Latar Belakang Gambaran Depresi Perimenopause Karyawati Di PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan Tahun 2015
Perubahan emosi yang sering terjadi pada masa perimenopause adalah keadaan emosi yang kurang stabil. Hal ini memang bisa dipengaruhi oleh perubahan hormon
dalam tubuh. Dapat pula hanya masalah psikis yang sifatnya sangat individual. Waktu menopause sering bertepatan dengan keadaan menegangkan lain dalam
kehidupan wanita, seperti merawat orang tua lanjut usia, memasuki masa pensiun, melihat anak-anak tumbuh dewasa dan meninggalkan rumah, serta penyesuaian-
penyesuaian lain dalam kehidupan setengah baya. Ketegangan ini dapat menimbulkan gejala pada fisik dan emosi, termasuk menjadi pelupa, kurang dapat
memusatkan perhatian, kecemasan, sifat mudah marah dan depresi, yang secara keliru dianggap sebagai akibat perimenopause.
Depresi perimenopause keadaan depresi yang terjadi pada perempuan yang sedang berada dalam periode waktu saat menjelang menopause yang disebut
periode perimenopause. Terjadi pada rentang usia sekitar 45-55 tahun, dengan rata- rata sekitar usia 51 tahun. Dikatakan bahwa 25 perempuan akan mengalami
depresi suatu saat dalam perjalanan hidupnya, jauh lebih tinggi daripada laki-laki. Depresi dapat menjadi penyakit arthritis ataupun penyakit jantung. Pada mood
depresi akan muncul perasaan sedih, menangis, rasa hampa, mudah marah, dan muncul ide-ide bunuh diri bahkan usaha untuk melakukan bunuh diri. Periode
perimenopause akan dilalui oleh setiap perempuan tanpa terkecuali dalam perjalanan hidupnya, tetapi tidak semua dari mereka akan mengalami depresi
Kusumawardhani, 2006. Wanita yang memasuki masa menopause mengalami kecemasan fisik
sebanyak 85 pada katergori tinggi, dan mengalami kecemasan psikis sebanyak 77,5 pada kategori tinggi, dan penelitian yang dilakukan Yumei Astutik dan Saiful
nalai Frag sebesar 32,182 yang berarti menopause menyebabkan timbulnya depresi
pada wanita yang telah memasuki periode menopause sebesar 32,182 . Wanita yang mengalami depresi pada saat memasuki periode menopause secarateoritis
disebabkan karena persepsinya yang negatif pada menopause. Persepsi tersebut disebabkan karena mitos-mitos yang berkembang di kalangan kaum wanita dan
kurangnya informasi tentang menopause serta proses tumbuh kembang sendiri Niki Y.H, 2013.
Di Indonesia sendiri, usia menopause bervariasi antara 45-55 tahun. Namun, proses perubahan kearah menopause itu sendiri sudah dimulai sejak wanita berusia
40 tahun. Masa itu dikenal sebagai masa pra-menopause. Banyak wanita merasa khawatir menghadapi menopause, karena mereka beranggapan bahwa wanita yang
berusia lanjut akan mengalami hidup yang kurang sehat, kurang bugar, tidak cantik lagi, dan cepat marah. Padahal, menopause satu fase kehidupan yang harus dialami
dan tidak dapat dihindari oleh setiap wanita Northrup, M.D., 2003. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
lebih dalam tentang “Tingkat pengetahuan ibu usia 45-55 tahun tentang depresi perimenopause di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero, Jalan Krakatau Ujung
No.100 Medan tahun 2015”.
.1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran depresi perimenoause karyawati usia 45-55 tahun?
1.3. Tuuan Penelitian 1.3.1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran depresi perimenopause karyawati di PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero Medan tahun 2015.