Jansen Batubara : Pengaruh Belanja Modal Dan Belanja Pemeliharaan Untuk Pelayanan Publik Terhadap Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintah Daerah KabupatenPemerintah Kota Di Propinsi Sumatera
Utara, 2009. USU Repository © 2009
• Nilai t hitung = 5,932 menunjukkan bahwa peningkatan belanja modal
secara umum akan meningkatkan PAD. •
Untuk nilai t tabel, dimana level of significance = 0,05 5 dan derajat
kebebasan df = n – k atau 39 – 3, maka dengan menggunakan fungsi TINV di Microsoft Excel, diperoleh t tabel untuk TINV 0.05;36 adalah
sebesar 2,028. •
Nilai t hitung t tabel 6,338 2.028, artinya H
a
diterima, bahwa peningkatan belanja modal berpengaruh secara signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah PAD pada tingkat kepercayaan 95. b.
Pengaruh belanja pemeliharaanX
2
terhadap PAD •
Nilai t hitung = 2,693 menunjukkan bahwa peningkatan belanja pemeliharaan secara umum akan meningkatkan PAD.
• Untuk nilai t tabel, dimana level of significance
= 0,05 5 dan derajat kebebasan df = n – k atau 39 – 3, maka dengan menggunakan fungsi
TINV di Microsoft Excel, diperoleh t tabel untuk TINV 0.05;36 adalah sebesar 2,028.
• Nilai t hitung t tabel 3,192 2.028, artinya H
a
diterima, bahwa peningkatan belanja pemeliharaan berpengaruh secara signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah PAD pada tingkat kepercayaan 95.
2. Uji F
Uji F ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Dalam uji F digunakan hipotesis sebagai berikut:
Jansen Batubara : Pengaruh Belanja Modal Dan Belanja Pemeliharaan Untuk Pelayanan Publik Terhadap Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintah Daerah KabupatenPemerintah Kota Di Propinsi Sumatera
Utara, 2009. USU Repository © 2009
H0 : b1,b2 =0 , artinya Belanja modal dan belanja pemeliharaan secara bersama- sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli
Daerah. Ha : b1,b2
≠0 ,artinya Belanja modal dan belanja pemeliharaan secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli
Daerah
Tabel 4.9 Uji Statistik F
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regressio n
28,687 2
14,343 23,281
,000a Residual
22,180 36
,616 Total
50,867 38
a Predictors: Constant, Belanja Pemeliharaan, Belanja Modal b Dependent Variable: Pendapatan asli daerah
Sumber: Diolah dari SPSS, 2008 Dari uji ANOVA Analysis of Variance, didapat F hitung sebesar 23,281
dengan berarti koefisien regresi signifikan. Selain itu, dengan menggunakan fungsi FINV di Microsoft Excel, diperoleh F tabel untuk FINV 0.05,2,36 adalah
3,259 yang menunjukkan nilai F hitung F tabel 27,768 3,259, artinya H
a
diterima, bahwa secara simultan bersama-sama antara belanja modal dan belanja pemeliharaan berpengaruh terhadap PAD secara signifikan pada tingkat
kepercayaan 95.
Tabel 4.10
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-4,971 4,181
-1,189 ,242 Belanja Modal
,935 ,158
,657 5,932 ,000
,988 1,012
Jansen Batubara : Pengaruh Belanja Modal Dan Belanja Pemeliharaan Untuk Pelayanan Publik Terhadap Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintah Daerah KabupatenPemerintah Kota Di Propinsi Sumatera
Utara, 2009. USU Repository © 2009
Belanja Pemeliharaan
,249 ,092
,298 2,693 ,011
,988 1,012
Berdasarkan tabel koefisien regresi di atas, pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
Y = -4,971+ 0,935 LN_X
1
+ 0,249 LN_X
2
Keterangan : Y = Pendapatan Asli Daerah PAD
LN_X
1
= Belanja modal yang telah ditransformasi. LN_X
2
= Belanja pemeliharaan yang telah ditransformasi Pada Unstandardized Coefficients, diperoleh nilai a, b
1
, b
2
dan b
3
sebagai berikut: •
Nilai B Constant a = -4,971; nilai konstanta ini menunjukkan bahwa jika belanja modal dan belanja pemeliharaan diabaikan maka PAD akan menurun
sebesar 4,971. •
Nilai b
1
= 0,935; koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap variabel belanja modal meningkat 1 rupiah, maka nilai PAD akan meningkat sebesar
0,935 rupiah dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau cateris paribus. •
Nilai b
2
= 0,249; koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap variabel belanja pemeliharaan meningkat 1 rupiah, maka nilai PAD akan meningkat
sebesar 0,249 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau cateris paribus
C. Pembahasan Hasil Analisis