkan dan disalurkan oleh lembaga-lembaga keuangan di
Indonesia. Penghimpunan dana dari masyarakat atau yang sering disebut dana pihak
ketiga, merupakan sumber dana terbesar bagi setiap bank. Dana pihak ketiga ini dihimpun melalui rekening giro demand deposit, rekening deposito time
deposit, rekening tabungan saving deposit, dimana jumlahnya dipengaruhi oleh besarnya tingkat suku bunga SBI. Ketiga jenis dana ini sering disebut
sebagai dana tradisional bank. Pengerahan dana dari masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya inflasi. Kemungkinan terjadinya inflasi dapat dilihat dari 2 sektor yaitu sektor riil dan sektor moneter yang ditunjukkan dengan naiknya harga
atau turunnya nilai uang. Tingkat inflasi tinggi akan mengakibatkan kenaikan biaya hidup
masyarakat. Kenaikan biaya hidup masyarakat ini tentunya akan mengurangi pendapatan riilnya karena pendapatan mereka telah diserap oleh kenaikan
Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007.
USU Respository © 2009 harga. Dengan semakin kecilnya sisa pendapatan setelah dikurangi biaya
konsumsi maka kemampuan menabung juga semakin kecil atau bahkan masyarakat akan menarik simpanannya dari bank.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia bahwa tingkat kesadaran menabung masyarakat P. SiantarSimalungun relatif tinggi. Hal tersebut terlihat dari
jumlah penabung pada tahun 1993 sebanyak 172.112 dan sampai Februari 2007 jumlah penabung juga meningkat yaitu menjadi sebanyak 245.700.
Demikian pula halnya dengan jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun di P. Siantar Simalungun pada tahun 1985 sebesar Rp 37,245
milyar kemudian pada tahun 2000 telah meningkat menjadi Rp 1,264 trilyun dan sampai dengan Februari 2007 mencapai Rp 2,984 trilyun.
Pesatnya pertumbuhan simpanan masyarakat tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah
P. Siantar Simalungun. Oleh karena itu upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan agar jumlah dana
yang dihimpun perbankan di masa yang akan datang lebih meningkat lagi. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis menyadari
bahwa di daerah P. SiantarSimalungun masih perlu diketahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi jumlah simpanan masyarakatnya. Untuk itu penulis
tertarik memilih judul “ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
Neny P. Sidabutar : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di P. SiantarSimalungun, 2007.
USU Respository © 2009
simpanan masyarakat pada Bank-Bank Umum di Pematang Siantar Simalungun“.
1.2. Perumusan Masalah