Administrasi dan Keuangan Tinjauan Khusus PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan .1 Personalia

Menti Nurhaida Manurung : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri, di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan, 2009.

3.2.8 Administrasi dan Keuangan

Keuangan di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan dipusatkan ke kantor pusat yang ada di Jakarta. Oleh sebab itu, untuk membayar gaji karyawan ataupun pembayaran faktur masuk atas pembelian bahan-bahan baku, bahan kemasan, biaya umum dan biaya pemeliharaan harus dibuat surat permintaan droping uang ke kantor pusat di Jakarta. Setelah dilakukan pemesanan bahan baku oleh bagian pembelian ke pemasok, maka pemasok akan mengirimkan bahan baku tersebut disertai faktur masuk. Pembelian bahan baku tersebut dicatatkan ke dalam buku pembelian. Pembayaran faktur tersebut ada 2 cara, yaitu: 1. Secara tunai, dibagi atas 2 macam yaitu: a. Untuk pembelian dalam jumlah sedikit 5 juta, pembayaran dilakukan dengan uang kas, dan dicatatkan ke dalam buku kas dokumen 1. b. Untuk pembelian dalam jumlah banyak 5 juta, pembayaran dilakukan dengan cek atau giro, dan dicatatkan ke dalam buku bank. Pembayaran secara tunai ini juga berlaku untuk biaya pemeliharaan mesin. 2. Secara kredit Tenggang waktu pembayaran yang diberikan untuk pembelian secara kredit bervariasi tergantung pada pemasok, akan tetapi berkisar 2 minggu sampai 1 bulan. Produk jadi akan dikirimkan ke Unit Logistik Sentral di Jakarta dengan membuka faktur keluar Nota Penyerahan InternNPI. PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan tidak dapat melakukan penjualan ke pihak luar, tetapi Menti Nurhaida Manurung : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri, di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan, 2009. diperbolehkan mengirimkan produk jadi tersebut ke PBF di Medan dan sekitarnya dengan faktur atas nama Unit Logistik Sentral Jakarta untuk menghemat biaya transportasi. Pembayaran atas penjualan pelunasan faktur diterima oleh kantor pusat di Jakarta dan dicatatkan ke dalam buku penjualan. Setiap pembelian dan penjualan barang akan dikenai pajak, begitu juga dengan industri farmasi. Setiap pembelian bahan-bahan baku dicatat dalam buku pembelian dikenai Pajak Pertambahan Nilai PPN yang disebut PPN masukan dan dicatat dalam buku PPN masukan dan setiap penjualan obat jadi dicatat dalam buku penjualan dikenai PPN keluaran dan dicatat dalam buku PPN keluaran. Untuk PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan tidak berhak mengeluarkan PPN keluaran karena masih satu NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak dengan yang ada di Jakarta. Apabila PPN masukan lebih besar dari PPN keluaran, maka harus dilakukan restitusi permintaan kembali atas kelebihan pembayaran pajak. Apabila PPN keluaran lebih besar dari PPN masukan, maka kekurangan pembayaran harus dibayar ke kantor pajak. Untuk PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan, penyetoran pajak dilakukan oleh bagian pusat di Jakarta. Menti Nurhaida Manurung : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri, di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan, 2009. BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Aspek Personalia

PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan memiliki personalia sebanyak 75 orang dengan berbagai tingkat pendidikan, keterampilan, dan kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan terdiri dari 3 bagian yaitu produksi, pengawasan mutu dan PPPI. Setiap bagian dikepalai oleh seseorang asisten manager. Tugas dari kepala bagian pengawasan mutu dan PPPI ditangani oleh manager dan dibantu oleh supervisor.

4.2 Aspek Bangunan

Menurut CPOB, dalam pemilihan lokasi bangunan hendaklah dipilih lokasi dimana tidak ada pencemaran. Apabila lingkungan pabrik tidak dapat dihindarkan dari pencemaran, maka hendaklah dilakukan tindakan pencegahan, antara lain dengan cara melengkapi sistem ventilasi dengan saringan udara awal dan saringan udara akhir, konstruksi bangunan yang kokoh dan kedap air. PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan telah dilengkapi dengan sistem tata udara dengan menggunakan AC sentral yang dilengkapi dengan saringan udara awal dan saringan udara akhir sehingga dapat mencegah pencemaran dari udara sekitarnya. Rancang bangun, ukuran dan penataan ruangan serta konstruksi bangunan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pelaksanaan produksi, pembersihan dan pemeliharaannya.