7. Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:
Gambar 1. Model Teoritis 8. Variabel Operasional
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas maka dibuatlah operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian
yakni sebagai berikut:
Tabel 1 Variabel Operasional
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Variabel Bebas X Pemberitaan Aksi Mahasiswa
di Media Massa. 1.
Saluran Televisi 2.
Topik Pemberitaan 3.
Frekuensi Tayang 4.
Penyajian Berita 5.
Jam Menonton Variabel Terikat Y
Opini Publik 1. Kognitif
2. Afektif 3. Konatif
Variabel Antara Z Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin 2. Jurusan
3. Stambuk
Variabel Bebas X
Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Media Massa
Variabel antara Z
Karakteristik Responden
Variabel Terikat Y
Opini Publik
Universitas Sumatera Utara
9. Definisi Operasional Variabel.
Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel konstrak dengan cara memberikan arti menspesifikasikan kegiatan
ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut Nazir, 2003 : 126. Definisi operasional variabel adalah unsur
penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Definisi operasional variable pada penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Media Massa, terdiri dari: •
Saluran Televisi maksudnya adalah channel yang ada yang dikeluarkan pemancar dan mampu diterima receiver di kota medan.
• Topik pemberitaan maksudnya adalah topik atau tema yang diangkat dalam
suatu pemberitaan. •
Frekuensi tayang maksudnya adalah berapa durasi waktu yang disiapkan untuk berita-berita atau untuk tiap-tiap tayangan.
• Penyajian berita maksudnya adalah seperti apa bentuk dan penyampaian
terhadap berita-berita yang diangkat. •
Jam menonton maksudnya adalah waktu yang dipilih khalayak untuk menonton berita-berita itu.
2. Variabel Terikat Opini Publik terdiri dari: •
Kognitif maksudnya adalah bagaimana masyarakat yang sebelumnya tidak mengetahui masalah apa yang menjadi penyebab utama mahasiswa melakukan
aksi, menjadi tahu dan paham. •
Afektif berkaitan dengan perasaan manusia, dan perasaan ini hanya bergejolak didalam hati saja.
Universitas Sumatera Utara
• Konatif maksudnya adalah berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang
memiliki kecenderungan memunculkan sebuah tindakan atau kegiatan. 3. Variabel Antara Karakteristik Responden yaitu nilai-nilai yang dimiliki oleh
individu yang membedakannya dengan individu lain, terdiri dari: •
Jenis kelamin : apakah perempuan atau laki-laki •
Jurusan : bagian yang akan difokuskan untuk menjadi spesifikasi pendidikan dan pengetahuan yang didapat oleh mahasiswa..
• Angkatan : tahun masuk mahasiswa atau responden di Universitas Sumatera
Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1. Individual Difference Theory
Individual Differences Theory Teori Perbedaan Individual, teori yang dikeluarkan oleh Melvin D. Defleur ini menelaah perbedaan-perbedaan di antara
individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota
khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan −terutama jika berkaitan dengan kepentingannya− konsisten dengan sikap-sikapnya,
sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya. Sehingga tanggapannya terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi,
efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.
Effendy 2003: 275 Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam
organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang
berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan
yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang
membedakannya dari yang lain. Effendy 2003: 275 Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus
yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota
Universitas Sumatera Utara