Mata Pencaharian KESIMPULAN DAN SARAN

b. Mata Pencaharian

Sebagaian besar mata pencaharian penduduk Desa Sidoarjo Dua Ramunia adalah petani dan buruh tani, namun juga terdapat jenis pekerjaan lain seperti: pegawai negeri sipil, pengrajin industri rumah tangga, pedagang keliling, bidan swasta, perawat swasta, POLRI, pensiunan pegawai negeri sipilTNIPOLRI, pengusaha kecil dan menengah, karyawan perusahaan swasta, dam karyawan perusahaan pemerintah. Jenis-jenis pekerjaan yang dimiliki oleh penduduk Desa Sidoarjoa Dua Ramunia beserta distribusinya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 11 : Distribusi Penduduk Desa Sidoarjo Dua Ramunia Berdasarkan Mata Pencaharian Dengan Usia 18 – Pensiun 56 Tahun Keatas No Distribusi Penduduk Laki-Laki Persentase Perempuan Persentase 1 Petani 372 44,34 272 39,42 2 Buruh Tani 350 41,72 350 50,72 3 Pegawai Negeri Sipil 45 5,36 20 2,89 4 Pengrajin Industri Rumah Tangga - - 1 0,145 5 Pedagang Keliling 4 0,477 12 1,739 6 Bidan Swasta - - 5 0,725 7 Perawat Swasta 1 0,119 - 8 POLRI 2 0,238 - 9 Pensiunan PNSTNIPOLRI 14 1,67 20 2,89 10 Pengusaha Kecil Dan Menengah 15 1,79 10 1,45 11 Karyawan Perusahaan Swasta 34 4,05 - - 12 Karyawan Perusahaan Pemerintah 2 0,238 - - Jumlah 839 100 690 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Tahun 2013 SARANA DAN PRASARANA Pada umumnya hal yang mendorong meningkatnya kesejahteraan suatu desa dipengaruhi oleh tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Desa Sidoarjo Dua Ramunia memiliki berbagai sarana dan prasarana seperti yang ditunjukkan pada Tabel 12 sebagai berikut: Tabel 12 : Sarana dan Prasarana di Desa Sidoarjo Dua Ramunia No Sarana Prasarana Jumlah 1 Pendidikan SD dan SMP 6 2 Kesehatan Posyandu, Pustu,Swasta 11 3 Pasar Kedai dan Kios Saprodi 15 4 Peribadatan Gereja 8 6 Industri Kilang dan Gilingan Padi 8 7 Sosial Pengaspalan dan Pembangunan 8 Sumber: Kantor Kepala Desa Sidoarjo Dua Ramunia Sarana pendidikan yang terdapat di lokasi penelitian masih sangat sedikit dimana sekolah yang ada hanya SD dan SMP yang terdiri dari sekolah dasar Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dengan jumlah 4 unit yaitu:SD.NEGERI 101923, SD.NEGERI 101924 , SD.ADVENT SWASTA, SD RK.ST.PAULUS dan sekolah menegah pertama dengan jumlah 2 unityaitu: SMP Perguruan Advent, SMP Nasional Swastasehingga apabila penduduk akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti SMA harus ke desa lain ataupun ke ibukota kecamatan. Fasilitas kesehatan terdapat POSYANDU ,PUSTU,dan milik swasta. Menurut keterangan penduduk setempat jumlah fasilitas kesehatan ini sudah memadai. Masyarakat di desa penelitian pada umumnya melakukan transaksi perdagangan hasil pertanian ataupun pembelian keperluan ke kedai di desa tersebut karena terdapat 9 buah kedai yang menjual keperluan sehari-hari dan untuk membeli bahan-bahan untuk keperluan pertanian sudah terdapat 6 kios saprodi yang bisa membantu masyarakat untuk membeli keperluan yang diinginkan. Dalam bidang industri yang ada di Desa Sidoarjo Dua Ramunia terdapat 7 kilang padi dan 1 buah gilingan padi berjalan yang dikenal dengan nama odong-odong. Industri ini dimiliki oleh masyarakat Desa Sidoarjo Dua Ramunia dan beroperasi dengan baik dalam pengolahan untuk membantu masyarakat Desa Sidoarjo Dua Ramunia pada saat panen maupun pasca panen. Dalam kegiatan pembangunan Desa Sidoarjo Dua Ramunia ada beberapa kegiatan yang dilakukan masyarakat Desa Sidoarjo Dua Ramunia bersama dengan Pemerintah, ada pun kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain: 1. Pengaspalan jalan kurang lebih 4 KM 2. Pengerasan jalan Pasar satu dan jalan Dusun XI sd Jalan Dusun XII kurang lebih 6 KM 3. Pembangunan titi jembatan di dusun xiii dan dusun xi cinta dame Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4. Pembangunan drainase mulai dari parhorasan I sd lumbantongatonga dan juga dusun VI pasar tujuh 5. Pembangunan tembok penahan jalan di pasar satu 6. Pembangunan titi gorong-gorong dari dana add 7. Pembangunan rehab kantor dan pembuatan sumur bor dari dana add 8. Pembersihan saluran tali air nomor 8,7,6, dan 1 Karakteristik Petani Sampel Responden yang menjadi sampel untuk penelitian ini adalah petani yang melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Adapun karakteristik dari ke 30 sampel tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 13 : Karakteristik Petani Sampel No Uraian Satuan Rataan Range 1. Umur Tahun 41,1 28-58 2. Tingkat Pendidikan Tahun 12,8 6-16 3. Luas lahan Ha 0,69 0,2-2 4. Pengalaman Bertani Tahun 10,8 2-20 5. Tingkat Pendapatan Rupiah 8.486.657,66 3.126.400 - 28.312.000 Sumber: Data Primer Diolah Lampiran 1 Rata-rata umur petani 41,1 tahun dengan range 28-58 tahun hal ini menunjukkan bahwa petani di lokasi penelitian masih tergolong usia produktif karena dari segi umur masih tergolong potensial untuk melakukan semua kegiatan baik dalam usaha bertani maupun dalam mengkonsumsi pangan sehari-harinya. Pada tingkat pendidikan, petani di lokasi penelitian hanya sampai tingkat S116 tahun dengan rata-rata 12,8 dengan range 6-16 tahun hal tersebut memperlihatkan bahwa petani memiliki pendidikan yang cukup untuk mengadopsi suatu teknologi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pada pengalaman bertani, petani di lokasi penelitian rata-rata 10,8 tahun dengan range 2-20 tahun. Luas lahan petani dilokasi penelitian rata-rata 0,69 dengan range 0,2-2 ha. Pada tingkat pendapatan, petani di lokasi penelitian memiliki rata- rata pendapatan Rp. 8.486.657,66 dengan range Rp. 3.126.400 sampai dengan Rp. 28.312.000 hal tersebut memperlihatkan petani memiliki pendapatan yang cukup dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan terhadap penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran pada kelompok tani Tapian Nauli di Desa Sidoarjo Dua Ramunia kecamatan Beringin kabupaten Deli Serdang provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran pada usaha tani padi sawah dan pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman bertani dan tingkat pendapatan terhadap penggunaan pupuk sesuai jenis dan dosis anjuran pada usaha tani padi sawah. Tingkat Adopsi Penggunaan Pupuk Sesuai Jenis dan Dosis Anjuran Pada Usaha tani Padi Sawah di daerah Penelitian Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian No.40PermentanOT.14042007 tentang rekomendasi pemupukan N, P, dan K pada padi sawah, maka rekomendasi pemupukan untuk padi sawah di Desa Sidoarjo Dua Ramunia adalah sebagai berikut: Tabel 15. Rekomendasi Pemupukan Untuk Padi Sawah Acuan Rekomendasi Pupuk kgHa Urea SP-36 KCL NPK Pupuk Organik 250 100 50 100 100 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, 2011 Jumlah penggunaan pupuk sesuai anjuran adalah Urea 250 kgha, SP-36 100kgha, KCL 50 kgha, NPK 100 kgha, dan pupuk Organik 100 kgha. Untuk mengetahui tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai anjuran dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 16. Jumlah dan Persentase Tingkat Adopsi Petani di Kelompok Tani Tapian Nauli desa Sidoarjo Dua Ramunia kecamatan Beringin kabupaten Deli Serdang: Tingkat Adopsi Jumlah orang Persentase Positif 17 56,66 Negatif 13 43,33 Jumlah 30 100 Sumber : Diolah dari lampiran 4 Berdasarkan data pada dapat diketahui bahwa dari 30 orang petani sampel, jumlah sampel yang memiliki skor sikap positif adalah sebanyak 17 orang 56,66 dan yang memiliki skor sikap negatif yaitu sebanyak 13 orang 43,33. Adapun petani memiliki sikap positif terhadap tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran dikarenakan teknologi penggunaan pupuk sesuai anjuran memiliki beberapa keuntungan : 1. Tidak akan menimbulkan krisis terhadap lahan, karena pupuk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan yang diserap tanaman. 2. Dengan adanya teknologi penggunaan pupuk akan memberikan pendidikan kepada petani oleh penyuluh, sehingga petani mampu dalam membuat perbandingan sebelum menerapkan teknologi dan setelah menerapkan teknologi. 3. Menghemat penggunaan pupuk. Untuk menetukan dosis pupuk digunakan sistem BWD Bagan Warna Daun. BWD adalah alat untuk mengetahui status hara N pada tanaman padi. Pada alat ini terdapat empat kotak skala warna, dari warna hijau muda sampai hijau tua yang mencerminkan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tingkat kehijauan tanaman padi. Contohnya, apabila warna daun padi berwarna hijau muda atau pucat berarti tanaman padi kekurangan N sehingga perlu dipupuk. Sebaliknya apabila warna daun hijau tua, berarti tanaman padi mempunyai hara N yang cukup sehingga tanaman tidak perlu dipupuk. Dengan penggunaan teknologi ini dapat menghemat penggunaan pupuk dari takaran yang umum digunakan petani tanpa menurunkan hasil. Sedangkan bagi petani yang memiliki tingkat adopsi negatif terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai anjuran, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi petani penyewa lahan untuk mengurangi biaya usahatani. Beberapa petani yang tidak aktif dalam kelompok tani jarang mendapat bantuan modal maka salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengurangi jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan. 2. Kurangnya keahlian petani dalam menentukan takaran pupuk, misalnya menggunakan ukuran genggaman tangan atau ember dengan ukuran yang berbeda. 3. Kurangnya kepedulian dan rasa ingin tahu petani sehingga petani lebih memilih menggunakan cara sendiri dalam melakukan pemupukan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai anjuran pada usahatani padi sawah tinggi di terima. tolak H0 terima H1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai dosis anjuran Faktor sosial ekonomi yang disuga berpengaruh terhadap tingkat adopsi petani adalah umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman bertani, dan tingkat pendapatan. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik sosial ekonomi dengan tingkat adopsi petani, maka dianalisis dengan menggunakan analisis model logit sebagai berikut : Tabel 17. Analisis Regresi Faktor Sosial Ekonomi Petani yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Anjuran B S.E. Wald Df Sig. ExpB Step 1 a X 1 .195 .213 .842 1 .359 1.216 X 2 .911 .348 6.848 1 .009 2.488 X 3 -9.076 6.448 1.982 1 .159 .000 X 4 -.077 .227 .115 1 .734 .926 X 5 .000 .000 2.335 1 .126 1.000 Constant -18.840 8.712 4.676 1 .031 .000 R-square = 0,658 .001 Sumber : lampiran 14. Keterangan : = tidak berpengaruh nyata : = berpengaruh nyata Persamaan yang diperoleh dari hasil analisis tabel 17 adalah: L = -18.840 + 0,195 X 1 +0,911 X 2 -9,076 X 3 -0,77 X 4 + X 5 Dari tabel diatas diperoleh signifikansi model sebesar 0,001. Nilai signifikansi 0,001 0,05 α 5, artinya variabel bebas umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman bertani dan tingkat pendapatan berpengaruh secara serempak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara terhadap tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak. Dari tabel 17 diperoleh nilai R² R Square sebesar 0.658. Koefisien indeks determinasi tersebut menunjukkan bahwa 65,8 penggunaan pupuk dapat dijelaskan oleh variabel umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman bertani atau dengan kata lain sebesar 65,8 keempat variabel tersebut mempengaruhi tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Sedangkan sisanya sebesar 34,2 di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model. Umur Berdasarkan hasil analisis regresi disimpulkan bahwa umur petani tidak signifikan terhadap tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran dengan nilai koefisien regresi sebesar 0, 195 dan nilai Exp B sebesar 1.1216 dengan nilai signifikansi sebesar 0.395 0,05 α 5. Hal ini berarti umur petani tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Sehingga dapat disimpulkan H1 di tolak. Dalam penelitian ini diduga bahwa makin muda umur petani biasanya mempunyai semangat ingin tahu apa yang belum diketahui, sehingga dengan demikian petani berusaha untuk lebih cepat melakukan adopsi inovasi walaupun sebenarnya belum berpengalaman soal inovasi tersebut. Faktor umur tidak mempengaruhi petani dalam mengadopsi penggunaan pupuk sesuai anjuran disebabkan dalam berusahatani padi sawah lebih banyak ditentukan oleh keterampilan dan kemampuan melakukan budidaya padi sawah, disamping itu petani didaerah penelitian sudah memiliki rata-rata umur yang cukup tua, sehingga petani lamban dalam menerapkan teknologi bahkan tidak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mau menerapkkan teknologi baru karena petani juga terbiasa dengan usahatani yang dilakukannya secara turun temurun. Tingkat pendidikan Koefisien regresi untuk tingkat pendidikan diperoleh 0 . 911 dan nilai Exp B sebesar 2.488 menunjukkan bahwa odds ratio sebesar e 0.911 = 2.488 artinya apabila tingkat pendidikan petani naik sebesar 1 tahun pada level tertentu maka akan menaikkan odds ratio sebesar 2.488 persen atau bila tingkat pendidikan petani bertambah 1 tahun pada level tertentu sedangkan variabel lainnya konstan, maka akan menaikkan peluang keputusan petani untuk mengadopsi teknologi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran akan naik sebesar 0,3 . Tingkat signifikansi sebesar 0,009 0,05 α 5. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas tingkat pendidikan berpengaruh secara nyata terhadap tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Sehingga dapat disimpulkan H1 diterima. Pendidikan merupakan sarana belajar, dimana selanjutnya akan menanamkan sikap yang menguntungkan menuju penggunaan praktek pertanian yang lebih modern. Petani yang berpendidikan tinggi akan lebih cepat dalam melaksakan adopsi. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi pendidikan petani maka semakin tinggi juga tingkat adopsinya. Petani didaerah penelitian mempunyai tingkat pendidikan yang rata-rata di tingkat SMA, sehingga petani didaerah penelitian sudah mempunyai pengetahuan atau persepsi terhadap teknologi itu. Pembentukan pengetahuan dan persepsi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Disamping itu meningkatnya pendidikan akan membuka peluang untuk memperoleh pekerjaan sampingan yang memberikan pendapatan lebih baik seperti guru, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pegawai negeri atau pedagang, sehingga menambah modal petani untuk mengadopsi teknologi. Luas lahan Berdasarkan hasil regresi variabel luas lahan tidak berpengaruh terhadap tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk, dengan nilai koefisien regresi -9,076 dan tingkat signifikansi 0,159 0,05 α 5 . Hal ini berarti variabel luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Sehingga dapat disimpulkan H1 di tolak. Petani yang mempunyai luas lahan luas akan lebih mudah menerapkan teknologi dari pada petani yang mempunyai lahan sempit, hal ini dikarenakan keefisienan sarana produksi. Didaerah penelitian petani rata-rata mempunyai luas lahan yang tergolong sempit yaitu 0,6 ha, tetapi baik petani yang mempunyai luas lahan luas maupun sempit ada yang mengadopsi teknologi dan ada yang tidak mengadopsi hal ini berarti teknologi dapat berhasil pada luas lahan luas maupun luas lahan sempit. Pengalaman bertani Variabel bebas pengalaman bertani tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran dengan nilai koefisien regresi - 0,77 dan tingkat signifikansi 0,734 0,05 α 5 . Hal ini berati variabel pengalaman bertani tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Sehingga disimpulkan H1 di tolak. Petani yang sudah lama bertani akan lebih mudah menerapkan inovasi daripada petani pemula, hal ini dikarenakan pengalaman lebih banyak sehingga sudah dapat membuat perbandingan dalam mengambil keputusan. Dalam penelitian ini Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara petani mempunyai rata-rata pengalaman bertani 10 tahun. Hal ini menunjukkan petani didaerah penelitian mempunyai pengalaman bertani yang cukup lama diusahakan dan menurut beberapa petani usaha ini merupakan usaha turunan dari kakek moyang. Pengalaman yang petani miliki sering kali tidak sesuai dengan kondisi saat ini, masih berdasarkan kebiasaan mereka sebelumnya. Tingkat pendapatan Secara parsial variabel bebas tingkat pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk. Koefisien regresi sebesar 0,00 dan nilai signifikansi 0,126 0 ,05 α 5. Hal ini berarti tingkat pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Sehingga dapat disimpulkan H1 ditolak. Pendapatan usahatani dihitung berdasarkan pendapatan yang diertima petani dari hasil berusahatani padi pada sekali musim tanam. Tingkat pendapatan petani didaerah penelitian rata-rata 8.692.501 dengan rentang pendapatan 3.126.400 sampai dengan 28.312.000. Kondisi ini terlihat panjangnya perbedaan yang diterima petani, kemungkinan hal ini disebabkan oleh perbedaan luas garapan dan status kepemilikan lahan. Nilai pendapatan ini dapat memberikan gambaran kemampuan petani dalam menyediakan segala kebutuhan usahataninya dari segi finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya kelompok, petani merasa terbantu karena sebagian besar sarana produksi disediakan oleh kelompok dengan sistem bayar setelah panen. Kondisi ini sedikit dapat membantu petani dalam mengelola usahataninya, walaupun kondisi musim tanam pada saat ini terjadi kelangkaan pupuk . Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil regresi dapat disimpulkan secara serempak variabel bebas umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman bertani dan tingkat pendapatan berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Secara parsial, variabel tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran sedangkan variabel umur, luas lahan, pengalaman bertani dan tingkat pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Masalah yang Dihadapi Petani dalam Penggunaan Pupuk Sesuai Jenis dan Dosis Anjuran di daerah Penelitian Adapun masalah- masalah yang dihadapi petani dalam mengadopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran adalah: 1. Tingginya harga pupuk yang menyulitkan petani memperoleh pupuk. Pupuk merupakan masalah yang sangat krusial khususnya sebelum penghapusan subsidi harga pupuk. Para petani mengeluhkan sulitnya memperoleh pupuk yang sangat dibutuhkan oleh petani, kalaupun ada harganya sangat mahal, juga jauh diatas harga eceran tertinggi HET yang ditetapkan. Permasalahan ini timbul disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, belum optimalnya kordinasi antar instasi yang terkait, pengawasan distribusi pupuk yang lemah, adanya tindakan-tidakan oknum tertentu yang merugikan, contohnya: adanya penyeludupan pupuk, demikian juga banyaknya pengalihan pupuk dari yang seharusnya hak petani ke perkebunan atau tanaman non padi, kedelai dan jagung. 2. Kelangkaan pupuk dan beredarnya pupuk palsu Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kelangkaan pupuk juga membuktikan dampak negatif yakni, menimbulkan peluang penipuan bagi penyalur pupuk yang tidak bertanggung jawab. Dikabupaten Deli Serdang, ditemukan adanya pupuk palsu rodephosphat hanya terdiri dari tanah hitam. Kasus lainnya, pupuk SP 36 banyak dijumpai bercampur batubata yang digiling halus. 3. Sebagian besar petani merupakan petani penyewa lahan Salah satu faktor yang menghambat petani dalam mengadopsi penggunaan pupuk sesuai anjuran adalah masalah sewa lahan, dan lahan yang di sewa juga sempit, petani takut resiko gagal panen, sehingga petani enggan untuk mengadopsi penggunaan pupuk. Menurut beberapa petani responden, percuma saja petani memberikan teknologi –teknologi jika petani hanya mempunyai lahan yang sempit dengan status sewaan. Sewa lahan juga menyulitkan dalam pendataan pupuk, contohnya petani yang sudah didata untuk memperoleh pupuk subsidi musim tanam selanjutnya tidak lagi menyewa atau luas lahannya berbeda. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi petani dalam mengadopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. • Pemerintah melalui PPL mengontrol harga pupuk. Tenaga penyuluh mengadakan dialog diskusi dengan pihak-pihak tekait. Pada setiap kali pertemuan tenaga penyuluh tidak bosan-bosannya mengingatkan PT Pusri agar tetap menjaga supply dan demand terhadap pupuk. • Untuk menghindarkan pupuk palsu, khusus rodephosphat, tenaga penyuluh merekomendasikan untuk dihentikan distribusinya. Penyelesaian secara hukum bagi elemen yang menyelewengkan pupuk juga pernah dilakukan. • Pemerintah memberikan bantuan sarana produksi seperti pupuk bersubsidi, bibit varietas unggul untuk meringankan biaya produksi petani. Untuk mengatasi kesulitan pendataan pupuk, penyuluh menyarankan agar petani sendiri yang melapor kepada pengurus kelompok tani agar diketahui kebutuhan pupuknya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: 1. Tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran didaerah penelitian positif tinggi. 2. Secara serempak faktor sosial ekonomi petani Umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pangalaman bertani, tingkat pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Secara parsial, variabel tingkat pendidikan, berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk, sedangkan variabel umur, luas lahan, pengalaman bertani dan tingkat pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk. 3. Masalah –masalah yang dihadapi petani dalam penggunaan pupuk sesuai anjuran di daerah penelitian: • Tingginya harga pupuk yang menyulitkan petani memperoleh pupuk. • Kelangkaan pupuk dan beredarnya pupuk palsu. • Sebagian besar petani merupakan petani penyewa lahan Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah- masalah yang dihadapi dalam penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran: • Pemerintah melalui PPL mengontrol harga pupuk. • Untuk menghindarkan pupuk palsu, khusus rodephosphat, tenaga penyuluh merekomendasikan untuk dihentikan distribusinya • Pemerintah memberikan bantuan sarana produksi maupun untuk mengurangi biaya produksi petani. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA A.W.Van Den Ban dan H.s Hawkins. 2003. Penyuluhan Pertanian. Penerbit Kanisius. Yokyakarta Anonimus.2013.Budidaya Padi Sawah. Http:litbang.deptan.go.id Badan Pusat Statistik, 2011.Sumatera Utara Dalam Angka 2010. Sumatera Utara Daniel, M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : Bumi Aksara. Hasan, M. I. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia Lingga P,Marsono.2004.Petunjuk Penggunaan Pupuk.Penebar Swadaya: Jakarta Linggan P, Marsono. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya: Jakarta. Marsono,Paulus .S.2001.Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi.Penebar Swadaya,Jakarta Mosher. A. T. 1965. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta :CV Yasaguna Mul Mulyani S. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: PT Rineka Cipta Slamet,M.2003.Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan.IPB Press.Bogor Soekartawi. 1986.Ilmu Usaha Tani dan Penelitian Untuk Pengembangan Pertanian Kecil.Rajawali Press, Jakarta Sugeng,H.R.2001.Bercocok Tanam Padi.CV Aneka Ilmu.Semarang Suhardiyono,L.1992.Petunjuk Bagi Penyuluhan Pertanian.Erlanga,Jakarta Sukirno, S. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Rajawali Pers, Jakarta. Suparyono dan Agus Styono.1993.Padi.Jakarta:Penebar Swadaya Suryana,A.2003.Ketahanan Pangan.BPFE,Yogyakarta Suryana, A. Dan Mardianto, S. 2001. Bunga Rampai Ekonomi Beras. LPEM, FE- UI, Jakarta. Suparyono dan Setyono.1997.Mengatasi Permasalahan Budidaya Padi.Penebar Swadaya.Jakarta. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Karakteristik Sampel No. Umur Tahun Tingkat pendidikan Tahun Luas lahan Ha Pengalaman bertani Tahun Tingkat pendapatan Rp 1 55 12 1,2 18 12355150 2 45 16 0,6 20 6945500 3 54 12 1 20 14249500 4 35 12 0,3 10 3674800 5 29 9 0,25 3 3224400 6 36 16 0,65 7 8953750 7 37 16 0,35 7 4349380 8 37 12 0,3 6 3833550 9 53 16 1 20 14014000 10 28 16 0,2 2 3126400 11 31 12 0,25 5 4696400 12 29 12 0,2 4 3168900 13 39 12 0,5 10 4248600 14 48 6 2 10 28312000 15 30 16 0,25 5 4576400 16 40 12 0,4 11 7229000 17 47 16 1,25 16 12216400 18 43 12 0,5 18 3902000 19 44 12 0,5 15 6129000 20 44 12 0,7 13 8049300 21 57 16 1,4 14 16229500 22 34 16 1 4 14138000 23 38 12 0,5 5 6304500 24 48 12 0,75 16 10792000 25 31 9 0,25 2 3726900 26 46 16 0,8 18 8243000 27 58 12 2 20 26735500 28 49 12 0,8 10 9329500 29 42 12 0,3 12 3674800 30 35 9 0,25 5 4346900 Total 1.242 385 20,45 326 260.775.030 Rataan 41,4 12,83 0,68 10,86 8.692.501 Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Jawaban Responden Terhadap Tingkat Adopsi No. Positif Negatif 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 SS S S STS SS STS TS TS SS STS 2 RR SS RR STS S RR STS RR SS TS 3 S S TS STS SS TS TS S STS STS 4 S S STS STS SS TS TS SS SS STS 5 TS RR RR STS SS S RR RR SS STS 6 S S TS STS SS TS TS S SS STS 7 RR S TS STS SS RR TS S SS STS 8 SS TS STS STS S STS STS SS SS TS 9 S S S STS SS TS TS TS SS STS 10 S RR STS STS S TS RR SS SS TS 11 SS S TS STS STS STS TS S SS SS 12 RR RR STS STS RR RR RR SS SS RR 13 SS SS STS STS RR STS STS SS SS RR 14 SS SS S STS SS STS STS TS SS STS 15 TS S STS STS SS S TS SS SS STS 16 S S TS STS S TS TS S SS TS 17 SS SS S STS S STS STS TS SS TS 18 RR SS S STS TS RR STS TS SS S 19 S S S STS TS TS TS TS SS RR 20 S S TS STS SS TS TS S SS STS 21 S SS S STS SS TS STS TS SS STS 22 SS SS RR TS S STS STS RR SS TS 23 S S STS STS SS TS TS SS SS STS 24 S S S STS RR TS TS TS SS RR 25 SS RR STS STS S STS RR SS SS TS 26 SS SS SS STS STS STS STS STS SS SS 27 S S RR STS SS TS TS RR STS STS 28 S RR S STS SS TS RR TS SS STS 29 RR SS STS STS SS RR STS SS SS STS 30 TS SS RR STS STS S STS RR SS RR Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Frekuensi Pernyataan Jawaban Tingkat Adopsi No.Pernyataan Positif SS S R TS STS Total 1 9 13 5 3 30 2 10 14 5 1 30 3 1 9 5 6 9 30 4 30 30 5 15 7 3 2 3 30 No.Pernyataan Negatif SS S R TS STS Total 1 3 5 13 9 30 2 1 5 14 10 30 3 9 6 5 9 1 30 4 30 30 5 3 2 3 7 15 30 Universitas Sumatera Utara No Skor Positif Skor Negatif TotalXi �� � Xi-X S Xi-XS 10Xi-XS T Interpretasi 1 19 19 38 1444 6,366667 4,483559 1,420003 14,20003 64,20003 POSITIF 2 16 16 32 1024 0,366667 4,483559 0,08178 0,817803 50,8178 POSITIF 3 16 20 36 1296 4,366667 4,483559 0,973929 9,739287 59,73929 POSITIF 4 15 15 30 900 -1,63333 4,483559 -0,36429 -3,64294 46,35706 NEGATIF 5 14 14 28 784 -3,63333 4,483559 -0,81037 -8,10368 41,89632 NEGATIF 6 16 16 32 1024 0,366667 4,483559 0,08178 0,817803 50,8178 POSITIF 7 15 15 30 900 -1,63333 4,483559 -0,36429 -3,64294 46,35706 NEGATIF 8 13 16 29 841 -2,63333 4,483559 -0,58733 -5,87331 44,12669 POSITIF 9 18 18 36 1296 4,366667 4,483559 0,973929 9,739287 59,73929 POSITIF 10 13 13 26 676 -5,63333 4,483559 -1,25644 -12,5644 37,43558 NEGATIF 11 13 13 26 676 -5,63333 4,483559 -1,25644 -12,5644 37,43558 NEGATIF 12 11 11 22 484 -9,63333 4,483559 -2,14859 -21,4859 28,51409 NEGATIF 13 15 15 30 900 -1,63333 4,483559 -0,36429 -3,64294 46,35706 NEGATIF 14 20 20 40 1600 8,366667 4,483559 1,866077 18,66077 68,66077 POSITIF 15 13 13 26 676 -5,63333 4,483559 -1,25644 -12,5644 37,43558 NEGATIF 16 15 15 30 900 -1,63333 4,483559 -0,36429 -3,64294 46,35706 NEGATIF 17 19 19 38 1444 6,366667 4,483559 1,420003 14,20003 64,20003 POSITIF 18 15 15 30 900 -1,63333 4,483559 -0,36429 -3,64294 46,35706 NEGATIF 19 15 16 31 961 -0,63333 4,483559 -0,14126 -1,41257 48,58743 POSITIF 20 16 16 32 1024 0,366667 4,483559 0,08178 0,817803 50,8178 POSITIF 21 19 19 