direncanakan lebih dulu meet voorbedachte rade sebelum perbuatan dilakukan.
113
Direncanakan lebih dulu, adalah bentuk khusus dari kesengajaan opsettelijk dan merupakan alasan pemberat pidana pada penganiayaan
yang bersifat subyektif, dan juga terdapat pada pembunuhan berencana.
114
4. Penganiayaan Berat
Penganiayaan yang oleh Undang-Undang diberi kualifikasi sebagai penganiayaan berat, ialah dirumuskan dalam pasal 354 yang rumusannya
adalah sebagai berikut:
115
Penganiayaan berat mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: 1 Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, dipidana
karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama 8 tahun;
2 Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun.
116
d. Akibat : luka berat. a. Kesalahannya : kesengajaan Opzettelijk;
b. Perbuatan : melukai berat; c. Objeknya: tubuh orang lain;
113
Undang-Undang No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, Pasal 353
114
Undang-Undang No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, Pasal 340
115
KUHP dan KUHAP beserta penjelasannya; Citra Umbara, 2006, hlm. 109
116
Loc.cit.
Perbuatan melukai berat zwar lichamelijk letsel toebrengt atau dapat disebut juga, menjadikan luka berat pada tubuh orang lain haruslah
dilakukan dengan sengaja. Kesengajaan Opzettelijk disini haruslah diartikan secara luas.
Penganiayaan berat hanya ada dua bentuk, yakni : a. Penganiayaan berat biasa ayat 1, dan
b. Penganiayaan berat yang menimbulkan kematian ayat 2.
5. Penganiayaan Berat Berencana
Penganiayaan berat berencana, dimuat dalam pasal 355, yang rumusannya sebagai berikut:
117
Kedua bentuk penganiayaan ini harus terjadi secara serentakbersama. Oleh karena harus terjadi secara bersama, maka harus
1 Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, dipidana dengan penjara paling lama 12;
2 Jika perbuatan itu menimbulkan kematian, yang bersalah dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.
Dipandang dari sudut untuk terjadinya penganiayaan berat berencana ini, maka kejahatan ini adalah berupa bentuk gabungan antara
penganiayaan berat Pasal 354 ayat 1 dengan penganiayaan berencana pasal 353 ayat 1, dengan kata lain suatu penganiayaan berat yang terjadi
dalam penganiayaan berencana.
117
Ibid, hlm. 110
terpenuhi baik unsur penganiayaan berat maupun unsur penganiayaan berencana.
6. Penganiayaan Terhadap Orang-Orang Berkualitas Tertentu atau