Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Anak Balita

Rata-rata pekerjaan ibu adalah berjualan di rumah mereka, jenis makanan yang mereka jual di warung pada rumah mereka adalah jenis makanan ringan. Ada juga ibu yang bekerja sebagai guru dan penjahit. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak ibu-ibu balita yang mempunyai waktu luang untuk merawat anak balitanya. Akan tetapi dilain hal, ibu-ibu yang tidak bekerja tidak dapat menambah pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya. Keadaan yang demikian dapat mempengaruhi keadaan gizi keluarga khususnya anak balita. 5.2.3. Tingkat Pendapatan Keluarga Pada tabel 4.7. menunjukkan sebanyak 46 keluarga dengan tingkat pendapatan diatas UMR, dan sebanyak 54 keluarga dengan tingkat pendapatan dibawah UMR. Rata-rata pekerjaan kepala keluarga dan ibu balita adalah wirausaha berupa warung kedai dan mengelola kebun. Menurut Suhardjo 1986, keadaan ekonomi keluarga yang kurang mampu merupakan faktor yang kurang mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan anak balita. Hal ini disebabkan keadaan ekonomi sangat berpengaruh kepada konsumsi pangan keluarga.

5.3. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Anak Balita

Dari tabel 4.17. menunjukkan hubungan tingkat pendidikan ibu dengan indeks BBU anak balita didapatkan bahwa ibu dengan tingkat pendidikan dasar terdapat 35,7 anak balita status gizi kurang, 63,1 normal, dan 1,2 lebih. Pada ibu dengan tingkat pendidikan menengah terdapat 87,5 status normal, 12,5 lebih dan tidak ada anak balita dengan indeks BBU kurang pada ibu berpendidikan menengah. Universitas Sumatera Utara Kalau dilihat dari hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi Square, ternyata ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan BBU pada p=0,002. penelitian ini sesuai dengan penelitian Dodik Pramono, dkk, yang dilakukan di Kodya Semarang dan Kabupaten Jepara yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan keluarga dengan berat badan anak Research Publication, 2002. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Emi Yunida 2005, yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan berat badan anak Yunida, 2005. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan ibu semakin baik BBU anak. Ini sesuai dengan pernyataan L. Green Rooger yang menyatakan bahwa makin baik tingkat pendidikan ibu maka makin baik pula keadaan gizi anaknya Berg, 1986. Pendidikan yang lebih tinggi memberikan kemungkinan bagi peningkatan pengetahuan, informasi, kesadaran akan kesehatan dan gizi. Dengan demikian akan memberi peluang yang lebih besar bagi pencapaian pertumbuhan fisik anak yang lebih baik. Dengan kata lain, ibu dengan pendidikan tinggi akan lebih cepat mengerti dan menyerap informasi kesehatan. Pada tabel 4.18. menunjukkan hubungan tingkat pendidikan ibu dengan indeks TBU anak balita didapatkan pada ibu dengan tingkat pendidikan dasar terdapat 63 anak balita status gizi normal, dan 21 pendek. Sedangkan pada tingkat pendidikan ibu menengah terdapat 12 normal, dan 4 pendek. Kalau dilihat dari hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi Square, ternyata tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan TBU anak balita pada p=0,610. Universitas Sumatera Utara Pada tabel 4.19. menunjukkan hubungan tingkat pendidikan ibu dengan indeks BBTB didapatkan bahwa pada ibu dengan tingkat pendidikan dasar terdapat 57 anak balita status gizi normal, 24 kurus, dan 3 gemuk. Sedangkan pada ibu dengan tingkat pendidikan menengah terdapat 12 anak balita status gizi normal, 4 gemuk, dan tidak ada satu anakpun dengan BBTB kurang pada ibu dengan tingkat pendidikan menengah. Kalau dilihat dari hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi Square, ternyata ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan TBU anak balita pada p=0,008. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu sangat berpengaruh terhadap keadaan gizi anaknya. Menurut Harper 1986 yang dikutip dari Djaeni 1989 mengemukakan bahwa pendidikan berhubungan dengan pengetahuan gizi yang akhirnya berpengaruh terhadap konsumsi. Semakin tinggi pendidikan ibu, semakin tinggi kemampuan ibu untuk menyerap pengetahuan praktis dan pendidikan formal terutama melalui mass media Berg, 1986.

5.4. Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Anak Balita

Dokumen yang terkait

Determinan Pemanfaatan Pelayanan KB MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Langkat Tahun 2015

4 55 139

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat Tahun 2008

5 71 83

Hubungan Pola Asuh Anak Dengan Status Gizi Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Terkena Tsunami Kabupaten Pidie Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008

1 38 105

Hubungan Status Gizi Balita Dan Pola Asuh Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006

0 41 93

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN PERILAKU KADARZIDENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Pola Asuh Dan Perilaku Kadarzi Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Nguntoronadi I Kabupaten Wonogiri.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pola Asuh Dan Perilaku Kadarzi Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Nguntoronadi I Kabupaten Wonogiri.

0 3 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGASUH DENGAN POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA.

0 0 11

Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang

0 0 5

DETERMINAN PEMANFAATAN PELAYANAN KB MKJP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTAI CERMIN KECAMATAN TANJUNG PURA LANGKAT TAHUN 2015

0 0 17