38 1444 6,366667 4,483559 1,420003 14,20003 64,20003 POSITIF 22 19 18 37 1369 5,366667 4,483559 1,196966 11,96966 61,96966 POSITIF 23 15 15 30 900 -1,63333 4,483559 -0,36429 -3,64294 51,35706 POSITIF 24 16 16 32 1024 0,366667 4,483559 0,08178 0,817803 50,8178 POSITIF 25 14 14 28 784 -3,63333 4,483559 -0,81037 -8,10368 41,89632 NEGATIF 26 17 17 34 1156 2,366667 4,483559 0,527855 5,278545 55,27855 POSITIF 27 17 21 38 1444 6,366667 4,483559 1,420003 14,20003 64,20003 POSITIF 28 17 17 34 1156 2,366667 4,483559 0,527855 5,278545 55,27855 POSITIF 29 15 15 30 900 -1,63333 4,483559 -0,36429 -3,64294 46,35706 NEGATIF 30 12 14 26 676 -5,63333 4,483559 -1,25644 -12,5644 37,43558 NEGATIF Total 468 481 949 30603 1500 X 15,6 10,033 31,63333 1000,668 Ket: S = ��∑���−∑��� ��−� T=50+10 ��−� � Universitas Sumatera Utara Sampel Luas lahan Ha Jumlah Kg Harga Rp Biaya Rp harga Rp jumlah Kg Biaya Rp harga Rp jumlah Kg biaya Rp 1 1,2 30 10000 300000 2000 125 250000 2000 45 90000 2 0,6 80 10000 800000 2000 100 200000 2000 35 70000 3 1 40 10000 400000 2000 130 260000 2000 30 60000 4 0,3 100 10000 1000000 2000 200 400000 2000 5 0,25 104 10000 1040000 2000 100 200000 2000 45 90000 6 0,65 140 10000 1400000 2000 250 500000 2000 50 100000 7 0,35 40 10000 400000 2000 50 100000 2000 15 30000 8 0,3 28 10000 280000 2000 60 120000 2000 9 1 24 10000 240000 2000 50 100000 2000 10 20000 10 0,2 15 10000 150000 2000 50 100000 2000 11 0,25 37,5 10000 375000 2000 100 200000 2000 10 20000 12 0,2 24 10000 240000 2000 30 60000 2000 13 0,5 24 10000 240000 2000 60 120000 2000 14 2 24 10000 240000 2000 50 100000 2000 15 30000 15 0,25 24 10000 240000 2000 20 40000 2000 10 20000 16 0,4 124 10000 1240000 2000 200 400000 2000 30 60000 17 1,25 68 10000 680000 2000 150 300000 2000 45 90000 18 0,5 200 10000 2000000 2000 300 600000 2000 150 300000 19 0,5 100 10000 1000000 2000 200 400000 2000 80 160000 20 0,7 45 10000 450000 2000 100 200000 2000 20 40000 21 1,4 100 10000 1000000 2000 200 400000 2000 75 150000 22 1 15 10000 150000 2000 50 100000 2000 10 20000 23 0,5 15 10000 150000 2000 40 80000 2000 24 0,75 15 10000 150000 2000 40 80000 2000 15 30000 25 0,25 37,5 10000 375000 2000 100 200000 2000 26 0,8 100 10000 1000000 2000 200 400000 2000 100 200000 27 2 36 10000 360000 2000 90 180000 2000 15 30000 28 0,8 200 10000 2000000 2000 400 800000 2000 150 300000 29 0,3 45 10000 450000 2000 70 140000 2000 30 0,25 36 10000 360000 2000 45 90000 2000 20 40000 Total 20,89 1.871 30.000 18.710.000 60.000 3560 7.120.000 60.000 975 1.950.000 Rata-rata 0,69 62,36 10.000 623.666,7 2.000 118.66 237.333,3 2.000

32.5 65.000

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Petani Padi Sawah di Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Deli Serdang

19 143 103

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Antara Petani Pengguna Pompa Air Dan Petani Pengguna Irigasi Pada Lahan Irigas) Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Sidoarjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

2 36 140

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Dosis Anjuran Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 8

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Dosis Anjuran Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 1

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Dosis Anjuran Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 7

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Dosis Anjuran Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 12

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Dosis Anjuran Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 1

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Dosis Anjuran Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 22

ANALISIS TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN KEMISKINAN PETANI PADI SAWAH (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI

1 9 12