Jumlah penduduk di Desa Sidoarjo Dua Ramunia berjumlah 2.610 orang. Petani padi sawah di Desa Sidoarjo Dua Ramunia terdiri dari 16 kelompok tani.
Tabel 7. Jumlah Kelompok Tani Petani Padi Sawah di Desa Sidoarjo Dua Ramunia.
No. Nama Kelompok Tani
Jumlah Anggota Kelompok Tani
1. KebunSayur
75 2.
Sahata 67
3. Pardamean
79 4.
Dosroha 71
5. Lumban tonga-tonga
75
6. Tapian Nauli
101
7. Maju
76 8.
Banjar Samosir 77
9. Subur
75 10.
Huta Bangun 46
11. Parhorasan
77 12.
Makmur 46
13. Cinta Dame
60 14.
Jaya 56
15. Lubuk Tampu
71 16.
Rejeki 82
Jumlah 1134.
Sumber : Kepala Desa Sidoarjo Dua Ramunia, 2012
Kelompok tani Tapian Nauli dipilih karena kelompok tani Tapian Nauli merupakan kelompok tani dengan jumlah anggota paling besar diantara kelompok
tani lainnya dan merupakan kelompok tani percontohan di Desa Sidoarjo Dua Ramunia, dimana jumlah anggotanya sebanyak 101 anggota. Dari seluruh jumlah
anggota kelompok tani Tapian Nauli diambil 30 jiwa petani padi sawah sebagai sampel.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 30 sampel sesuai dengan Teori Bailey yang menyatakan untuk penelitian yang menggunakan analisa
statistik ukuran sampel paling minimum 30 sampel.
Hasan, 2002.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat
responden dengan menggunakandaftar pertanyaankuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi
terkait, seperti Dinas PertanianKabupaten Deli Serdang, Badan Pusat Statistik, Kabupaten Deli Serdang ataupun dari buku dan literatur pendukung lainnya.
3. 4 Metode Analisa Data
Data yang telah diperoleh, kemudian ditabulasi untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisa sebagai berikut:
Identifikasi masalah I dianalisis dengan menggunakan metode Skala Likert yaitu pengelompokan variabel dengan menjumlahkan skor dari nilai seperangkat
variabel yang bersangkutan berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif. Adapun skor untuk pernyataan positif adalah SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2, dan
STS = 1; sedangkan untuk pernyataan negatif adalah SS = 1, S = 2, R = 3, TS = 4, dan STS = 5.
Pada Tabel 8 berikut ini dapat dilihat seperangkat variabel berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif yang akan dijawab oleh responden
Tabel 8. Tabel Pernyataan Positif dan Negatif
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Mengaplikasikan pupuk urea sesuai dosis anjuran 250 kgha
Mengaplikasikan pupuk urea tidak sesuai dosis anjuran 250 kgha
Mengaplikasikan pupuk NPK sesuai dosis anjuran 100 kgha
Mengaplikasikan pupuk NPK tidak sesuai anjuran 100 kgha
Mengaplikasikan pupuk SP-36 sesuai anjuran
Mengaplikasikan pupuk SP-36 tidak sesuai dosis anjuran 100 kgha
Mengaplikasikan pupuk KCL sesuai dosis anjuran 50 kgha
Mengaplikasikan pupuk KCL tidak sesuai anjuran 50 kgha
Mengaplikasikan pupuk Organik sesuai dosis anjuran 100 kgha
Mengaplikasikan pupuk Organik tidak sesuai anjuran 100 kgha
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Menurut Azwar 2007, dalam analisis ini responden akan diminta untuk memilih salah satu dari sejumlah kategori yang tersedia dari variabel yang
bersangkutan yaitu, Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-Ragu R, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Kemudian diukur dengan skala pengukuran
sikap Likert dengan rumus: T = 50 + 10
� X
− X� S
� Keterangan:
T = skor standar X = skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T
X = mean skor kelompok S = deviasi standar kelompok
Kriteria uji : •
jika T ≥ 50, maka sikap positif adopsi tinggi
• jika T 50, maka sikap negative adopsi rendah
Pemberian skor pada setiap pilihan jawaban yang diberikan sebagai berikut: •
Untuk pernyataan positif : Sangat setuju SS
= 5 : Setuju S
= 4 : Ragu-ragu RR
= 3 : Tidak setuju TS
= 2 : Sangat tidak setuju STS
= 1 •
Untuk pernyataan Negatif : Sangat setuju SS
= 1 : Setuju S
= 2 : Ragu-ragu RR
= 3 : Tidak setuju TS
= 4
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
: Sangat tidak setuju STS = 5
Identifikasi masalah II dianalisis dengan menggunakan regresi logistik binary dengan alat bantu SPSS. Data yang dibutuhkan adalah umur, tingkat
pendidikan petani, luas lahan, pengalaman bertani, tingkat pendapatan dengan menggunakan rumus:
Ŷ = �� + �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+μ
Keterangan: Ŷ
= Tingkat adopsi penggunaan pupuk ��
= Konstanta b
= Koefisien regresi
�
1
= Umur Tahun
�
2
=Tingkat pendidikan petani Tahun
�
3
= Luas lahan Ha
�
4
=
Pengalaman bertaniTahun
�
5
= Tingkat pendapatan Rp μ
= Kesalahan pengganggu Untuk melihat variabel bebas X berpengaruh secara serempak terhadap
variabel terikat Y di uji dengan uji G statistika dengan kriteria: Jika:
�
ℎ�����
�
�����
, maka tolak H ; terima H
1
artinya ada pengaruh �
ℎ�����
≤ �
�����
, maka terima H ; tolak H
1
artinya tidak ada pengaruh Apabila:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
F-hitung F-tabel, maka H
1
diterima, artinya variabel bebas X secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Y.
F-hitung ≤ F -tabel, maka H
1
ditolak, artinya variabel bebas X secara serempak tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Y.
Untuk melihat variabel bebas X berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat Y di uji dengan uji t statistika dengan kriteria:
Jika: �
ℎ�����
�
�����
, maka tolak H ; terima H
1
artinya ada pengaruh �
ℎ�����
≤ �
�����
, maka terima H ; tolak H
1
artinya tidak ada pengaruh Apabila:
t-hitung t-tabel, maka H
1
diterima, artinya variabel bebas X secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Y.
t-hitung ≤ t -tabel, maka H
1
ditolak, artinya variabel bebas X secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Y.
Identifikasi masalah III dianalisis dengan menggunakan metode analisa deskriptif yaitu dengan melihat masalah-masalah apa saja yang di hadapi petani
dalam penggunaan pupuk sesuai jenis dan dosis anjuran dan apa upaya-upaya yang dilakukan petani dalam mengatasi masalah-masalah yang di hadapi dalam
penggunaan pupuk sesuai jenis dan dosis anjuran pada usaha tani padi sawah di daerah penelitian.
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional