Analisis Data Gambaran Depresi Perimenopause Karyawati Di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan Tahun 2015
program yang paling sering digunakan untuk “entri data” penelitian adalah paket program SPSS for Window.
d. Pembersihan Data Cleaning, apabila semua data dari setiap sumber data
atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data data cleaning.
Analisis data pada penelitian ini seperti:
2. Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari vaiabel independen berdasarkan karasteristik ibu usia 45-55 tahun yang
diberi dengan kuesioner.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.Hasil
Dari penelitian yang dilakukan di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan tahun 2015 diperoleh 34 orang responden, dan
dapat dilihat dari hasil penelitian dibawah ini :
Umur
Karyawati usia 45-55 tahun yang bekerja di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan yang bersedia menjadi responden.
Tabel 5.1.1. : Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Umur
Frekuensi Persentase
1 45-55 tahun
28 82,4
2 51-55 tahun
6 17,6
Total 34
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas karyawati yang berusia 45-50 sebanyak 28 orang 82,4 sedangkan usia 51-55 tahun sebanyak 6
orang 17,6.
Pendidikan
Berdasarkan pendidikan yang bekerja di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan yang bersedia menjadi responden.
Tabel 5.1.2 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Pendidikan Frekuensi
persentase
1. SMA
7 20,6
2. PTD3, S1, S2 26
76,4
Total 34
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas karyawati berpendidikan PT D3, S1, S2 sebanyak 24 orang 79,4, sedangkan karyawati
berpendidikan SMA sebanyak 7 orang 20,6
Tabel 5.1.3 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkatan Depresi di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Depresi Frekuensi
Presentase
1 Tidak depresi 13
38,2 2
Depresi ringan 20
58,8 3.
Depresi berat 1
2,9
Total 34
100
Berdasarkan tabel diatas mayoritas karyawati mengalami depresi ringan sebanyak 20 orang 58,8.
Tabel 5.1.4 : Distribusi Frekuensi Depresi berdasarkan Usia di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Umur
Tidak Depresi
Depresi Ringan
Depresi Berat
Jumlah Persentase
F F
F
1. 45-50
tahun 10
29,4 17
50 1
2,9 28
82,4
2 51-55
tahun 3
8,8 3
8,8 -
6 17,6
Total 15
44,1 20
58,8 1
2,9 34
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa karyawati yang berusia 45-50 sebanyak 28 orang dan mayoritas mengalami depresi ringan 17 orang 50,
sedangkan dari usia 51-55 tahun sebanyak 6 orang, 3 orang tidak depresi 8,8, dan mengalami depresi sedang sebanyak 3 orang 8,8 .
Tabel 5.1.5 : Distribusi Frekuensi Depresi Berdasarkan Pendidikan di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
No Pendidikan Tidak
Depresi Depresi
Ringan Depresi
Berat Jumlah Persentase
F F
F
1. SMA
4 11,7
3 8,8
- 7
20,6
2 PT
D3,S1,S2 9
26,4 17 50
1 2,9 26
76,4
Total 13 38,2 20 58,8 1 2,9
34 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah karyawati yang berpendidikan SMA sebanyak 7 orang 20,6 mayoritas karyawati yang tidak
depresi sebanyak 4 orang 11,7, sedangkan jumlah karyawati yang berpendidikan PT D3, S1, S2 sebanyak 24 orang 79,4, mayoritas mengalami depresi ringan 20
orang 58,8.
5.2.Pembahasan
Usia 45-55 tahun merupakan usia sebelum terjadinya menopause dan disebut perimenopause. Perubahan emosi yang terjadi pada perimenopause adalah
keadaan emosi yang kurang stabil, hal ini karena dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh. Keadaan ini dapat menimbulkan ketegangan fisik dan
emosi, termasuk menjadi pelupa, kurang dapat memusatkan perhatian, kecemasan, sifat mudah marah dan depresi yang secara keliru dianggap sebagai akibat
perimenopause Kusumawardhani, 2006.
Dalam penelitian “Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan pada Wanita Perimenopause” di Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo Surabaya,
usia 45-51 tahun yang mengalami kecemasan berat 37,2. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan tinggi, diharapkan makin
tinggi tingkat endidikan sesorang maka makin banyak pengetahuan yang dimiliki dan makin mudah proses penerimaan informasi. Sehingga kecemasan menjelang
menopause dapat diatasi dengan baik Aprillia dan Puspita, 2007. Dari hasil penelitian di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau
Ujung No.100 Medan di dapatkan ibu yang berpendikan SMA berjumlah 7 orang, mayoritas ibu yang tidak depresi sebanyak 4 orang 11,7, sedangkan jumlah ibu
yang berpendidikan PT D3, S1, S2 sebanyak 24 orang 79,4, mayoritas depresi ringan 20 orang 58,8. Disini dapat disimpulkan tidak selamanya pendidikan
menentukan tingkat pengetahuan dan wawasan seseorang dalam bidang kesehatan. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, pengalaman, umur,
pekerjaan, pendapatan dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber Notoatmodjo, 2005.
Proses perubahan kearah menopause itu sendiri sudah mulai sejak wanita berusia 40 tahun. Masa itu dikenal sebagai masa pre-menopause. Banyak wanita
merasa khawatir menghadapi menopause, karena mereka beranggapan bahwa wanita yang berusia lanjut akan mengalami hidup yang kurang sehat, kurang bugar, tidak
cantik lagi, dan cepat marah. Padahal menopause satu fase kehidupan yang harus dialami dan tidak dapat dihindari oleh setiap wanita Northrup, M.D., 2003.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN