5. Wartawan yang ditugaskan khusus di wilayah berbahaya dan atau
konflik wajib dilengkapi surat penugasan, peralatan keselamatan yang memenuhi syarat, asuransi, serta pengetahuan, keterampilan
dari perusahaan pers yang berkaitan dengan kepentingan penugasannya;
6. Dalam penugasan jurnalistik di wilayah konflik bersenjata,
wartawan yang telah menunjukkan identitas sebagai wartawan dan tidak menggunakan identitas pihak yang bertikai, wajib
diperlakukan sebagai pihak yang netral dan diberikan perlindungan hukum sehingga dilarang diintimidasi, disandera, disiksa, dianiaya,
apalagi dibunuh; 7.
Dalam perkara yang menyangkut karya jurnalistik, perusahaan pers diwakili oleh penanggungjawabnya;
8. Dalam kesaksian perkara yang menyangkut karya jurnalistik,
penanggungjawabnya hanya dapat ditanya mengenai berita yang telah dipublikasikan. Wartawan dapat menggunakan hak tolak
untuk melindungi sumber informasi; 9.
Pemilik atau manajemen perusahaan pers dilarang memaksa wartawan untuk membuat berita yang melanggar Kode Etik
Jurnalistik dan atau hukum yang berlaku.
68
C. Undang-Undang No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum
Pidana
68
Peraturan Dewan Pers No.5Peraturan-DPIV2008 tentang Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Menurut Pasal 170 KUHP, bahwa siapa yang secara terang- terangan dan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang
atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
Pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, bila la dengan sengaja menghancurkan barang atau bila kekerasan yang
digunakan itu mengakibatkan luka-luka. Pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun,
bila kekerasan itu mengakibatkan luka berat dan diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun, bila kekerasan itu mengakibatkan
kematian.
69
Menurut Pasal 351 KUHP, Penganiayaan dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda
sebanyak-banyaknya Rp.4500,-.
70
Perbuatan itu menjadikan luka berat, pelaku dihukum penjara selama-lamanya lima tahun. Apabila mengakibatkan kematian dihukum
penjara selama-lamanya tujuh tahun.Luka berat atau mati disini harus hanya merupakan akibat yang tidak dimaksud oleh pelaku.
Undang-undang tidak memberikan ketentuan apakah yang di artikan dengan penganiayaan mishandeling itu.
Menurut Yurisprudensi, maka yang diartikan dengan penganiayaan yaitu sengaja menyebabkan perasaan tidak enak penderitaan, rasa sakit,
atau luka.
69
Undang-Undang No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, Pasal 170
70
Undang-Undang No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, Pasal 351
Penganiayaan diartikan merusak kesehatan orang dengan sengaja.Percobaan melakukan tindak penganiayaan ringan ini tidak dapat
dihukum. Menurut Pasal 352, bahwa penganiayaan yang tidak menjadikan
sakit atau halangan untuk melakukan pekerjaan sebagai penganiayaan ringan, dihukum penjara selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp. 4500,-. Hukuman ini boleh ditambah dengan sepertiganya, bila kejahatan
itu dilakukan terhadap orang yang bekerja padanya atau yang ada dibawah perintahnya.Dan percobaan melakukan kejahatan ini tidak dapat
dihukum.
71
D. Undang-Undang No. 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas