2.3 Kerangka Pemikiran Petani padi sawah melakukan usahatani padi sawah berdasarkan teknologi
usahatani padi sawah. Salah satu teknologi yang diterapkan yaitu teknologi penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran. Penyuluh mempunyai peranan penting
dalam memperkenalkan teknologi tersebut kepada petani, karena dengan bantuan penyuluh maka inovasi akan cepat diterima oleh masyarakat tani khususnya petani
padi sawah. Dalam mengadopsi suatu teknologi, petani dipengaruhi oleh beberapa
faktor sosial ekonomi yaitu: umur, tingkat pendidikan, luas lahan. Pengalaman bertani, dan tingkat pendapatan.
Dalam mengadopsi teknologi petani juga tidak lepas dari masalah-masalah yang mempengaruhi keputusan petani dalam menerima dan menolak suatu
teknologi. Penerapan teknologi yang menguntungkan akan lebih banyak terjadi
apabila tingkat adopsi petani tinggi. Pada akhirnya suatu teknologi diterapkan petani dapat diukur berdasarkan tinggi rendahnya tingkat adopsinya.
Universitas Sumatera Utara
Adapun skematis kerangka pemikiran di atas adalah sebagai berikut :
Ket : : Ada pengaruh : Terdiri dari
Gambar 1 : Skema Kerangka Pemikiran
Petani PadiSawah
Negatif Faktor Sosial
ekonomi: 1.
Umur 2.
Tingkat pendidikan
3. Luas lahan
4. Pengalaman
bertani 5.
Tingkat pendapatan
Teknologi Penggunaan Pupuk
Positif Masalah dan
Upaya Usahatani Padi
Sawah
Adopsi
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis Penelitian
1. Tingkat Adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai jenis dan dosis
anjuran di daerah penelitian adalah positif 2.
Ada pengaruh faktor sosial ekonomi umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman bertani, dan tingkat pendapatan secara parsial terhadap
tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai jenis dan dosis anjuran pada usahatani padi sawah di daerah penelitian.
3. Ada pengaruh faktor sosial ekonomi ekonomi umur, tingkat pendidikan,
luas lahan, pengalaman bertani, dan tingkat pendapatan secara serempak terhadap tingkat adopsi penggunaan pupuk sesuai jenis dan dosis anjuran
pada usahatani padi sawah di daerah penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian