Perubahan posisi selama fototerapi Efek Samping Fototerapi

Berdasarkan luas permukaan tubuh dianggap bahwa semakin luas permukaan tubuh yang terpapar sinar maka akan semakin cepat mempengaruhi penurunan nilai serum bilirubin, 28,29 dengan mengubah posisi bayi setiap 2 sampai 3 jam dapat memaksimalkan area yang terkena cahaya. 6 American Academy of Pediatrics AAP merekomendasikan pembukaan popok untuk fototerapi intensif bila bilirubin serum mendekati tingkat transfusi tukar.

2.4. Perubahan posisi selama fototerapi

27 Perubahan posisi bayi selama fototerapi mampu meningkatkan efektifitas fototerapi dalam menurunkan kadar total serum bilirubin dan mampu menurunkan durasi yang lebih singkat selama masa fototerapi. Hal yang mendukung praktek perubahan posisi selama fototerapi masih sedikit ditemukan. 6 Molekul bilirubin meninggalkan ruang intravaskuler dengan cara difusi berdasarkan perbedaan konsentrasi menuju ke pembuluh darah yang terdekat. Selama fototerapi foton mencapai kapiler dermis dan bereaksi dengan bilirubin yang berada di intravaskuler dengan merubah bentuk molekul menjadi molekul yang larut dalam air yang dapat berdifusi ke sirkulasi dan dapat dikeluarkan melalui empedu dan ginjal. Waktu yang dibutuhkan untuk proses difusi ini menuju dan keluar dari ekstravaskuler diperkirakan sekitar 3.5 jam. 30 Perubahan posisi selama fototerapi memberikan hasil yang lebih efektif berdasarkan beberapa penelitian yang menggunakan fototerapi tunggal. 6 Universitas Sumatera Utara

2.5. Efek Samping Fototerapi

Beberapa efek samping penggunaan fototerapi: - Dehidrasi karena terdapat kehilangan insensible water loss, dapat dicegah dengan pemberian tambahan cairan kepada neonatus yang sedang mendapat fototerapi. 1,3 - Konsistensi feses yang lebih cair, yang berwarna hijau atau kecoklatan - Efek okuler dalam menurunkan input sensoris dan stimulasi sensoris, tetapi dapat dicegah dengan pemberian penutup mata selama dilakukan fototerapi. - Suhu tubuh tidak stabil seperti hipertermi - Hipokalsemi lebih sering terjadi pada bayi prematur. Hal ini disebabkan oleh perubahan metabolisme melatonin. Universitas Sumatera Utara : yang diamati dalam penelitian Gambar 2.6. Kerangka Konseptual INTENSITAS SINARLEBIH BESAR NEONATUS HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK 4Z, 15 Z USIA GESTASI ASI DEHIDRASI KELAINAN KONGENITAL KELAINAN HEMATOLOGI PANJANG GELOMBANG: 425-475 nm JARAK: LEBIH PENDEK JENIS SINAR: SINAR BIRU JUMLAH LAMPU: LEBIH BANYAK LAMPU LUMIRUBIN FOTOOKSIDASE FOTOISOMERISASI 4Z, 15 E URIN EMPEDU URIN EKSRESI MELALUI EMPEDU PENURUNAN KADAR BILIRUBIN FOTOTERAPI Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN