4. Evaluasi Anggaran 5. Kesulitan Anggaran
2.1.2 Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran penganggaran adalah suatu tingkat keterlibatan dan pengaruh para individu dalam proses penyusunan
anggaranBrownell,1982 dalam Raflia2006. Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan proses organisasional, dimana para anggota organisasi terlibat dan
mempunyai pengaruh dalam suatu pembuatan keputusan yang berkepentingan dengan mereka.
Partisipasi dalam konteks penyusunan anggaran merupakan proses dimana para individu yang kinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan
budget emphasis, terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penyusunan target anggaran Brownell,1982. Seperti yang dikemukakan Milani 1975 tingkat
keterlibatan dan pengaruh bawahan terhadap pembuatan keputusan dalam proses penyusunan anggaran merupakan faktor utama yang membedakan antara anggaran
partisipatif dan anggaran non partisipatif. Aspirasi bawahan lebih diperhatikan dalam proses penyusunan anggaran partisipatif sehingga memungkinkan bagi bawahan
melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran yang menurut mereka dapat dicapai.
Mathilda Tjandra : Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan..., 2008 USU e-Repository © 2008
Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran mengarah kepada seberapa besar tingkat keikutsertaan dalam menyusun anggaran serta pelaksanaannya untuk
mencapai target anggaran. Hal ini diperlukan agar para manajer dan karyawan merasa lebih puas dan produktif dalam bekerja yang mengakibatkan timbulnya perasaan
ingin berprestasi dengan komitmen yang dimiliki. Menurut Cherrington 1973 ada tiga tujuan utama yang dapat dicapai melalui
partisipasi dalam penyusunan anggaran penganggaran yaitu: 1. akseptasi karyawan terhadap rencana kegiatan perusahaan.
2. peningkatan semangat kerja. 3. peningkatan produktivitas
2.1.3 Penghargaan Reward
Dalam pengendalian manajemen selain stuktur organisasi yang memadai
komponen lain yang juga tak kalah penting adalah sistem penghargaan reward
system. Sistem penghargaan berbasis kinerja Mulyadi,2001 merupakan salah satu
alat pengendalian penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personel agar mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Sistem ini
dibutuhkan perusahaan jika perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang menuntut diperkerjakannnya knowledge workers yaitu tenaga kerja dan alat produksinya
terpadu menjadi satu dalam diri tenaga kerja. Penghargaan atas kinerja personil dilandasi oleh informasi yang dihasilkan dari penilaian atas kinerja personil.
Mathilda Tjandra : Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan..., 2008 USU e-Repository © 2008
Penilaian kinerja menurut Mulyadi 2001 adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya
berdasarkan sasaran,standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara umum penghargaan Mulyadi,2001 dapat digolongkan pada dua kelompok :
penghargaan intrinsik dan penghargaan ekstrinsik. Penghargaan intrinsik berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik dan telah mencapai sasaran tertentu. Untuk meningkatkan penghargaan intrinsik, manajemen dapat menggunakan
beberapa teknik seperti penambahan tanggung jawab, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan usaha lain yang meningkatkan harga diri seseorang dan yang
mendorong orang untuk menjadi terbaik. Sedangkan penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi yang diberikan kepada personal baik yang berupa kompensasi
langsung, tidak langsung maupun yang berupa kompensasi nonmoneter. Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung berupa kenaikan gaji, pembagian laba,
pemberian bonus yang didasarkan pada kinerja personal. Penghargaan tidak langsung adalah semua pembayaran untuk kesejahteraan personel seperti asuransi.
Penghargaan nonmoneter dapat berupa sesuatu yang secara extra diberikan perusahaan kepada personelnya seperti ruang kerja yang memiliki lokasi dan fasilitas
istimewa, tempat parkir khusus, gelar istimewa dan sekretaris pribadi. Untuk memotivasi personel dalam menghasilkan kinerja terbaik perusahaan perlu mendesain
Mathilda Tjandra : Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan..., 2008 USU e-Repository © 2008
sistem penghargaan yang mampu menumbuhkan semangat personel dalam menghasilkan kinerja baik dalam hal keuangan maupun non keuangan.
Penerapan sistem penghargaan berbasis kinerja Mulyadi,2001 dilakukan melalui empat langkah yaitu :
1. Penetapan asumsi tentang lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan. 2. Penetapan faktor faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam lingkungan bisnis.
3. Penetapan ukuran kinerja berbasis faktor penentu keberhasilan perusahaan. 4. Penetapan sistem penghargaan berbasis kinerja.
Sedangkan pendistribusian penghargaan dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu : a. Penetapan sistem penghargaan.
b. Penilaian kinerja. c. Pendistribusian penghargaan.
2.1.4 Kinerja Manajerial