Menti Nurhaida Manurung : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri, di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan, 2009.
3.2 Tinjauan Khusus PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan 3.2.1 Personalia
Personalia pada PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan berjumlah 75 orang yang berstatus pegawai tetap yang terdiri dari 10 orang sebagai pejabat
dan 65 orang sebagai pelaksana. PT Kimia Farma Persero Tbk, Plant Medan dipimpin oleh seorang Plant
Manager yang membawahi: 1.
Bagian Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventori 2.
Bagian Produksi yang terdiri dari : a
Supervisor Produksi b
Supervisor Pengemasan 3. Bagian Pengolahan Mutu
4. Supervisor Penyimpanan 5.
Supervisor Tekhnik dan Pemeliharaan 6.
Supervisor Umum dan Personalia 7.
Supervisor Akuntansi 8.
Supervisor Keuangan
3.2.2 Letak dan Lokasi Bangunan Pabrik
PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan terletak di Jalan Tanjung Morawa km 9 dengan luas 20.269 m
2
yang terdiri dari : a.
Ruang perkantoran b.
Ruang laboratorium pengawasan mutu c.
Ruang produksi tabletkapsul
Menti Nurhaida Manurung : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri, di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan, 2009.
d. Ruang produksi krimsalep
e. Ruang penimbangan sentral
f. Gudang bahan baku
g. Gudang bahan kemas
h. Gudang etiket
i. Gudang obat jadi
j. Ruang sampling
k. Bangunan penunjang seperti tempat pencucian, dapur, mushola, dan tempat
olahraga. Konstruksi bangunan PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan telah
dibuat sesuai dengan persyaratan CPOB dimana dinding dan langit-langit memiliki permukaaan licin dan tidak terdapat sambungan. Lantai dan dinding di
dalam ruangan produksi dilapisi dengan epoksi, ruang produksi untuk masing- masing bentuk sediaan terletak terpisah. Sistem pengaturan udara pada ruang
produksi menggunakan Air Handling System AHS dengan Air Conditioner AC sentral.
3.2.3 PPPI Perencanaan Produksi dan pengembangan dan Pengendalian
Inventori Tugas dan fungsi dari PPPI yaitu :
1. Merencanakan kebutuhan bahan produksi
2. Mengontrol jalannya pembuatan obat
3. Merencanakan pengiriman obat jadi
4. Melakukan stock opname ke gudang pada tiap akhir triwulan
Menti Nurhaida Manurung : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri, di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan, 2009.
Dasar perencanaan adalah pemesanan pemasaran yang berasal dari direktorat pemasaran di Jakarta per triwulan. Dari jumlah pesanan tersebut
dikonversikan per batch karena tiap produk memiliki ukuran batch yang berbeda. Untuk pemesanan bahan, PPPI memperhatikan stok bahan baku yang ada
di gudang, stok produksi ruahan atau setengah jadi dari stok produk jadi di gudang, sehingga dapat diketahui beberapa bahan yang akan dipesan.
Setelah semua jumlah bahan yang diperlukan untuk produksi dihitung, maka PPPI mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian Bahan SPPB ditujukan
kepada bagian pembelian. Pembelian ada 2 cara yaitu secara terpusat di Jakarta dan secara lokal di Medan. Bagian pembelian ini akan memilih pemasok yang
paling murah tetapi memenuhi spesifikasi bahan yang diminta, kemudian bagian pembelian menerbitkan surat pemesanan Purchase OrderPO dan ditandatangani
pimpinan. Dibuat tembusan satu lembar arsip pesanan ke bagian gudang agar disiapkan tempatnya.
Bahan pesanan yang datang diterima oleh bagian gudang dimana bagian gudang akan memeriksa kecocokan nomor pesanan, jumlah, spesifikasi bahan
yang diminta pada arsip pesanan dengan bahan yang akan diantarkan. Bahan tersebut akan dikarantina dan diberi label kuning sementara bagian gudang
membuat surat permohonan periksa ke bagian pengawasan mutu untuk melakukan sampling dan pemeriksaan terhadap bahan tersebut. Bila bahan memenuhi syarat
akan diberi label hijau disertai Hasil Pemeriksaan Laboratorium HPL, jika tidak memenuhi syarat yang akan diberi label merah dan HPL serta dikembalikan ke
pihak pemasok.
Menti Nurhaida Manurung : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri, di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan, 2009.
Setelah semua bahan yang dipesan lengkap, maka PPPI membuat Surat perintah Kerja SPK ke bagian produksi yang ditandatangani pimpinan. Pada
SPK tersebut ditulis No. SPK, nama sediaan, No Batch, dan kapan obat tersebut diharapkan siap diproduksi. SPK dari PPPI yang dikirim ke bagian produksi
dilampiri catatan pengolahan batch, catatan pengemasan batch, Surat Perintah Pengeluaran Bahan Baku SPPBB dan bahan pengemasan SPPBK. SPK dibuat
rangkap 4 dengan distribusi ke produksi, gudang, laboratorium dan arsip. Obat jadi yang telah siap diproduksi dan dikemas kemudian dikirim ke
gudang penyimpanan obat jadi. Setalah dilakukan finished pack analysis oleh petugas pengawasan mutu. Obat jadi tersebut akan dikirimkan oleh PPPI ke Unit
Logistik Sentral ULS Jakarta, maka PPPI membuat surat ke bagian gudang untuk menyiapkan obat jadi tersebut untuk dikirimkan ke Jakarta.
Tiap akhir bulan stok bahan yang ada di gudang disesuaikan dengan kartu stok dan data di komputer yang ada pada PPPI, sedangkan pada tiap akhir
triwulan akan dilakukan stock opname. Pada bahan yang telah di stock opname akan diberi label stock opname yang dituliskan tanggal dilakukan stock opname,
nama bahan dan jumlahnya.
3.2.4 Produksi