a. Mampu melihat manfaat perubahan baik bagi diri sendiri, unit
kerjaperusahaan. b.
Berkomitmen untuk beradaptasi terhadap perubahan. c.
Berinisiatif untuk melaksanakan perubahan yang memiliki nilai tambah.
C. Integrity integritas 1. Jujur, Terbuka dan Berpikir Positif.
Setiap Insan Dirktorat Jendral Kekayaan Negara berperilaku : a.
Selalu berkata dan bertindak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya sesungguhnya.
b. Selalu mengutamakan kepentingan dan tidak melakukan hal-hal
yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan. c.
Selalu terbuka terhadap masukan, pendapat dan kritik.
2. Disiplin dan Konsisten. Setiap Insan Dirktorat Jendral Kekayaan Negara berperilaku :
a. Selalu mematuhi kebijakan, sistem, prosedur dan ketentuan lainnya
yang berlaku. b.
Teguh dalam memegang prinsip sesuai dengan kaidah dan norma yang berlaku.
c. Melaksanakan komitmen yang sudah disepakati.
D. Safety keselamatan kerja 1. Mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Setiap Insan Dirktorat Jendral Kekayaan Negara berperilaku :
a. Selalu mematuhi ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Senantiasa memelihara seluruh sumber daya perusahaan dalam
rangka menjaga kelangsungan sistem, keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Mengambil tindakan preventif untuk memastikan tingkat
keselamatan dan kesehatankerja. 2. Peduli lingkungan Sosial dan Alam.
Setiap Insan Dirktorat Jendral Kekayaan Negara berperilaku : a.
Peka dan peduli terhadap situasi dan kondisi perubahan lingkungan.
b. Selalu berperan aktif dan berkontribusi terhadap perbaikan
lingkungan alam dan lingkungan sosial di sekitar wilayah operasi. E. Excellent Service pelayanan prima
1. Mengutamakan Kepuasan Pelanggan. Setiap Insan Dirktorat Jendral Kekayaan Negara berperilaku :
a. Memahami betul kebutuhan dan harapan pelanggan.
b. Selalu melayani dengan tulus, ramah dan santun.
c. Selalu memberikan pelayanan terbaik bahkan melampaui harapan.
2. Proaktif dan Cepat Tanggap. Setiap Insan Dirktorat Jendral Kekayaan Negara berperilaku :
a. Selalu proaktif dalam mengidentifikasi kebutuhan spesifik
pelanggan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan.
21
BAB III PEMBAHASAN
3.1.1. Peranan Sekretaris Dalam Membantu Administrasi Perkantoran
Organisasi memerlukan sumber daya manusia yang mampu mengimbangi dinamika organisasi tersebut, yaitu sumber daya manusia yang memiliki nilai
yang kuat, fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Untuk itu sumber daya manusia harus memiliki kapasitas yang dibangun di atas pondasi
yang kuat, yang sesuai dengan tuntutan usaha. Sumber daya manusia yang berbasis kompetensi dapat meningkatkan kapasitas dan membangun pondasi
karena apabila orang-orang yang bekerja dalam organisasi memiliki kompetensi yang tepat sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, maka dia akan mampu baik dari
segi pengetahuan, keterampilan maupun mental serta karakter produktifnya. Dengan kepemilikan nilai yang kuat, mereka akan selalu siap menghadapi
perubahan sesuai dengan tuntutan organisasi tanpa menghilangkan jati dirinya. Sekretaris merupakan pegawai yang bertugas memberikan bantuan
kepada pimpinan dalam bidang pekerjaan ketatausahaaan surat-menyurat, pendiktean, stenografi. Sekretaris juga membantu pimpinan dalam menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaannya, denga kata lain sekretaris adalah pembantu seorang pimpinan. Sekretaris bukan sekedar pembantu atasan semata tetapi seorang
dengan kualifikasi tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab yang sangant tinggi. Seorang pimpinan memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar
dalam memimpin dan menjalankan roda perusahaan atau organisasi. Tugas- tugas ini akan lebih maksimal jika dibantu dengan keberadaan seorang
sekretaris. Sekretaris di masa sekarang ini harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi sekaligus memahami cara pandang
pimpinanya.
1. Pengertian Sekretaris
Chozana 2001 menyimpulkan sekretaris berasal dari kata secretum dalam bahasa Latin artinya something hidden atau rahasia. Dalam bahasa Latin,
orang yang memegang rahasia disebut dengan secretarium atau secretaries, dalam bahasa Prancis disebut secretaire, dalam bahasa Belanda disebut
secretares, dan dalam bahasa Inggris disebut secretary. Berdasarkan arti katanya maka seorang sekretaris dihubungkan dengan secret atau rahasia,
yaitu orang yang bisa menyimpan rahasia.
Selanjutnya untuk menjadi seorang sekretaris , ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhiNunung 2001 adalah typing skill yaitu
kemampuan mengetik cepat merupakan syarat mutlak, dan harus memiliki typing speed yaitu mengetik cepat sampai dengan 60 wpm words per
minute. Computer skill yaitu sekretaris dalam mengoperasikan dan Apa yang dapat diungkapkan mengenai kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk
menghadapi tantangan-tantangan baru di tempat bekerja di masa mendatang. Lyle Signe Spencer bersama David McClelland 2000 berpendapat bahwa profil
kompetensi akan semakin penting bagi sekretaris pada lembaga pemerintah masa depan yang semakin kompetitif.
Menurut Mitrani dalam Usmara 2002 mengemukakan bahwa kompetensi sekretaris adalah bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada
seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Malthis dan Jackson 2006 bahwa kompetensi sekretaris adalah
karakteristik-karakteristik dasar yang dapat dihubungkan dengan kinerja yang meningkat dari individu-individu atau tim. Ada semakin banyak organisasi yang
menggunakan beberapa segi analisis kompetensi. Tigaalasan utama organisasi menggunakan pendekatan kompetensi untuk mengomunikasikan perilaku yang
dihargai di seluruh organisasi, untuk meningkatkan tingkat kompetensi di organisasi tersebut, dan untuk menekankan kapabilitas karyawan guna
meningkatkan keunggulan kompetitif organisasional. Memiliki sumber daya manusia yang kompeten adalah keharusan bagi perusahaan. Mengelola sumber
daya manusia berdasarkan kompetensi diyakini bisa lebih menjamin keberhasilan mencapai tujuan. Sebagian besar perusahaan memakai kompetensi sebagai dasar
dalam memilih orang, mengelola kinerja, pelatihan dan pengembangan serta pemberian kompensasi.
Proses rekrutmen dan seleksi diarahkan untuk mencari orang yang mendekati kompetensinya, demikian pula halnya untuk pengembangan kinerja
dan karir pegawai. Setiap diadakan uji kompetensiuntuk mencocokkan apakah karyawan bisa memenuhi model kompetensinya atau tidak. Bila terjadi
kekurangan maka karyawan tersebut harus dilatih dan dibina lebih lanjut. Kelalaian atau mengabaikan pelatihan bisa berakibat karyawan menjadi tidak
kompeten sehingga kinerja tidak maksimal. Kompetensi dalam manajemen sumber daya manusia memainkan peran kritikal dan esensial karena di satu sisi