BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Makanan Pendamping ASI MP-ASI
Makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayianak disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya Depkes RI, 1992. MP-ASI ini
diberikan pada anak berumur 6 bulan sampai 24 bulan, karena pada masa itu produksi ASI makin menurun sehingga suplai zat gizi dari ASI tidak lagi memenuhi kebutuhan
gizi anak yang semakin meningkat sehingga pemberian dalam bentuk makanan pelengkap sangat dianjurkan WHO, 1993.
Sesudah bayi berumur 6 bulan secara berangsur perlu makanan pendamping berupa sari buah, atau buah-buahan, nasi tim, makanan lunak dan akhirnya makanan
lembek. Adapun tujuan pemberian makanan pendamping adalah Depkes RI, 2004 a.
Melengkapi zat gizi ASI yang kurang b.
Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima macam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
Selain itu menurut Muchtadi 2004, makanan pendamping untuk bayi sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: nilai energi dan kandungan
proteinnya cukup tinggi, dapat diterima dengan baik, harganya relatif murah, dan dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal. Makanan pendamping
Asdan Padang : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan…, 2008 USU e-Repository © 2008
bagi bayi hendaknya bersifat padat gizi, dan mengandung serat kasar serta bahan lain yang sukar dicerna sedikit mungkin. Sebab serat kasar yang terlalu banyak jumlahnya
akan mengganggu pencernaan. Pada usia enam bulan, pencernaan bayi mulai kuat. Pemberian makanan
pendamping ASI harus setelah usia enam bulan, karena jika diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi mengalami gangguan pencernaan atau bisa
diare. Sebaliknya bila makanan pendamping diberikan terlambat akan mengakibatkan anak kurang gizi bila terjadi dalam waktu panjang Depkes, 2003.
Untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan status gizi dan pelembagaan keluarga sadar gizi, dilakukan sosialisasi makanan pendamping air
susu ibu dari bahan lokal. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan penganekaragaman konsumsi. Untuk mencari praktis, biasanya ibu-ibu langsung
membeli bahan makanan pendamping di toko. Tidak salah memang, tetapi sebenarnya di sekitar kita banyak bahan makanan lokal yang bisa dikelola Sartono,
2006.
2.2. Pola Pemberian Makanan Pada Bayi