Persyaratan Makanan Tambahan Kerugian-kerugian yang Potensial dari Pengenalan Makanan Tambahan yang Dini

dan setelah berumur 2 tahun umumnya dapat menerima makanan orang dewasa normal. 9. Gunakan sendok atau cangkir untuk memberi makan. Sebagian besar bayi dapat dilatih untuk minum dari cangkir setelah berumur 5 bulan. Pada waktu berumur 2 tahun, bayi dapat mengkonsumsi makanan setengah porsi orang dewasa. Adalah suatu cara yang paling baik untuk memberikan mangkok tersendiri dan menaruh bagian makanannya dalam mangkok tersebut. Biarkan ia makan dengan kecepatannya sendiri, dibawah pengawasan ibunya. Selama masa penyapihan, bayi seringkali menderita infeksi seperti batuk, campak, atau diare. Apabila makanannya mencukupi, gejalanya tidak akan separah bayi yang kurang gizi Muchtadi, 2004.

2.2.2. Persyaratan Makanan Tambahan

Makanan tambahan untuk bayi sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Nilai energi dan kandungan proteinnya tinggi 2. Memiliki suplementasi yang baik, mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup 3. Dapat diterima dengan baik 4. Harganya relatif murah 5. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal. Asdan Padang : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan…, 2008 USU e-Repository © 2008 Makanan tambahan bagi bayi seharusnya menghasilkan energi setinggi mungkin, sekurang-kurangnya mengandung 360 kkal per 100 gram bahan. Makanan tambahan bagi bayi hendaknya bersifat padat gizi, dan mengandung serat kasar serta bahan lain yang sukar dicerna seminimal mungkin, sebab serat kasar yang terlalu banyak jumlahnya akan mengganggu pencernaan. Lemak dalam makanan selain berfungsi sebagai sumber energi, juga dapat memperbaiki cita rasa memberikan rasa gurih. Kandungan asam linoleat sebaiknya tidak kurang dari 1, dan kandungan lemak dapat memberikan energi sebesar 25- 30 dari total energi produk. Kadar lemak makanan tambahan dapat ditingkatkan mencapai 10 sejauh teknologi memungkinkan, tampak mengganggu daya tahan simpan untuk memperoleh mutu makanan tambahan yang tetap baik Deddy, 1994.

2.2.3. Kerugian-kerugian yang Potensial dari Pengenalan Makanan Tambahan yang Dini

Menurut Suhardjo 1992 ada beberapa akibat kurang baik dari pengenalan makanan dini yaitu: gangguan menyusuii, beban ginjal yang terlalu berat sehingga mengakibatkan hyperosmolitas plasma, alergi terhadap makanan, dan mungkin gangguan terhadap pengaturan selera makanan. Makanan alamiah, bahan makanan tambahan dan pencemaran makanan tertentu juga dapat dirugikan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai akibat-akibat yang disebabkannya: 1. Gangguan Penyusuan Suatu hubungan sebab akibat antara pengenalanpemberian makanan tambahan yang dini dan penghentian penyusuan, belum dibuktikan. Pada umumnya Asdan Padang : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan…, 2008 USU e-Repository © 2008 bayi-bayi yang menyusuii mendapat makanan tambahan pada umur yang lebih kemudian, dan dalam jumlah yang lebih kecil daripada bayi-bayi yang mendapat susu formula. 2. Beban ginjal yang berlebihan dan hyperosmolitas Makanan padat, baik yang dibuat sendiri di pabrik, cenderung untuk mengandung kadar natrium klorida NaCl tinggi yang akan menambah beban ginjal. Beban tersebut masih ditambah oleh makanan tambahan yang mengandung daging. Bayi-bayi yang mendapat makanan padat pada umur yang dini, mempunyai osmolitas plasma yang lebih tinggi daripada bayi-bayi yang 100 mendapat air susu ibu dan karena itu mudah mendapat hyperosmolitas dehidrasi. Hyperosmolitas penyebab haus yang belebihan. Meskipun hubungan antara penggunaan natrium klorida NaCl dan tingkat tekanan darah belum dibuktikan pada masa bayi, tetapi pengamatan epidemiologis dan data ekspeimen pada tikus menyatakan bahwa penggunaan garam pada umur dini dapat dihubungkan dengan perkembangan tekanan darah tinggi yang timbul. 3. Alergi terhadap makanan Belum matangnya sistem kekebalan dari susu pada umur yang dini, dapat menyebabkan banyak terjadinya alergi terhadap makanan pada masa kanak-kanak. Alergi pada susu sapi dapat terjadi sebanyak 7,5 dan telah diingatkan, bahwa alergi terhadap makanan lainnya, seperti jeruk, tomat, ikan, telur dan realia, bahkan mungkin lebih sering terjadi. Air susu ibu kadang-kadang dapat menularkan penyebab-penyebab alergi dalam jumlah yang cukup banyak untuk menyebabkan Asdan Padang : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan…, 2008 USU e-Repository © 2008 gejala-gejala klinis, tetapi pemberian susu sapi atau makanan tambahan yang dini menambah terjadinya alergi terhadap makanan. Pada bayi yang mendapat air susu ibu atau susu dari kacang kedele telah dilaporkan adanya pengurangan dalam timbulnya perwujudan-perwujudan alergis, bahkan sampai umur sepuluh tahun, oleh beberapa orang penyelidik, sedangkan penyelidik-penyelidik lainnya telah menemukan tidak adanya perbedaan. Suatu perbandingan yang sistematis antara pengaruh dari pemberian makanan tambahan yang dini dan yang kemudian belum dilaporkan. Hasil dari penelitian-penelitian dengan aturan makanan dapat menghindari alergi ternyata berbeda-beda. 4. Gangguan pengaturan selera makanan Makanan padat telah dianggap sebagai penyebab kegemukan pada bayi-bayi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bay-bayi yang diberi susu formula adalah lebih berat daripada bayi-bayi yang mendapat air susu ibu, tetapi apakah perbedaan itu disebabkan karena bayi-bayi yang diberi susu formula mendapat makanan padat lebih dini, belumlah jelas. 5. Bahan-bahan makanan tambahan yang merugikan Makanan tambahan mungkin mengandung komponen-komponen alamiah yang jika diberikan pada waktu dini dapat merugikan. Suatu bahan yang lazim adalah sukrosa. Gula ini adalah penyebab kebusukan pada gigi, dan telah dikemukakan bahwa penggunaan gula ini pada umur yang dini dapat membuat anak terbiasa akan makanan yang rasanya manis. Dalam beberapa sayuran seperti bayam dan wortel, kepekatan yang tinggi dari nitrat dapat terjadi dan menimbulkan bahaya pada bayi- Asdan Padang : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan…, 2008 USU e-Repository © 2008 bayi di bawah umur 3-4 tahun, yang mekanisme dalam badan untuk melawan racun belum diketahui. Banyak dari serealia yang mengandung gluten dapat menambah risiko penyakit perut pada umur yang muda, pada saat penyakit tersebut lebih berbahaya. Mungkin juga timbul kesulitan-kesulitan diagnostik, karena sifat tidak mau menerima protein dari susu sapi dapat menyajikan suatu gambaran klinis yang sama dengan gejala-gejala penyakit perut. Juga ada kemungkinan bahwa sensitifitas terhadap gluten dapat ditumbulkan secara lebih mudah pada umur dini, sekurang-kurangnya pada bayi-bayi yang mendapat susu formula Suhardjo, 1995.

2.2.4. Saran-saran Untuk Pengenalan Makanan Tambahan