anak sakit juga akan menimbulkan kesulitan karena si anak menolak untuk menyusuii Roesli, 2005
2.6. Landasan Teori
Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun baduta merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Usia di
bawah dua tahun merupakan masa yang amat penting sekaligus masa kritis dalam proses tumbuh kembang bayi baik fisik maupun kecerdasan. Karena itu setiap bayi
dan anak usia 12-24 bulan harus memperoleh asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya yang sejalan dengan pertambahan umur, sebab bertambah umur
bertambah pula kebutuhan gizinya dan oleh sebab itu pada usia ini bayi harus diberi makanan pendamping ASI MP-ASI. Selain ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi
bayi perlu juga diperhatikan waktu pemberian, frekuensi, pemilihan bahan makanan, cara pembuatan dan cara pemberian MP-ASI.
Di dalam keluarga peranan ibu sangat penting dalam melaksanakan pemberian MP-ASI ini. Penanganan yang baik yang dilakukan oleh ibu dalam pemberian MP-
ASI kepada bayinya berpotensi untuk mencapai bayi yang sehat baik dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Namun dalam kenyataannya masih banyak
terjadi masalah pemberian MP-ASI pada bayi dan hal tersebut didasari oleh banyak faktor terutama dari faktor perilaku ibu sendiri.
Perilaku ibu yang tidak sesuai ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendasari timbulnya perilaku. Menurut teori Green, yang mendasari timbulnya
Asdan Padang : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan…, 2008 USU e-Repository © 2008
perilaku ibu tersebut dikelompokkan menjadi faktor predisposing, enabling dan reinforcing. Faktor-faktor yang tergolong sebagai faktor predisposing antara lain
umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, penghasilan dan budaya. Tingkat pendidikan ibu yang rendah diasumsikan akan menyebabkan tingkat pengetahuan ibu yang juga
rendah. Pengetahuan mengenai MP-ASI terdiri dari waktu pemberian, frekuensi, porsi, pemilihan bahan makanan, cara pembuatan dan cara pemerbian MP-ASI.
Faktor budaya yang secara turun temurun diwariskan dalam pola makan masyarakat akhirnya akan membentuk pola konsumsi kepada anak nantinya. Faktor pendukung,
dimana hal yang memudahkan ibu dalam pemberian makanan pendamping juga mendasari tindakan ibu. Tingkat ketesediaan bahan makanan dalam lingkungan
pasar akan mendorong ibu untuk mendapatkan dan mengolah bahan makanan tersebut menjadi makanan pendamping bagi bayinya. Informasi yang diperoleh dari
media massa akan mendasari ibu dalam memilih jenis makanan pendamping baik tenaga puskesmas maupun posyandu akan mendorong ibu untuk berperilaku
berdasarkan informasi yang didapatkan dari mereka. Sikap dan tindakan petugas yang mendukung akan menimbulkan minat pada ibu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut
Asdan Padang : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Faktor Predisposisi a.
Umur b.
Pendidikan c.
Pengetahuan d.
Sikap e.
Status Ekonomi f.
Kebiasaan makan pada bayi
Faktor Pendukung a.
Sarana dan prasarana
b. Ketersediaan
bahan makanan c.
Layanan kesehatan
d. Media massa
Pelayanan Kesehatan
Tindakan Lingkungan
Status Kesehatan Faktor Pendorong
a. Sikap dan
tindakan petugas b.
Dukungan keluarga dan
masyarakat
Gambar 2.1. Landasan Teori
Asdan Padang : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.7. Kerangka Konsep