Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers

BAB II Pengaturan Hukum Terhadap Jurnalis Korban Tindak Penganiayaan

A. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers

Menurut Pasal 1 Undang-Undang ini, di jelaskan bahwa Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi. 28 Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan, dan menyalurkan informasi. Penyampaian informasi oleh pers baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis uraian yang tersedia. 29 Kantor berita adalah perusahaan pers yang melayani media cetak, media elektronik, atau media lainnya serta masyarakat umum dalam memperoleh informasi. 30 Kantor berita adalah pusat pengumpulan dan penyebaran berita, bahan-bahan informasi dan karangan-karangan guna melayani harian, penerbitan berkala, badan umum dan swasta lainnya yang usahanya 28 Undang-Undang no. 40 tahun 1999, Tentang Pers, Pasal 1 ayat 1 29 Undang-Undang no. 40 tahun 1999, Tentang Pers, Pasal 1 ayat 2 30 Undang-Undang no. 40 tahun 1999, Tentang Pers, Pasal 1 ayat 3 meliputi segala perwujudan kehidupan dan penghidupan masyarakat Indonesia dalam tata pergaulan dunia. 31 Kewartawanan adalah pekerjaan kegiatan usaha yang sah, yang berhubungan dengan pengumpulan, pengadaan dan penyiaran dalam bentuk fakta, pendapat, ulasan, gambar-gambar dan lain sebagainya untuk perusahaan pers, radio, televisi dan film. 32 Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik. 33 Organisasi pers adalah organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers. Hak-hak yang dimiliki oleh wartawan dijamin oleh Pasal 28 Undang-undang Dasar tahun 1945, yaitu “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh undang-undang.” 34 Pers nasional adalah pers yang diselenggarakan oleh perusahaan pers Indonesia. 35 Sedangkan Pers asing adalah pers yang diselenggarakan oleh Perusahaan pers asing. 36 Penyensoran adalah penghapusan secara paksa sebagian atau seluruh materi informasi yang akan diterbitkan atau disiarkan, atau tindakan teguran atau peringatan yang bersifat mengancam dari pihak manapun, dan atau kewajiban melapor, serta memperoleh izin dari pihak berwajib, dalam pelaksanaan kegiatan jurnalistik. 37 31

M. Djen Amar, op.cit.hlm 39