Analisis Jarak Tempuh ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Dari sub rute yang terbentuk, disempurnakan lagi dengan menggunakan metode nearest neighbour untuk menentukan jarak tempuh yang paling minimum. Penentuan jarak minimum dari sub rute yang terbentuk dengan metode ini dilakukan dengan prinsip bahwa distributor yang pertama dikunjungi adalah distributor yang memiliki jarak terdekat dengan depot. Distributor yang akan dikunjungi selanjutnya adalah distributor yang jaraknya paling dekat dengan distributor yang terakhir dikunjungi. Dengan menggunakan metode ini terjadi perubahan urutan kunjungan distributor yang dilalui pada proses pengiriman barang yang mengakibatkan jarak rute distribusi yang lebih minimum. Kelemahan dari metode ini adalah jika sub rute yang terbentuk memiliki banyak cabang dan arah yang berlawanan, metode ini kurang menghasilkan sub rute dengan jarak yang paling minimum, sehingga perlu menggunakan metode lain yang lebih baik. Pengurangan jarak tempuh tentu akan menghemat waktu tempuh mobil angkut. Estimasi feasibilitas setiap sub rute dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Estimasi Feasibilitas Sub Rute Waktu Distribusi Horizon Perencanaan I Waktu Distribusi Horizon Perencanaan II Waktu Tersedia menit Estimasi Feasibilitas 1 143.2 170.67 360 Feasible 2 135.58 92.74 360 Feasible 3 110.87 123.02 360 Feasible 4 106.02 134.5 360 Feasible 5 129.44 148.15 360 Feasible 6 96.84 109.9 360 Feasible Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa waktu distribusi tiap sub rute lebih kecil ≤ dari waktu yang tersedia. Jika satu kendaraan menjalani dua sub rute waktu distribusinya juga masih kecil dari waktu yang tersedia, sehingga waktu distribusi tersebut feasible. Feasible adalah suatu kondisi dimana waktu trip lebih kecil dari waktu yang tersedia sehingga rute tersebut dapat dijalani sesuai dengan jumlah mobil angkut yang telah diperhitungkan.

6.3. Perhitungan Utilitas

Perhitungan utilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Utilisasi = Jumlah demand Kapasitas alat angkut x 100 Untuk perhitungan utilisasi rata-rata pengiriman tiap sub rute dapat menggunakan persamaan berikut: Utilisasi rata- rata pengiriman tiap sub rute = ∑ Utilitas per sub rute Jumlah Pengiriman x 100 Jumlah permintaan pada setiap sub rute usulan yang diperoleh dari pengolahan data untuk perhitungan utilitas mobil angkut dapat dilihat pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Permintaan Setiap Sub Rute Sub Rute Permintaan Horizon Perencanaan I � � Permintaan Horizon Perencanaan II � � 1 10.18 m 3 11.7 m 3 2 10.96 m 3 7.28 m 3 3 9.79 m 3 10.05 m 3 4 19.22 m 3 9.21 m 3 5 7.25 m 3 11.41 m 3 6 7.86 m 3 4.75 m 3 Jumlah 65.26 � � 54.40 � � Contoh perhitungan utilitas masing-masing sub rute adalah : Sub rute 1, Utilisasi = 10.18 12 x 100 = 84.83 Utilisasi untuk masing-masing sub rute dalam pengiriman produk pada dapat dilihat pada Tabel 6.5. berikut ini. Tabel 6.5. Utilitas Alat Angkut Setiap Sub Rute Sub Rute Utilitas Horizon I Utilitas Horizon II 1 84.83 97.5 2 91.33 60.66 3 81.53 83.75 4 80.08 76.75 5 60.41 95.08 6 65.6 39.58 Total 463.78 453.32 Utilisasi rata- rata horizon perencanaan I = 463.78 6 = 77.29 Utilisasi rata- rata horizon perencanaan II = 453.32 6 = 75.55